1B[03]

12 6 0
                                    

"Ruiya"
Zellia mendekati Ruiya yang duduk setelah selesai membereskan barang bawaannya. Gadis itu menatap Zellia sekilas sebelum menghela nafas dan mengambil botol minumnya kemudian minum.

Mereka baru selesai ekskul.

"Gue mau ngomong" ujar Zellia. Gadis itu memperhatikan ekspresi Ruiya yang datar. "Gue gak ada hubungan apa-apa sama Touya. Lo kan tau gue sama Touya cuma sahabatan." Jelas Zellia.

Ruiya menghela nafas lagi. "Gue tau tapi rumor ini besar. Lo bayangin kalau Lo ada di posisi gue"

"Jadi Lo berantem setelah ada rumor? Gue fikir___"

Zellia menutup mulutnya ketika Ruiya menatapnya. Bukan takut cuma tidak mau bermasalah saja. Niat Zellia kan ingin membuat Ruiya berbaikan dengan Touya.

"Gue baik-baik aja sampe rumor itu datang. Lo udah liat belum? Foto-foto Lo sama Touya"

Yaelah! Zellia merasa seperti artis. Apakah ini rasanya terciduk? Tapi kan dia dan Touya tidak punya hubungan apapun.

"Tapi Lo kan kenal sama gue"

"Lo tau gak? Banyak kasus sahabatan tapi ada perasaan dan akhirnya di tikung dari belakang"

Zellia kembali menutup mulutnya. Jika begini, dia bisa apa? Ruiya sudah termakan rumor dan tidak mudah untuk membuatnya berfikir jernih. Zellia memang suka pada Touya dan itu fakta.

Atau, apa Ruiya tau tentang perasaannya pada Touya?

Tidak bisa dibiarkan.

"Terus, gue harus apa?"
Zellia bertanya dengan serius. Dia harus menyelamatkan harga dirinya sebelum Ruiya mengatakan hal yang tidak-tidak pada Touya.

"Gue gak minta Lo putus persahabatan sama Touya tapi setidaknya Lo harus buat gue percaya. Gue mau banget percaya tapi sulit" ujar Ruiya. Wajahnya sedih.

Make sense.

Zellia memang harus melakukan sesuatu yang membuat Ruiya percaya padanya. Seandainya Touya tidak suka pada Ruiya maka Zellia tidak peduli pada rumor ini.

Tapi, sejak tadi Touya terlihat aneh dan murung, Zellia tidak bisa melihat kesedihan itu jadi dia akan mencari cara agar hubungan Touya dan Ruiya kembali baik-baik saja.

Zellia menghela nafas. Dia harus melakukan apa? Tidak ada jalan yang mudah di hidup ini. Oh Tuhan, dia hanyalah anak SMA yang ingin mengakhiri masa SMA dengan penuh sukacita.

"Gue mau pulang." Ujar Ruiya yang seketika membuat Zellia yakin bahwa gadis itu marah padanya.

Zellia menghela nafas, kenapa masalah selalu menimpanya? Kenapa tidak bersahabat saja dengannya? Jika begini, semua akan sulit. Touya dan Ruiya terlihat sangat bersedih karena rumor ini.

Tapi, apa yang harus Zellia lakukan?













1B[03]






Dukkkk

"Aduuhhh"

Zellia meringis kuat. Untuk yang kedua kalinya dia menutup matanya, menahan rasa sakit. Kali ini di kepalanya. Benda apa yang menimpuknya hingga tiba-tiba Zellia merasa pusing?

Apa dia mimisan?

Zellia segera memegang hidungnya dan untungnya itu tidak terjadi.

Tapi...

Mata Zellia memandang kesegala arah dan menemukan sebuah bola di dekat yang menggelinding lumayan jauh darinya lalu Zellia memandang ke arah lain, di lapangan ada anak basket yang sedang bermain basket.

Love Gamble [1 Bulan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang