"gimana sekolahnya?" Tanya Tya sambil memasang seat belt pada heachi
"Heachi cape noona~"
"Tadi gulu heachi bagiin kita kue, heachi capek main sama ngunyah hah~~"
"Belat banget hidup heachi~" tambah nya lagi sambil meletakkan sebelah tangan di jidat dengan dramatis, Tya mencibir kelakuan narsis buntelannya ini.
"Uuuhhh sayang banget bayinya Noona capek ya~"
Tya menangkup wajah heachi dan mengusap pelan pipi gembulnya, Heachi serasa ngak punya tenaga dia beneran capek perutnya juga kenyang orang sekolah ngak guru ngak teman temannya suka banget bagi dia makanan, sebenarnya heachi takut gendut tapi apalah daya dia susah banget buat nolak makanan.
"Besok kita jalan jalan deh, mau ngak?"
"Hmmm, boleh tapi heachi pengen piknik Noona"
"Boleh, kita piknik di kebun mau?" Tanya Tya sambil menjalankan mobilnya.
"Iiihhh ngak di kebun juga~"
"Terus mau dimana?"
"Heachi mau kayak yang di film film itu loh"
"Yang gimana tuh?" Tanya Tya jenaka.
"Yang kayak di bukit bukit gitu loh atau yang Deket danau!" Seru heachi dengan antusias.
"Kita ke sungai aja mau ngak?"
"Iiihhh ngak ah, masa di situ~"
"Kan disini ngak ada tempat yang kayak heachi bilang, yang ada tuh kebun mau ngak?"
"Ngak ah" heachi melipat kedua tangannya di dada, dia kesal masa Tya ngak mau ngajak dia ke tempat yang dia pengen, padahal kan dia udah bersikap imut lucu baik dan rajin menabung, celengannya aja udah Ndut kayak perut dia.
"Ya udah gimana kalau besok kita pergi yang dekat dekat sini aja, nanti kalau heachi udah libur sekolah kita pergi liburan, mau ngak?"
"Heeemm boleh deh, pelginya nanti pas liburan bial uang Noona jadi gunung dulu!"
"Mana ada jadi gunung yang ada tuh menggunung"
"Ya pokoknya itulah"
"Noona heachi pengen bakso Mak Ulis~"
"Loh katanya tadi udah makan kue"
" Ya.....ya.....ya itukan tadi, pelut adek lapal lagi~"
"Ayo Noona, kasian cacing heachi yang sebelah sini belum dapat bagian~"
Tya hanya menghela nafas pelan ada aja tingkah nih bocah satu. Tya dengan gemas mengusap rambut heachi membuat si buntelan menyegir lucu, kalau ada maunya aja gemas banget.
"Ya udah kita ke bakso Mak Ulis, tapi bungkus aja ya kita makan di rumah"
Tya memarkirkan mobilnya di depan warung bakso dan memesan pada Mak Ulis, warungnya ngak gede Mak Ulis punya 2 karyawan tapi kalau lagi rame anaknya pasti bakalan bantuin Mak Ulis di warung.
"Eh neng Tya, mau persen bakso apa?" Tanya Mak Ulis
"Kayak biasa aja Mak"
Dengan cekatan Mak Ulis membuat pesanan Tya, sambil berbicara dengan Tya.
"Si kasep kemana? Biasanya mah dia yang paling ribut" ucap Mak Ulis sambil terkekeh.
"Ada Mak, tuh di mobil" jawab Tya sambil menunjuk ke arah mobil, terlihat heachi melambaikan tangan nya menyapa Mak Ulis dengan senyum lebarnya.
Mak Ulis terkekeh "Haduh, makin hari makin gemes aja ya, nih Mak kasih lebih yang gede biar makin gembul"
"Aduh makasih Mak, ini uangnya, pergi dulu Mak ya, sekali lagi Terimakasih"