Gadis itu menatap rumah yang tak terlalu besar yang dulunya hangat kini terasa dingin dan sepi ditambah hujan masih saja turun menguyur bumi.
Membuka pagar gerbang rumah dan menutup kembali setelah nya ia berbalik menuju ke depan rumah, di depan pintu dia kembali terdiam menghela nafas pelan dan membuka pintu.
Seorang wanita paruh baya terlihat duduk santai di ruang tamu dengan handphone di tangannya, dia terlihat tersenyum senyum melihat handphone nya, di samping sofa yang di duduki ada 2 koper besar yang di yakini milik wanita paruh baya tersebut.
Wanita paruh baya itu menegakkan kepalanya melihat gadis yang berdiri 3 meter dari tempat ia duduk.
"Oh kamu sudah pulang?"
"Ibu mau kemana?"
"Hah...saya akan pergi" ucap wanita tersebut beranjak dari duduknya.
"Tapi bu? Ayah baru aja di makamkan tadi"
"Lalu? Apalagi yang harus saya tunggu? Dan.......Kemanapun itu terserah saya mau kemana"
Wanita paruh baya yang masih cantik di usianya melangkah dan mengeret kedua koper besar itu dan berjalan menuju pintu.
"Bu.. Kalau ibu pergi aku sama siapa?" Ucap gadis itu menahan tangan sang ibu.
"Itu bukan urusan saya" jawabnya sambil menepis tangan gadis tersebut.
Wanita itu membuka pintu dan terlihat sebuah mobil hitam terparkir di depan gerbang kecil rumah. Gadis itu hanya bisa melihat dengan air mata yang berlinang.
Wanita paruh baya itu, ibunya. ibu yang telah melahirkannya, ibu yang mengandung dirinya, tapi mereka hanya punya hubungan sebatas itu.
Setelah melahirkan ibunya tak mau mengurus anak yang dilahirkan, hanya ayahnyalah yang berperan dalam membesarkannya dan memberi kasih sayang.
Gadis itu masih berdiri di depan pintu rumah memandang kosong ke depan. bagaimana kehidupannya setelah ini?, menghela nafas pelan dia menutup pintu rumah dan masuk ke kamarnya untuk istirahat. Dia lelah sangat lelah, memejamkan mata sebentar dan Tampa sadar dia terlelap di kasurnya.
Biar ku perkenalkan tokoh utama dari cerita ini, gadis itu bernama Tatyana Abbas dia baru saja berumur 23 beberapa bulan lagi, kemarin adalah sidang skripsinya. Jangan heran Tya gadis yang cerdas dia beberapa kali melompat kelas dan dapat menyelesaikan kuliahnya agak cepat.
Orang orang bersenang-senang dengan keluarganya sedangkan dia, hanya sepi yang menemani. Meskipun sudah terbiasa dengan sikap acuh ibunya tapi Tya juga merasa kehilangan jika dulu dia masih bisa melihat ibunya itu tapi sekarang ibunya pergi, hanya dia sendiri sekarang.
Kemana keluarga lainnya?
Tya merupakan anak tunggal, Keluarga ayah Tya tinggal di daerah lain, mereka memang menemani Tya ketika pemakaman ayahnya tapi mereka langsung pulang, Tya sedih karna keluarga ayahnya bertindak seperti tamu tapi yah mau dikatakan apalagi hubungan ayah dan saudaranya memang tidak bagus.Sedangkan keluarga ibunya jangan ditanya, kakeknya sudah tidak menganggap ibunya itu sebagai anak, entah apa permasalahan mereka Tya tidak tau, dia pernah bertanya tapi ayahnya hanya tersenyum kepadanya.
Keluarga ibunya termasuk keluarga kaya, entah kesalahan apa yang dilakukan ibunya itu sampai tidak di anggap sebagai keluarga oleh sang kakek dan neneknya.
.
.
.
Satu tahun setelah meninggalnya nicolas.
Pagi menyapa Tya bangun dari tidur nya termenung sebentar dia sesaat lupa jika ayahnya tidak ada lagi di sampingnya, Selalu seperti itu ketika dia bangun pagi.