Ch⁸

310 26 2
                                    

Vote!!..
Happy reading.
:)
*****

Malam harinya, Neo sedang menunggu keluarganya yang baru itu di meja makan, untuk makan malam, ternyata ia terlalu cepat dan jadilah ia duduk sendirian, menyangga satu pipinya dengan tangan kirinya diatas meja, ia bosen sekarang, bolehkan ia duluan makan? Ia sangat lapar!..

Tak lama duke Armand pun masuk diiringi teriak sang penjaga diluar, "Tuan duke Armand memasuki ruangan!," semua orang yang disana membungkuk hormat saat Armand melewatinya, dan duduk di kursinya samping kiri Neo, Neo mengangkat kepalanya dan meluruskan cara duduknya, ia tak menyambut kedatangan seorang duke dan hanya menampilkan ekspresi datar dan malas, Neo, sekarang kau mirip dengan ku, batin Armand dan terkekeh kecil dalam hati, ia tak mempersalahkan itu, sebab Neo sudah dari dulu seperti itu.

"Kenapa kau berubah?" tanya Neo pelan tanpa melihat orang yang sedang ia tanya, ia lupa menggunakan bahasa formal sekarang. Armand yang mendengar itu sempat tertegun dan menetralkan ekspresi wajahnya, "karena kamu," jawab Armand, membuat Neo bingung sebentar tak lama ia pun menganggukkan kepalanya paham.

"Kamu pun, Neo?" Tanya Armand balik pada Neo, Neo yang mendengar itu bingung untuk menjawab, sampai ia ingat ingatan yang diberikan Neo kepadanya,
"Aku lelah." Jawab Neo, cuman dua kata tapi banyak arti, dan Armand paham artinya, "baguslah, aku akan carikan nanti," ucap Armand, carikan nanti itu bermaksud bahan-bahan untuk ramuan, yang harus diminum Neo kalau mau membuka segelnya.

"Hm, tak perlu, Aku saja. ngomong-ngomong aku tak suka dengan duchess sekarang." Ucap Neo tiba-tiba membawa nama duchess Sanvy, Armand yang mendengar tak menjawab ia hanya diam tapi hatinya diam-diam mengiyakan perkataan Neo, tak lama duchess dan anak kembarnya datang, "nyonya duchess, tuan muda kedua, dan tuan muda ketiga memasuki ruangan!," teriak penjaga.

Mereka bertiga duduk di kursi masing-masing tak lupa memberi salam pada tuan rumah disana, makan malam pun dilakukan seperti biasanya, tak ada percakapan saat makan.

"Jangan lupa Besok," ucap Armand dan pergi dari sana, mereka yang mendengar hanya menganggukkan kepalanya, perlahan mereka pergi dan meninggalkan Neo sendiri.

Kepalanya sedang berputar memikirkan, apa yang akan terjadi keesokkan harinya, kejadian-kejadian yang terjadi setelah perburuan, 'chapter berapa sekarang?' pikirnya, 'apa sudah dimulai, alur novel nya?. Tapi, Damian dan Desmond belum masuk ke akademi, berarti alur nya belum jalan' lanjutnya, sambil memakan dessert disana, enak! seru nya.

Krieett

"Ran, bagaimana?" Tanya Neo disela-sela perjalanan menuju kamarnya, tentu Ran dibelakangnya.

"Belum ada hasil tuan," jawab Ran tau kemana arah pembicaraan.

"Baiklah, beri tahu aku nanti, walaupun sekecil semut." ucap Neo, ia sekarang duduk di sopa panjang kamarnya dan berkas ditangannya, mulai membaca ulang.
"Baik tuan," ujar Ran, berdiri disampingnya.

"Hm? " Neo memiringkan kepalanya, ia bingung sekarang, Ran yang melihat itu berucap, "Ada apa tuan? Ada yang salah?"

Neo berdiri dari duduknya dan keluar dari kamar tanpa bicara apapun, tentu Ran hanya mengikuti tanpa bicara, "Ran, antarkan aku ke Weinz," ucap Neo dipertengahan jalan, Ran sedikit tersentak lalu menormalkan kembali, "Baik tuan, silakan ikuti saya."

Dead or Alive [Slow up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang