Baju udah topi udah sepatu udah tas sama isinya udah apa lagi ya?
Ah Tya belum buat bekal, hari pertama Tya bekalkn Heachi dengan roti sandwich dan buah melon potong kesukaan dia.Oke semuanya udah siap, sekarang dia harus bangunin buntelan lemak dulu untuk mandi, masuk ke kamar Heachi di bukanya gorden kamar agar terang.
Heachi mengerang, tidurnya terganggu "ayok bangun Heachi, ini hari pertama sekolah loh"
"Iya Noona" jawab Heachi sambil menguap dia berjalan ke kamar mandi dengan mata terpejam.
"Open your eyes Heachi"
Heachi membuka lebar matanya tapi kelopak matanya ngak kerja sama jadi dia cuman melek dikit aja, dengan lunglai dia masuk ke kamar mandi dan mulai mandi.
"Dingin Noona!" Suka pekikan Heachi dari kamar mandi.
Tya tertawa salah sendiri di suruh melek malah merem gitukan, terkejut jadinya airnya dingin.
Keluar dari kamar mandi dengan handuk yang membalut tubuhnya ngak tau itu anak mandi nya bersih apa enggak.
Tya terkekeh melihat Heachi memandangnya dengan sinis, memberikan baju setelah mengeringkan badannya Heachi dengan kesal memakai seragam merah putih itu.
"Sini pakai bedak"
Heachi hanya diam dan pasrah di bedaki Tya, ngak di buat cemong kok Tya tau Heachi bakalan malu nantinya, pakai lotion di tangan dan kaki menyemprot minyak wangi bayi ketubuh Heachi, oke bos kecil siap berangkat.
"Nih, serealnya"
Heachi makan dengan tenang dia melihat noonanya membuat teh untuk dirinya lalu duduk di depan Heachi sambil makan roti.
"Nanti pulang sekolah tunggu Noona di pos satpam ya, kalau ngak tunggu aja di dalam kelas nanti Noona samperin kesana"
"Noona ngak telat jemputkan?"
"Ngak kok, nanti dari pabrik Noona langsung ke sekolah Heachi"
"Iya"
"Udah biarin aja mangkuk nya disana, ayo Noona anterin"
Heachi memakai sepatunya lalu menunggu Tya di teras rumah, Tya datang dengan tas Heachi di tangan.
Mengiring Heachi untuk naik ke motor menghidupkan motor lalu mereka pergi, hari ini cerah banget di jalan Tya beberapa kali menyapa warga yang di kenalnya.
Sesampainya di sekolah banyak orang tua murid yang mengantar kan anakanya.
Tya ikut turun dia mengantarkan Heachi sampai ke kelas, dia tungguin sampai beberapa anak kelas satu datang dan juga gurunya, baru Tya berpamitan pergi pada Heachi.
"Ingat, dengerin apa yang guru bilang, jangan nakal ok?"
"Heem"
Di ciumnya kepala Heachi lalu Tya berlalu dari sana meninggal kan Heachi yang masih berdiri di tempatnya sebelum di ajak oleh teman lainnya berkumpul di lapangan untuk ikut upacara.
Sekolah hari pertama berjalan lancar Heachi dapat teman semua anak dalam kelasnya bermain bersama Heachi.
"Heachi pulang sama siapa?"
"Heachi di jemput noona"
"Ooh, ibu Heachi pasti sibuk seperti mama ku"
"Iya, mama ku juga, aku nanti di jemput papa"
Mereka berbincang sambil menunggu jemputan, guru yang menemani mereka tersenyum gemas mendengar obrolan polos anak-anak didiknya.
"Kalau mama papa ku udah cerai"
Ucap seorang anak laki-laki dengan tubuh gemuknya."Cerai itu apa?" Tanya temannya Heachi juga binggung cerai itu apa ya
Guru yang menemani mereka terkejut dari mana anak ini bisa mengatakan hal seperti itu.
"Ngak tau, tapi papa mama ngak satu rumah, aku kadang tidur di tempat mama kadang di tempat papa"
"Kenapa cerai?"
"Ngak tau"
"Uuuummm sila ngak ngerti"
Karna takut pembahasannya akan ke mana mana lebih baik guru itu bertindak tapi belum keluar suaranya suara orang tua anak anak itu menyela.
Setelah berpamitan pada gurunya mereka pulang kerumah dengan orang tuanya, tinggal Heachi dan beberapa anak yang belum di jemput.
Mata Heachi berbinar ketika melihat Tya yang berjalan mendekati mereka.
"Halo ibu""Iya mbak, mau jemput siapa?"
"Ibu guru, itu Noona Heachi"
"Oh Noona Heachi, wah salam kenal saya wali kelas 1"
"Iya Bu, saya walinya Heachi, tya" ucap Tya sambil bersalaman dengan guru Heachi ini.
"Ayo pamitan sama ibu guru"
Setelah Heachi pamitan dengan ibu guru dan juga temannya mereka langsung pulang, Tya jemputnya pake mobil karna Heachi pulang siang.
.
.
.
.
"Heachi mau jajan dulu ngak?" Tanya Tya sambil memutar kemudinya ke kiri.
"Memangnya Noona ke supermarket?"
"Iya, mau ngak?"
"Mau kok, kalau Noona nya maksa, hehehe"
"Yeee, bocah!"
Mobil berhenti di depan supermarket bukan sih swalayan tepatnya, mereka membeli beberapa roti dan jajanan lainnya.
Setelah membayar mereka lanjut pulang lagi, berhenti sebentar beli bakpau kukus langganan mereka.
Masuk ke mobil baru lanjut pulang lagi, sampai di rumah Heachi keluar lebih dulu dia membuka kunci pintu rumah yang di berikan Tya padanya, sedangkan Tya membawa belanjaan mereka.
Tya menyusun belanjaan mereka setelah menyuruh Heachi Menganti baju, seperti biasa itu anak cuman pakek kutang sama celana pendek aja.
Dia samperin Tya ke dapur buat ambil bakpao yang di beli tadi, Tya membuat jus jeruk dingin dan di bawanya ke ruang tamu, mereka makan bakpao di temani dengan es jeruk dan tv yang menyala.
"Siap makan Heachi mandi terus bobo siang ya"
"Iya, tapi habis film ini ya Noona"
"Janji ya, cuman film ini aja"
Heachi membuat tanda oke dan melanjutkan makan sambil nonton, dia ngak makan nasi sore nanti baru makan karna udah kenyang sama bakpao.
Tya dekatkan piring buah potong pada Heachi, dia tinggalkan Heachi ke belakang untuk mencuci baju mereka.
Setelah baju sudah di masukkan ke dalam mesin cuci Tya masukkan sabun dan juga air lalu di tinggalkan mesin cuci itu berputar putar disana.
Heachi sudah menghabiskan 5 bakpao dan juga buah potongnya dia menghabiskan es jeruk lalu membawa piring dan gelas bekasnya ke dapur dengan pelan.
"Udah siap nontonnya?"
"Udah, Noona Heachi ngak tidur siang boleh"
"Kenapa?"
"Teman teman bilang siang itu enaknya main"
"Kan bangun tidur nanti bisa main"
"Udah sana mandi, Noona temenin deh"
Heachi langsung sumringah dan bersorak
"Susu pakek botol ya Noona"
"Iya iya, udah sana pergi, bajunya udah Noona siapin di kasur"
Heachi berlarian ke kamarnya melaksanakan perintah Tya, Tya tersenyum pokoknya dia ngak akan biarin Heachi merasakan kekurangan kasih sayang, Mereka cukup kok berdua aja, mereka bahagia.
Tbc.