6.

3.8K 361 2
                                    

JENNIE POV.

aku masih betah merebahkan diriku di kasur empuk milik irene. ya.. memang sedari kemarin aku memang menginap disini dan pulang kembali ke sini. dan aku tidak perduli dia mengizinkan atau tidak. karena aku tahu pin apartemenya, jadi memudahkanku untuk keluar masuk ke apartemennya.

ckleekkk...

aku melihatnya masuk ke kamar, sepertinya baru pulang kerja... tapi ini sudah lewat jam pulang.. apa-apaan dia, pasti kencan dulu dengan seulgi. dan langsung memutar matanya saat melihat gummy smileku yang aku keluarkan...

"wae..? kenapa kau melihatku seperti itu...?? kau tidak suka..??"

"kau bisa menebak, tapi kau tetap akan disini bukan..?!" ucapnya dengan nada ketus.

"benar.. " dan ia kembali memutar matanya, apa aku perduli..?? tentu saja tidak.

"apa calon suamimu itu juga menginap di rumahmu jennie..? hingga kau masih disini..?!" dan aku hanya mengangkat bahu untuk menanggapinya.

"entahlah.. apa perduliku..." aku mengambil ponselku dan memainkan game agar tidak suntuk.

"lagipula kenapa kau tidak mau menemuinya jennie.. ? apa masalahmu..? bukankah pada akhirnya kau juga akan menikah denganya...?" aku sedikit terdiam mendengar ucapan irene. memang benar, percuma aku menghindarinya bukan.??

"entahlah.. mungkin aku sudah terlanjur membencinya karena menggagalkan masa depanku.." dan irene kembali memutar matanya. astaga mau sampai kapan ia terus memutar matanya menanggapi kata-kataku..

"kau masih belum bisa berdamai dengan keadaan..?" tanyanya. dan aku seketika terdiam. ya, irene tahu masalahku, dan ke alasan di balik ke egoisan ku dan obsesiku yang ingin menempuh pendidikan tinggi dan menjadi CEO handal, semua iku karena harabeojiku KIM CHANG WAN.
.
.
.
FLASHBACK ON.

Jennie kecil saat ini berumur 7 tahun. kim jung hyun dan kim hee sun membawanya ke mension tetua kim, ayah dari kim jung hyun yaitu kim chang wan.

disana memang tidak ada acara apapun, hanya saja kim jung hyun ingin mengunjungi kim chang wan karena selama kelahiran jennie, kim chang wan belum pernah bertemu bahkan melihat jennie.

hal itu bukan lantaran jung hyun dan hee sun tidak di restui, namun karena jennie.

ya, saat awal kehamilan. kim chang wan memang sangat senang dan bersemangat. namun, saat ia tahu jika calon cucunya adalah perempuan seketika kesenangan itu musnah.

sedari awal ia menginginkan cucu laki-laki tapi justru kedua anaknya melahirkan cucu perempuan yaitu  jisoo dan jennie. dia hanya ingin mempunyai gen penerus keluarga kim. namun hee sun sudah tidak bisa lagi melahirkan anak ke dua lantaran bermasalah dengan rahimnya. sementara orang tua jisoo juga sudah meninggal karena kecelakaan waktu itu. alhasil kim chang wan hanya punya generasi penerus jisoo dan jennie. sementara jisoo sendiri di anggap sebagai pembawa malu keluarga karena kondisinya.

"untuk apa kau kemari..?" tanya chang wan saat mereka sedang makan malam di ruang makan kim. sementara jennie dan jisoo sedang asik bermain di ruang keluarga.

"apa maksud appa, tentu saja untuk mengunjungimu... sedari awal jennie lahir kau belum melihatnya bukan..??" dan chang wan bersmirk.

"untuk apa aku melihat cucu yang tidak berguna.."

tak..

seketika jung hyun meletakan alat makanya dengan kasar, dia ingin berdiri dan menantang chang wan namun segera di cegah oleh hee sun hingga jung hyun duduk kembali dan meredakan emosinya.

"apa maksud appa tidak berguna, jennie darah dagingku, dan dia tetap cucumu..!"

"kau tahu aku hanya ingin cucu laki-laki dari gen keluarga kim bukan...? sementara jennie perempuan, dia tidak akan bisa menjalankan bisnis keluarga kim, dan dia hanya akan menjadi pembantu untuk suaminya di keluarga lain kelak...??" ucapan chang wan benar-benar menggores hati jung hyun dan hee sun. namun hee sun tidak bisa melawan, karena memang itu lah kenyataanya. apalagi dia juga tidak bisa kembali memberinya cucu untuk chang wan.

"lalu apa yang appa inginkan sekarang..?!" jung hyun sudah tersulut emosinya menghadapi kim chang wan.

"kenapa kau tidak mencari wanita lain yang bisa melahirkan anak laki-laki.." ucapan chang wan santai itu justru membuat jung hyun ternganga dengan mata yang melebar. sementara hee sun hanya menunduk sedih.

"persetan dengan obsesimu itu appa..!!! kau pikir aku kan melakukan pikiran gilamu itu...!! ayo kita pergi yeobo, untuk apa kita memperdulikan orang yang tidak menginginkan kita." jung hyun seketika menarik tangan hee sun untuk keluar dari ruangan itu. namun saat mereka akan berbalik, mereka di kagetkan akan adanya jennie yang sudah berdiri mematung dengan air mata yang sudah jatuh di pipi mandunya, dan jennie mendengar semua itu..

jung hyun juga langsung menarik jennie untuk keluar daru mansion itu. dan jung hyun tidak tahu, jika kata-kata kim chang wan sudah masuk ke pikiran jennie yang memang sudah sedikit paham akan kata-kata orang dewasa..

dan dari situlah kegigihan dan ambisi jennie muncul. sampai kim chang wan sudah meninggal. namun, kata-katanya masih tetap hidup di pikiran jennie sampai saat ini.

FLASHBACK END.
.
.
.
"hai.. jennie..!" irene menepuk pundakku dan membuyarkan lamunanku tentang kejadian pahit itu.

"apa yang kau pikirkan...?" dan aku hanya memberi sedikit senyum dan menggeleng.

"aku tidak memikirkan apapun irene.."

"kau berbohong,  kau kembali teringat tentang kata-kata harabeoji kim bukan..?" dan ya, itulah irene yanh selalu menjadi cenayan pikiranku.

"hmm.."

"lupakan jennie, lupakan kata-kata harabeojimu yang sudah menjadi abu itu... jalani hidup yang baru seperti yang kau inginkan." dan aku menundukan wajahku.

"itu sangat sulit irene.. bahkan seakan kata-katanya sudah terdoktrik ke dalam pikiranku.." dan ia mengangguk mengerti.

"jika seperti itu, sepertinya hanya ada satu jalan agar kau bisa melupakan kenangan pahitmu itu." mendengar ucapanya membuatku mengerutkan kening.

"apa..?"

"jatuh cinta.."

JENNIE POV END.

.
.
.

***
sementara di mension manoban, ada lisa yang sudah memikirkan matang-matang ke inginannya yang akan membatalkan rencana pernikahan itu sebelum terlambat. ya, dia mencintai jennie. dan cinta adalah dimana membuat jennie bahagia, bukan menderita.

jika jennie tidak menginginkan pernikahan itu. sama saja ia tidak bisa membuat jennie bahagia bukan..??

namun saat ia akan masuk ke kamar metawin, ia seketika terhenti saat mendengar percakapan seseorang yang juga berada di kamar metawin..

"tuan manoban, penyakit jantungmu semakin mengkhawatirkan. tolong jaga kondisimu jika tidak ingin di rawat di rumah sakit. jangan terlalu stress dan jangan berolahraga terlalu berat.." ucap dokter pim. dokter pribadi keluarga manoban.

"hiasstt aku selalu menjaganya pim... dan mana mungkin aku stress, disaat cucu kesayanganku yang sebentar lagi akan menikah dengan wanita yang cantik dan baik pilihan nikun sewaktu hidup.." ucap metawin dengan senyum di wajahnya.

"kau senang..." tanya dokter pim.

"sangat... karena itu yang aku inginkan sebelum aku pergi selamanya.. melihat lisa menikah dan mempunyai anak yang banyak seperti yang dia inginkan.." dan mereka sama-sama tertawa mengetahui cita-cita lisa yang ingin banyak anak. dokter pim dan metawin memang sudah lama berteman, jadi mereka bisa mengobrol dengan santai di kamar metawin setelah pemeriksaan.

lisa yang sedari tadi di balik pintu kamar metawin, sektika mengurungkan niatnya untuk membatalkan perjodohan itu saat mendengar obrolan grandpanya... dia hanya bisa tersenyum kecut...

"sepertinya aku harus menikahi jennie.." batin lisa dengan penuh kegalauan.

.
.
next..

MARRIED..?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang