Ch¹²

251 20 3
                                    

Happy reading
*****

{.Kembali?.}

Iblis kecil wanita yang tubuhnya seperti manusia kecuali tanduk kecil yang muncul di dahinya, dan matanya yang hitam, namun pupilnya berwarna ungu, juga gigi nya yang tajam disisi kanan dan kirinya, tengah berdiri dengan santainya dengan Armand dan Ceillandh didepannya berada.

"Manusia ... kalian menemukanku? Yahahah.. selamat!" Ucapnya dengan riang. Namun berbeda dengan hatinya, 'panik! Gimana ini!? Raja iblis! Aku tertangkap! Huwaa..'

'manusia sialan! Aku hanya disuruh untuk melihat-lihat dunia ini! Tolong jangan apa-apa kan aku!'

"Beritahukan lah tujuan mu di sini iblis kecil, ingin kembali ketempat mu berasal atau tempat mu tinggal?" Ujar Ceillandh dengan wajah datarnya.

Siap dengan pedangnya.

'tempat ku berasal? Tempat ku tinggal? Berarti salah satunya bukan dunia iblis? Raja iblis tolonglah aku!!' teriak hatinya.

"Yahahah.. hey! Manusia, kau lucu sekali, pantas saja orang tua ku sering tertawa disaat menceritakan manusia-manusia." Balasnya dengan senyuman.

Iblis yang tidak tahu diri ini.

Armand yang jengah mendengar percakapan itu langsung kedepan dengan pedangnya yang siap, berniat untuk memenggal kepalanya sekaligus.

Dengan sigap menghindar ke sisi kirinya, dan menatap Armand yang berdiri di tempatnya awal berdiri, 'waahh! Benarkan! Kata ibu manusia itu menyeramkan!' dengan begitu wajahnya tersenyum mengejek.

Ceillandh hanya tersenyum kecil.

Pantas saja Neo begitu sikapnya, ternyata ayahnya pun.

—Tidak suka melakukan hal yang bertele-tele, kalau bisa pukul langsung kenapa tidak—

Bagaimana bisa paman bisa menjadi duke?

Ceillandh heran dengan sikapnya.

Sora.

'waahh ... raja iblis! Akhirnya anda membalas saya! Raja iblis tolonglah saya, huhu.. saya takut! Benar kata ibu, kalau manusia itu menyeramkan! Kalau anda tidak percaya kemarilah dan lihatlah sendiri.' iblis kecil yang sering dipanggil Sora itu membalas panggilan raja iblis didalam hatinya.

Namun, Ceillandh tidak membuang kesempatan ini, iblis kecil yang masih waspada dengan Armand dan membelakangi dirinya, mengarahkan pedang miliknya pada iblis kecil tersebut. Dan berlari.

Menyadari pergerakan seseorang dibelakangnya dan menunduk lalu kesamping, hingga hanya telinga kirinya terluka, akibat serangan Ceillandh.

'Lihat!' teriaknya, sebagai bukti.

ya, ya. Aku percaya.

'kalau begitu tolong saya! huhu..' meskipun ia berucap dalam hati begitu, wajahnya masih dengan ekspresi sombongnya.

Exwards yang melihat dari semak-semak perlahan berjalan dibelakang iblis kecil itu, berupaya untuk menangkapnya.

Tunggu, kenapa dia harus mengendap-endap seperti ini? Kan bisa saja langsung serang? Ok, dia lupa.

Dead or Alive [Slow up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang