1B[02]

14 6 0
                                    

Zellia melangkah cepat keluar dari kelasnya.

Jam istirahat.

Setelah melihat wajah murung Touya, Zellia memutuskan untuk menemui Ruiya. Dia akan bertanya apa sebab gadis itu dan Touya bertengkar. Bukan ranahnya, iya tapi nama Zellia juga terseret jadi sepertinya Zellia punya hak untuk bertanya.

Zellia akan bertanya. Dia akan bertanya namun tangannya dengan cepat di tangkap oleh Touya.

Touya menghadapkan tubuh Zellia padanya. Mereka berhadapan.

"Gue mau bicara" ujar Touya yang seketika membuat Zellia menaikan alisnya bingung. Apa yang perlu Touya bicarakan?

"Ya bicara aja. Gue juga ada urusan"
Balas Zellia. Wajahnya serius.

Tentu saja dia serius. Masalah ini sudah sampai menyerang fisiknya. Bayangkan tadi sebelum masuk kelas, seseorang melempar kerikil padanya.

Persetan dengan pasangan terbaik.

Persetan dengan perasaannya.

"Ikut gue" ajak Touya. Dia melepas tangan Zellia yang seketika membuat Zellia merasa kosong.

Touya terlihat seperti menjaga jarak darinya, iya kan? Atau hanya perasaannya?

Zellia menepis fikirannya dan berjalan mengikuti Touya. Dia akan menunda langkah menuju kelas Ruiya.

"Mau ngomong apa?" Tanya Zellia to the poin. Dia harus tau apa yang Touya inginkan. Bila perlu, urusannya dengan Touya cepat selesai agar dia bisa menemui Ruiya.

"Gue mau nanya tapi Lo jangan tersinggung" katanya. Dia menarik nafasnya, tidak menunggu jawaban dari Zellia. "Lo, suka sama gue?" Tanyanya. Wajahnya penuh keseriusan.

Di depannya Zellia menutup rapat mulutnya. Sekarang dia harus bilang apa? Apa dia harus jujur pada Touya bahwa dia sudah lama menyukai lelaki itu? Tapi bagaimana jika Touya hanya ingin memastikan bahwa dia bukanlah bahaya dalam hubungan Touya dan Ruiya?

"Kenapa?" Zellia memutuskan untuk balik bertanya. Setidaknya dia harus memperjelas tujuan Touya bertanya padanya.

"Enggak." Touya mengusap keningnya. "Gue cuma mau tau"

Ah!

Jadi Touya ingin mengetahui apa Zellia bahaya atau tidak?

"Gue gak punya niat buat jadi sumber masalah di hubungan lo kok. Kan Lo juga tau kita sahabatan. Gue gak pernah aneh-aneh ke Lo"
Jelas Zellia.

"Iya gue tau" Touya terlihat tidak yakin. "Gue cuma mau__"

"Gue gak punya masalah sama Ruiya dan gue cuma gak tau mau apa buat jelasin ke Lo kalau gue gak ada niat buruk" potong Zellia. Ada rasa kecewa saat Touya bertanya tentang dirinya. Yah, mau bagaimana lagi? Zellia bukan siapa-siapa di bandingkan dengan Ruiya.

"Jadi Lo benar-benar gak suka sama gue?" Touya bertanya sekali lagi.

Hal itu membuat Zellia sedikit kesal. "Lo kenapa sih?" Dia marah. "Ngapain nanya gituan? Lo di hasut sama siapa?"

"Cukup iya atau enggak aja Zellia"

"Terserah Lo deh!"
Balas Zellia dengan marah, dia kemudian pergi dari hadapan Touya. Bukan tanpa sebab tapi Zellia merasa dia tidak bisa berbohong. Bagaimana jika tanpa sengaja dia jujur pada Touya? Bukankah akan mendukung fakta bahwa Zellia adalah seorang penghancur hubungan.

Ini semakin menyedihkan, memangnya apa salahnya menyukai seseorang?

Zellia mempercepat langkahnya ketika di rasa sedang di ikuti. Dia tidak mau! Tidak mau berbicara dengan Touya yang terasa berbeda.

Love Gamble [1 Bulan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang