PROLOGUE

489 28 0
                                    

Dari kecil Naruto sangat membenci tatto, karena yang ia tau mesin tatto akan sangat menyakitkan ketika sudah mengenai salah satu anggota tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari kecil Naruto sangat membenci tatto, karena yang ia tau mesin tatto akan sangat menyakitkan ketika sudah mengenai salah satu anggota tubuhnya.

Tetapi Hinata tidak menyukai tubuh Naruto begitu polos saat dipandangnya, dengan paksa Hinata menyuruh Naruto untuk pergi ke salon tatto milik suami dari sahabatnya. Sebelum Naruto pergi ke salon tersebut, Hinata memiliki ide yang begitu mesum. Dengan sengaja Hinata menyuruh Naruto melepas celana jeans yang dipakai remaja itu.

"Lepaskan celanamu, baby!"

Naruto yang sedang kesal pun tetap menuruti perintah Hinata. Dengan gerakan lambat, Naruto melepas celana jeans yang ia kenakan.

"Lepas celana dalamnya juga!"

Naruto mengangguk. Celana jeans dan celana dalamnya pun merosot sampai ke lutut.

"Naik ke kasur dan menungging!"

Lagi-lagi Naruto menurut.

Hinata berdiri dan membuka laci di dekat tempat tidur, mengambil vibrator berwarna pink.

Ketika benda itu sudah ditangannya, Hinata mendekati Naruto yang dengan patuh sudah menungging di atas kasur.

"Baby?" Hinata menyentuh hole pink Naruto yang berkedut.

"M-mommy...?" Naruto sedikit menolehkan kepalanya untuk menatap wajah Hinata.

"Pakai vibrator ini sampai kamu selesai membuat tatto, oke?" tanpa pelumas apapun Hinata langsung memasukkan vibrator ke dalam hole Naruto.

Naruto tersentak. "Mo-mommy... sakit ughh, keluarkan!" rengek Naruto.

"Tidak, patuhi perintah mommy! Sekarang berdiri dan pakai celanamu kembali!"

Naruto pun berdiri dengan kaki yang gemetaran.

.
.
.

"Masuklah ke dalam salon untuk menemui Sasuke, mommy akan menunggu di dalam mobil. Tahan desahanmu baby, karena mommy akan mengubah getaran vibratormu dengan remote control ini." Hinata menunjukkan remote control yang dibawanya dengan menyunggingkan senyum.

Naruto memelas, berjalan memasuki salon tatto dengan menahan sakit.

"Selamat datang di salon tatto Uchiha." sapa salah satu pegawai disana ketika melihat Naruto membuka pintu salon.

Naruto mengangguk dan berjalan menghampiri pegawai berambut merah itu.

"Apakah anda yang bernama Naruto?"

Naruto mengangguk singkat, "Iya, dengan saya sendiri."

"Saya Karin... masuklah untuk menemui Sasuke-kun." pegawai yang bernama Karin itu menunjuk ruangan berpintu hitam.

Naruto membungkuk, berjalan ke arah ruangan tersebut. Mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh suara yang begitu dewasa, menurutnya.

Naruto menggeser pintu, memasuki ruangan tersebut. Terlihat seorang pria tinggi yang maskulin, berkulit putih dan terlebih lagi bau ruangan dipenuhi oleh parfum beraroma mint, Naruto yakin itu adalah parfum dari pria tersebut.

"To the point saja, ingin tatto di area mana?"

"Perut."

"Baiklah, buka pakaian atasmu dan berbaring di atas sini..." pria yang Naruto ketahui bernama Sasuke dari informasi Hinata itu menepuk tempat tidur tanpa ekspresi wajah.

Naruto melepas pakaian atasnya, melipat dan menaruh di atas kursi kosong. Berjalan menuju tempat tidur dan duduk di tepi, membaringkan tubuhnya dengan perlahan.

"Apakah yakin ingin tatto di perut?" Sasuke memastikan lagi.

Naruto mengangguk dalam posisi berbaringnya.

Sasuke berdiri mengambil alat tatto yang akan digunakannya. Ketika sudah mengambilnya, berjalan menghampiri Naruto yang sudah berbaring.

Memandang wajah Naruto yang begitu merah.

"Belum melakukan tatto, tapi kenapa wajahmu begitu merah? Apakah karena ruangan ini terlalu dingin?" sebenarnya Sasuke terpesona dengan wajah memerah Naruto.

Naruto menggelengkan kepalanya dengan cepat. Mendadak panik karena takut ketahuan menahan sakit.

Sasuke terus memandang wajah Naruto.

"Rumit." ujar Sasuke setelah beberapa detik memalingkan wajahnya dari wajah Naruto.

" ujar Sasuke setelah beberapa detik memalingkan wajahnya dari wajah Naruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

TBC

COMPLIQUÉ (SASUNARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang