C.02.4

196 13 3
                                    

Naruto terbangun karena mendengar suara pengumuman lewat speaker kampus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto terbangun karena mendengar suara pengumuman lewat speaker kampus.

Ia membuka kedua kelopak matanya.

"Bagaimana perasaanmu?" Shikamaru bertanya saat melihat Naruto sudah terbangun dari tidurnya.

Naruto tidak langsung menjawab karena masih belum kuat untuk berbicara.

"Tadi aku belikan bubur di kantin. Makanlah!"

Naruto menoleh ke arah Shikamaru. Menggelengkan kepalanya pelan.

"Makanlah! Jangan terlalu merepotkanku!" Shikamaru membuka bungkus bubur, sekalian mengambilkan sendok plastik dan ditaruh di atas meja dekat ranjang Naruto.

Naruto tetap menggeleng.

Shikamaru memaksa Naruto bangun untuk makan. Membantu Naruto mendudukkan diri di tepi ranjang. "Makanlah! Kalau buburnya tidak habis kamu akan menerima resiko dariku." ujar Shikamaru serius.

Naruto dengan enggan mengambil bubur itu dan memakannya.

"Aku akan pergi membelikanmu susu hangat." Shikamaru berjalan keluar ruangan.

Naruto memperhatikan punggung Shikamaru yang sudah menjauh, dia turun dari ranjang dan membuang setengah bubur ke dalam kloset wc.

Kembali ke tepi ranjang untuk memakan setengah bubur yang tidak dibuang.

5 menit berlalu, ketika Naruto hampir menyelesaikan suapan terakhirnya. Ia menoleh ke arah pintu ruangan yang digeser, muncul Shikamaru dengan membawa satu gelas berisi susu hangat di atas nampan kayu.

"Sudah habis kah?" Shikamaru menggeser pintu agar kembali tertutup rapat.

Naruto mengangguk.

"Tidak ada yang tersisa?"

Naruto mengangguk sekali lagi.

Shikamaru menatap Naruto dengan pandangan tidak percaya. Sedangkan Naruto sendiri mencoba tidak gugup karena takut ketahuan berbohong.

"Minumlah ini!" Shikamaru menyodorkan segelas susu yang dibawanya ke Naruto.

Naruto menerima dan meminum susu itu dengan senang. Naruto sangat menyukai susu rasa vanilla.

Naruto menaruh gelas kosong di atas nampan yang baru diletakkan Shikamaru di atas meja dekat ranjang.

"Shika?"

Shikamaru mendudukkan diri di kursi, menghadap ke arah Naruto. "Kenapa?"

"Terimakasih..."

"Iya."

Naruto pun kembali membaringkan tubuhnya ke samping kanan, membelakangi Shikamaru.

Shikamaru menatap punggung Naruto. Menghela nafas dalam-dalam. "Naruto?"

"Ummm?"

Shikamaru terdiam.

Naruto pun tidak ingin memulai percakapan lagi.

"Naruto?"

Sekarang gantian Naruto yang terdiam. Ngambek!

"Hei!" Shikamaru berdiri dari tempat duduknya. Menghampiri Naruto yang berbaring membelakangi dirinya.

"Apa?"

"Merepotkan."

Naruto mengangguk. Jujur saja, sungguh ia merasa bosan sekali berduaan bersama Shikamaru.

"Shika?"

"Kenapa?"

Percakapan yang benar-benar tidak akan ada selesainya kalau hanya sekedar memanggil nama, menjawab 'kenapa dan apa', berakhir tidak ada jawaban lagi.

"Bosan..." rengek Naruto. "Sekarang jam berapa?"

"Masih jam 11 siang, satu jam lagi yang lain akan istirahat."

"Shika?"

"Ada apa? Tatap saja wajahku, aku tepat dibelakangmu."

Naruto pun menurut, membalikkan badannya menjadi menyamping ke kiri. Menatap wajah Shikamaru. "Bosan..."

Shikamaru mengangguk. "Ingin bermain sesuatu?"

Naruto mengangguk.

Shikamaru naik ke ranjang Naruto. Membaringkan tubuhnya di samping Naruto, "Masih satu jam lagi nih."

Naruto mengangguk lagi.

"Baiklah, masih cukup waktunya." Shikamaru ikut menyamping ke arah samping kanan.

Tubuhnya didekatkan ke tubuh Naruto.

Dada bidangnya yang terbalut kemeja masih bisa merasakan nafas hangat milik Naruto.

Naruto mendongakkan wajahnya untuk menatap Shikamaru. "Shika! Nanti ada yang masuk!" panik Naruto.

"Yang masuk suruh keluar lagi." Shikamaru menjawab dengan enteng.

Naruto mendudukkan dirinya, tetapi ditarik Shikamaru dan membuatnya berbaring di pelukan hangat Shikamaru. Pelukan yang sama ketika ia bersama Kiba.

Naruto pasrah di dalam pelukan Shikamaru. "Ini bukan bermain! Ini hanya sebuah pelukan!" Naruto protes.

Naruto, betapa polosnya kamu.

Naruto, betapa polosnya kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

TBC

COMPLIQUÉ (SASUNARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang