C.03.3

174 11 2
                                    

Setelah keberangkatan Hinata, Naruto langsung masuk ke dalam kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah keberangkatan Hinata, Naruto langsung masuk ke dalam kamar mandi. Berniat untuk membersihkan dirinya.

Naruto membutuhkan waktu hampir satu jam ketika membersihkan tubuhnya, tanpa ada air yang harus mengenai perutnya.

Naruto melilitkan handuk di pinggang rampingnya, dan segera keluar kamar mandi.

Menggeser pintu kamar mandi, Naruto mulai berjalan menaiki anak tangga menuju kamar milik Hinata untuk mengambil beberapa pakaian santai untuk ia kenakan.

Naruto memakai pakaian sambil bercermin di depan kaca besar meja rias Hinata. Tidak lupa menyemprotkan parfum citrus kesayangannya.

Mata Naruto beralih ke layar handphone miliknya yang menampilkan nama 'Shikamaru' sedang menelponnya.

Naruto mengambil handphone dan mengangkat panggilan tersebut. "Halo?"

'Kamu tidak masuk?'

"Iya."

'Aku minta maaf, Naruto.'

"Lupakanlah. Aku juga minta maaf karena telah membanting handphone milikmu."

'Tidak papa. Handphone nya masih bisa digunakan untuk menelponmu.'

"Iya. Aku tutup dulu ya teleponnya?"

'Baiklah.'

Naruto pun mengakhiri panggilan tersebut. Menaruh kembali handphone nya di atas meja rias milik Hinata.

...

"Sasuke-kun?"

"Hn?"

"Bisakah kamu mengantarkan beberapa dokumen penting Hinata-chan ke apartemennya?"

"Bisa."

"Tetapi Hinata-chan lagi keluar."

"Terus bagaimana?"

"Hinata-chan bilang kalau di apartemennya ada orang lain yang bisa menerima dokumen pentingnya."

"Hn." Sasuke mengangguk singkat.

"Terimakasih, Sasuke-kun!" Sakura tersenyum. Mengasihkan sebuah map coklat besar yang berisi dokumen penting.

Sasuke menerima map coklat dari tangan Sakura.

...

Naruto mendudukkan dirinya di kursi teras apartemen sambil menikmati susu hangat yang telah dibuatnya.

"Hangatnya..."

Mobil Ferrari hitam berhenti di depan apartemen Hinata. Pintu mobil tersebut terbuka dan menampilkan seseorang yang akhir-akhir ini Naruto kenal.

Kedua mata Naruto melotot, ketika seseorang itu membuka pintu gerbang apartemen.

Sasuke menghentikan langkahnya ketika melihat remaja berambut pirang.

"Eh?" Naruto berdiri dari duduknya.

"Hn?" Sasuke pun bingung.

"Kenapa?"

"Aku mengantarkan dokumen penting untuk Hinata." Sasuke menyodorkan map coklat ke depan dada Naruto.

Naruto pun mengambil dokumen itu. "Oh... hanya dokumen untuk mommy." Naruto tidak sadar dengan ucapannya.

"Mommy?"

"Iya. Ini dokumen milik mommy kan seperti yang Sasu bilang?" Naruto memiringkan kepalanya, bingung.

"Hn."

"Eh?"

"Kemana perginya Hinata?"

"Pergi menemui keluarga utama."

"Kamu siapanya Hinata?"

Naruto langsung gugup, karena yang mengetahui hubungan mereka hanyalah Kiba.

"Kenapa memanggil Hinata dengan panggilan seolah kalian adalah seorang ibu dan anak."

Naruto terus terdiam.

"Naruto?"

"Lupakanlah."

"Dan terlebih lagi kenapa kamu bisa di apartemen milik Hinata?"

"Sasu sangat cerewet!" Naruto mendudukkan dirinya di kursi.

"Ketika seseorang menanyakan sesuatu, kamu seharusnya menjawab dengan jelas."

Naruto menggeleng.

Sasuke menghampiri Naruto yang duduk di kursi. Mengangkat tangan kanannya, dua jari Sasuke menyentil dahi Naruto dengan pelan.

Naruto memundurkan tubuhnya. "Apa yang kamu lakukan?"

"Menyentil dahimu, bukan?"

"Aneh!"

"Kamu yang aneh."

"Enak saja!" Naruto berteriak tidak mau kalah.

Sasuke tertawa. Sungguh menyenangkan membuat Naruto marah-marah sehingga membuat ekspresi wajah yang begitu lucu.

Naruto merengut kesal. Mengangkat kaki kanannya, dan menendang perut Sasuke, sehingga Sasuke terjatuh ke lantai.

Sekarang gantian Naruto yang tertawa melihat ekspresi kesakitan di wajah tampan Sasuke.

"Sialan!" umpat Sasuke. Mencoba berdiri lagi untuk membalas perbuatan Naruto, tetapi ternyata dengan sengaja Naruto menginjak jari kaki kanan Sasuke.

"HAHAHAHAHA!"

"Sial! Awas saja kamu, Naruto!"

Naruto menjulurkan lidahnya, "Wleee~"

Belum sempat berlari, tubuh Naruto ditahan oleh tangan Sasuke. "Lihat saja. Apakah kamu bisa kabur dariku." Sasuke meremehkan.

Naruto meneguk air liurnya dengan kasar.

Naruto meneguk air liurnya dengan kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

TBC

COMPLIQUÉ (SASUNARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang