4 tahun kemudian
Tya membuka pintu kamar yang berada di sebelah kanan kamarnya, terlihat kamar itu remang remang karna lampu tidur yang berada di meja samping ranjang single, lagian sekarang masih jam setengah enam.
Di atas ranjang terdapat gundukan berbalut selimut yang bergerak pelan naik turun menandakan jika gumpalan daging dalam gundukan itu masih bernafas.
Tya menghampirinya, di elusnya kepala kecil yang menyembul lucu dari selimut, masih Tya ingat dengan jelas bagaimana dia bisa bersama dengan buntalan daging bantet ini.
"Eugh"
Suara erangan itu menimbulkan senyum manis Tya, buntelan daging itu mengerjapkan matanya dia masih belum sadar ketika sudah sadar dan nyawanya sudah berkumpul buntelan daging itu tersenyum manis menampakkan deretan gigi susunya. Dengan Rambut mencuat seperti singa dia berusaha bangun dan langsung memeluk Tya membisikan sapaan selamat pagi pada Tya dengan kekehannya.
Tya membalas pelukan buntalan daging bantet itu, ah harinya selalu indah jika melihat wajah buntalan daging bantet yang di beri nyawa ini.
"Selamat pagi Noona" bisik nya dengan suara lucu
"Pagi heachi" balas Tya sambil mengeratkan pelukan mereka dan mengerakkan tubuhnya kekiri dan ke kanan.
Ya buntalan daging bantet yang di beri nyawa ini bernama heachiandra Abbas, Tya bangga heachi tumbuh dengan baik ngak papa kalau dia gemuk dan pendek yang penting heacii sehat dan gizinya tercukupi.
Heachi terlihat memejamkan kembali matanya mungkin dia sudah terlelap kembali, Tya membiarkannya karna ini memenang bukan Jam bangun heachi di hari weekend.
Karna Tya juga merasa kantuknya kembali menyerang dia merebahkan tubuhnya dengan heachi lalu tidur menyamping heachi langsung beringsut untuk memeluk tya, ngak kuat Tya kalau heachi tidur di atas takut sesak. Keduanya kembali terlelap menikmati pelukan hangat di pagi hari, ngak papa bangun telat sesekali lagian ini hari libur jadi santai aja ngak sih.
.
.
.
Hari Senin pagi di kediaman tya, hah kerja lagi dah. Terlihat buntalan daging hidup Tya sedang bermain dengan mainannya di ruang bermainnya, ruangan itu dulu kamar sang ibu yang di jadikan Tya sebagai ruangan penyimpanan mainan heachi.
Ngeng ngeng
Heachi bermain dengan mobil mobilannya yang baru di beli Tya kemarin, ini mobil hasil tantrum pas mereka pergi ke swalayan buat belanja bulanan.
Di daerah Tya itu ngak ada mall ada sih cuman jauh banget, karna wilayahnya ini banyak kebun sawitnya. Kalau penduduk memang rame, bisalah ya bayangin gimana hidup di daerah perkebunan.
"Heachi ayo" ajak Tya yang berdiri di depan pintu ruang bermain heachi.
Heachi bangun perlahan entah karna badannya gempal atau apa, heachi kalau bangun Dari duduk pasti bakalan nungging dulu baru deh badannya tegak dan jalan ke Tya, padahal badannya ngak gempal gempal banget tapi yah Tya cukup kualahan kalau gendong heachi.
Tya mengandeng tangan heachi dan menuntunnya berjalan ke luar rumah, mereka mau pergi ke kebun sekalian mau main ke pabrik minyak sawit yang baru di pegang sama Tya 4 tahun yang lalu.
Tya sempat pusing karna dia lagi ngurusin heachi yang waktu itu baru umur setahun, di tambah sama kenyataan yang selama ini ayahnya simpan dari dia juga ibunya, eh ngak tau Deng kalau ibunya.
Tya baru sadar kalau ayahnya ini bener bener nyiapin semua buat masa depan Tya, ayahnya udah bangun pabrik sekaligus pabriknya ini udah aktif waktu Tya masih kuliah tapi Tya ngak tau kalau yang punya pabrik itu ayahnya, Tya juga terkejut setahun ayahnya pergi tiba tiba Dateng orang dealer nganterin mobil kerumahnya, Tya binggung karna dia ngak pernah beli mobil atau mesen dia sempat berpikir apa dia menang undian yak?
Orang dealer jelasin sama Tya kalau mobil ini udah di pesan jauh hari dan juga pembayarannya cicil, dari pihak dealernya bilng bawa pulang aja mobilnya tapi ayah Tya minta jangan dulu di bawa pulang karna dia mau ngasih kejutan buat anaknya, pihak dealer akhirnya setuju sampai pembayaran hampir lunas tapi mobil tidak di ambil ambil jadi dari pihak dealer ganterin kerumah langsung karna mobilnya sudah di bayar lunas dan ada pihak dari ayahnya Tya yang bilang kalau ayahnya Tya udah meninggal.
Ngak tau lah ya pokoknya gitu, ngarang aja sih, muhehehe