Langit sudah menggelap padahal waktu masih menunjukkan pukul 9 pagi, air jatuh membasahi bumi membawa berkah bagi mereka yang memerlukan nya, harus di syukuri karna hujan memang Rahmat Tuhan.
Banyaknya air yang turun hingga menutupi pandangan mata yang menatap kosong ke gundukan tanah yang masih basah.
Kerumunan orang yang mengenakan baju hitam perlahan menghilang menghindari hujan yang turut menangisi kepergian orang tersayang setelah mengucapkan bela sungkawa kepada pihak keluarga yang di tinggalkan.
Seorang gadis tetap bertahan di sana, di tengah hujan Tampa ada yang menemaninya, satu satunya orang yang memberikan kasih sayang kepadanya kini telah pergi.
Dia binggung dan bertanya di dalam hati kemana dia akan pergi setelah ini? Rumahnya telah hilang, kembali kepada penciptanya.
Kemana dia akan menceritakan dan berkeluh kesah tentang hari harinya jika orang itu telah hilang dari pandangan mata. Raganya tidak dapat di peluk seperti dulu, amarah dan tawanya tak akan terdengar lagi. Kemana dia akan pergi?
Semua orang tau, di setiap pertemuan pasti ada perpisahan, Tapi bisakah jangan secepat ini?
Dia masih membutuhkan bimbingan untuk bisa mencapai apa yang dia cita citakan, dia masih membutuhkan pemandu untuk mencapai tujuan hidupnya, dia masih ingin bersikap manja untuk melampiaskan lelahnya. Lebih Terdengar memanfaatkan kasih sayang seseorang tapi dia berhak menerimanya.
Bisakah waktu di ulang?, jika itu bisa dilakukan dia tak akan pernah membiarkan orang yang paling dia sayangi pergi malam itu.
Jika saja, kata kata itu terus terngiang Giang di kepalanya. Masih terbayang bagaimana tubuh yang kaku dengan luka di kepalanya, lukanya memang terlihat kecil tapi pembekuan darah terjadi di otaknya.
Rasanya sakit, lebih sakit dari tergoreng belati, taukah kalian bagaimana rasanya kehilangan orang yang paling penting di hidup mu?
Orang yang selalu ada di setiap cerita mu. Mungkin orang akan berpikir kenapa harus berlebihan? Toh dia sudah hilang, dia sudah tidak ada jadi untuk apa di pikirkan?
Bagi orang yang belum merasakan kehilangan mudah saja mengatakan nya, cobalah jika orang yang kau sayangi segenap jiwa pergi bagaimana perasaan mu?
Hidup memang harus tetap berjalan tapi bagaimana caranya membentengi diri agar tetap bernafas dan menjalani hidup seperti dulu, Sulit tapi akan tetap di usahakan.
Gadis itu masih menatap gundukan tanah yang di guyur hujan lebat, dia membaca nama yang tertera di batu nisan
'Nicolas abbas'
Begitulah nama yang tersemat di sana, Raga yang terkubur meninggalkan orang yang paling di sayanginya dan yang paling menyayangi dirinya.
Dia masih berdiri disana Enggan berpindah sedikitpun, dia masih ingin berada di dekat raga yang sudah tak bernyawa, ingin berteriak tapi dia tak sanggup lagi menyuarakan kesedihan nya.
Halo Gege disini!
Jangan lupa vote dan komen ya.
