Friend or lover?

1K 94 1
                                    

〖13.54〗

Tak terasa sudah Cukup lama mereka mengobrol, Rion sedari tadi selalu saja memerhatikan wajah caine. "Indah" satu kata yang keluar dari bibir rion. Yang lain menyadari itu dan langsung saja mengalihkan pandangannya ke arah rion. Rion yang di tatap pun menyadari perkataan nya tadi. Rion berdehem dan mencoba mencari alasan untuk perkataan yg tdi ia ucapkan.

"Bunganya indah siapa yang tanam mi?" Ucap rion sambil menunjuk ke arah bunga mawar bewarna merah. Mia melirik ke arah yang Rion tunjuk.

"Ah itu kakek yang tanam, cantik kan?" Ucap gadis itu sambil terkekeh. Souta yang mendengar itu pun ikut melihat ke arah yang Rion tunjuk. "Warnanya sama kaya rambut mami, sama sama cantik lagi warnanya" souta tersenyum sehabis mengatakan itu.

Berbeda dengan gin, Gin tau maksud awal kata indah itu sebenarnya untuk caine.karna sedari tadi ia memerhatikan Rion yang selalu menatap wajah caine.

"Yon gua mau ngomong sebentar" ucap nya sambil berdiri. Rion yang mendengar itu pun ikut berdiri dan mengikuti gin yang sudah berjalan terlebih dahulu. Mereka berdiri di dekat pohon sakura, pohon itu cukup jauh, jadi obrolan mereka tidak akan terdengar oleh yang lain.

"Mau ngomong apaan? Lngsung To de point ae." Ucap Rion sambil bersender ke pohon itu.

"Lo suka caine?" Ucapan gin berhasil membuat Rion mematung. Rion yang mendengar itu pun langsung melirik ke arah gin.

Satu hembusan kasar keluar dari bibir Rion sebelum ia menjawab pertanyaan gin.
"Gua sendiri belum yakin sama perasaan gua, trus lo tau dari mana kalo gua ada apa engganya perasaan ke caine?" gin mengalihkan pandangannya dengan malas.

"Gua mau ngasih tau doang, sebenernya dari dulu caine punya perasaan sama lo, dan kalau lo punya perasaan sama Caine lebih baik jujur dari pada ntar terlambat. Lo sendiri yang rugi." Setelah mengatakan itu gin pergi meninggalkan Rion yang masih mematung.

Rion yang mendengar itu hanya diam, sambil bergulat dengan pikiran nya sendiri.
'Memang gua masih bingung sama perasaan gua sendiri gin, tapi gua gak bakal pernah bikin Caine stop suka sama gua.'

Rion pun kembali mendekati mereka yang sedang mengobrol. Tapi Rion berhenti dan tangannya memetik satu bunga mawar yang tadi ia tanyakan kepada Mia, baru ia lanjutkan jalannya untuk kembali bergabung bersama mereka.

Sesampainya Rion di dekat mereka, langsung saja ia sodorkan bunga mawar yang tadi ia petik kearah Caine. Caine yang di beri bunga itu hanya diam.
"U-untuk ku?" Perkataan Caine langsung di balas anggukan oleh Rion. Setelah melihat anggukan yang diberi Rion langsung saja Caine mengambil bunga mawar itu sambil tersenyum. "Makasih.." Ucap Caine.

"You're welcome.." Balas Rion dan ia langsung duduk di kursinya. Mako, Mia, dan souta yang melihat itu hanya tertawa sambil sesekali menggoda Caine. Caine yang di beri godaan oleh ana- teman temannya hanya bisa menyembunyikan wajahnya yang memerah dengan menunduk. Gin yang melihat itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

〖14.26〗

Selesai dengan acara mengobrol, mereka pun kembali ke dalam istana. Mako, Mia, Caine, dan Rion sudah berjalan terlebih dahulu. Sedangkan souta masih duduk di kursinya.

"Ayo sou ntar ketinggalan sama yang lain" ucap gin sambil berjalan terlebih dahulu. Souta yang melihat gin jalan terlebih dahulu hanya meng-pout bibirnya. Gin kembali menoleh ke arah souta dengan bingung.

Tokyo Noir Castle ♛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang