"Gue mau nyontek" Zellia menatap Gena dengan penuh minat. Dia baru saja sampai ke kelas dan melihat Gena yang sibuk meminta contekan pr dari juara 3 di kelas.
"Minimal malu sama rangking" cibir Gena. Gadis itu menggeser bukunya agar Zellia tidak bisa melihat.
Zellia duduk di sebelah Gena tanpa minat. Dia bisa mengerjakan semua soal tapi dia malas. "Gue lupa ada pr" katanya.
Mendengar itu Gena menghela nafas. "Yaudah, Lo bisa liat."
"Anjing, seakan-akan Lo gak pernah nyontek sama gue ya!"
Gena terkekeh. "Ya gue kan mau gaya-gaya"
Zellia tidak menggubris. Dia diam tanpa melakukan apapun. Hal itu berhasil membuat Gena bingung.
"Lo kenapa?" Dia bertanya dengan tangan yang masih sibuk menyalin jawaban si juara 3."Gue benci banget" katanya tidak jelas. Zellia menarik nafasnya lalu menidurkan kepalanya di atas meja. "Gue rela keliling lapangan deh. Males banget gue nulis"
"Jangan ngomong yang enggak-enggak deh"
"Gue serius."
"Buta Lo? Lapangan luas belum lagi kalau ada anak main sepak bola atau yang lebih parah, basket. Lo bisa apa?"
Zellia memberi pandangan lemah. "Bisa pingsan"
Jawabnya yang langsung membuat Gena memaki-maki Zellia yang mulai menutup matanya dan tertidur pulas.|
Zellia harus benar-benar berjanji bahwa dia akan menutup rapat mulutnya, sebelum semua kata-katanya menjadi kenyataan.
Sekarang dia harus memilih antara pingsan atau bertahan mengutip daun-daun kuning yang berjatuhan.
Mungin dia memang bernasib sial. Jika untuk kebaikan, tidak ada perkataannya yang menjadi kenyataan, namun jika untuk membuatnya menderita, dunia akan mengabulkannya seakan-akan itu sebuah tantangan.
Zellia mendengus kesal. Dia bangkit untuk meregangkan otot-otot nya. Ini masih belum selesai. Dia akan pura-pura pingsan saja, sepertinya itu jauh lebih baik.
Seandainya Touya ada di sini, Zellia akan...
"Lo lagi mikirin apa?"
Zellia menoleh, itu Ruiya.
Helaan nafas terdengar dari bibir Zellia. "Gue lagi mikirin cara ngumpulin daun sebanyak mungkin dengan waktu singkat" jawab Zellia. Dia memberi pandangan malas yang tidak kentara.
"Makanya kerjain dong"
"Gue juga lagi kerjain."
Ruiya tertawa. "Gue lagi senang, Lo tau gak?"
Pandangan Zellia datar. "Gatau" jawabnya. Memangnya Ruiya ini siapa hingga Zellia harus tau apa yang lagi gadis itu rasakan?
"Gue senang karena Lo ternyata punya pacar" katanya.
"Oh"
"Oh doang?"
"Terus apa?"
Ruiya menggandeng lengan Zellia. "Yuk Double date" ajaknya. Gadis itu tersenyum begitu lebar, membuat Zellia mengalihkan pandangannya.
Double date? Untuk apa?
Bukannya cukup hanya dengan memberi kabar bahwa Zellia dan Goku pacaran?
"Gak ah. Buat apa juga?" Zellia menolak. Dia berniat melepaskan diri namun Ruiya menahannya.
"Buat yakinin gue kalau Lo dan Goku benar-benar pacaran. Gue takut kalau Lo bohong" jelasnya. Suara sedihnya membuat Zellia ingin menutup kupingnya.
"Bukannya yang paling penting gak akan ada rumor lagi ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Gamble [1 Bulan]
RomantiekZellia terpaksa menerima tawaran untuk menjadi pasangan pura-pura bersama Goku demi Touya, sang pujaan hati. ___________ Masa SMA adalah masa-masa yang indah, setidaknya sebelum patah hati menyerang. Cerlaya Grizellia, harus menerima fakta berat bah...