C.03.6

150 8 1
                                    

Naruto keluar dari mobil milik Sasuke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto keluar dari mobil milik Sasuke.

Sasuke pun berpamitan untuk pulang, "Aku pulang dulu, oke?"

Naruto mengangguk. Ketika melihat mobil Sasuke sudah menjauh dari apartemen Hinata, Naruto pun berjalan kaki. Ia akan pergi ke toko buku yang dekat di sekitar perumahan.

Naruto menyeka keringatnya, "Haahh... capeknya."

Melewati gang sempit, Naruto sedikit trauma. Tetapi harus tetap lewat karena itu adalah jalan tercepat menuju toko buku.

Naruto berlari dengan sekuat tenaga. Gang sempit itu selalu sepi. Naruto takut!

Ketika berhasil keluar dari gang tersebut, Naruto langsung bernafas lega. Ia bisa melihat toko buku itu yang masih buka dan ramai pengunjung.

Naruto berjalan dan berhenti di depan pintu toko.

Bunyi lonceng di pintu pun terdengar saat Naruto membuka pintu untuk masuk ke dalam.

"Selamat datang..." sapa salah satu pegawai dengan senyuman ramah.

Naruto mengangguk singkat dan berjalan menelusuri rak buku dengan semangat.

Setelah sekian lama mencari buku yang dicari, akhirnya ia menemukan buku tersebut.

Di saat ia mau mengambil buku tersebut, sebuah tangan sudah mendahului untuk mengambilnya. Naruto pun langsung menoleh ke samping kanannya dan ternyata pelakunya adalah teman satu kuliahnya, Sai.

Naruto langsung melotot tidak terima.

"Ada apa?"

Naruto pun merebut buku tersebut dari tangan Sai.

Dengan mudah buku itu berpindah ke tangannya.

Sai pun pasrah, "Ambil saja."

"Memang!"

Sai terkekeh pelan. "Tumben sekali ke toko buku?"

"Bukan urusanmu!" jawab Naruto dengan nada ketus.

"Kenapa kamu begitu emosi?"

Naruto berjalan menjauhi Sai, tetapi dengan sengaja Sai mengikut di belakangnya.

Naruto pun membiarkan Sai mengikuti dirinya.

"Naru-chan?"

"Jangan memanggilku seperti itu!" Naruto menghentikan langkahnya.

Karena Naruto berhenti mendadak, Sai pun menubruk tubuh Naruto dari belakang sehingga Naruto terjatuh.

Naruto mengerang kesakitan, "Sial! Tubuhmu seperti besi, Sai!"

Sai pun mengulurkan tangan kanannya untuk membantu Naruto berdiri. "Itu salahmu."

Naruto menerima uluran tersebut, dan kembali berdiri. "Enak saja! Itu salahmu!"

"Jangan berisik, Naru-chan." Sai memperingatkan.

Naruto menghentakkan kakinya, lalu mengambil bukunya yang sebelumnya terlempar karena ia terjatuh. Setelah mengambil buku itu, Naruto melangkah dengan kesal meninggalkan Sai.

Sai dari kejauhan hanya menggelengkan kepalanya. Gemas dengan tingkah Naruto.

Naruto berhenti tepat di depan meja kasir yang di jaga seorang wanita yang memiliki rambut bergaya China di kedua sisi kepalanya dengan poni-poni pendek yang jatuh di atas dahi.

Dengan sigap wanita itu mengambil satu buku untuk dimasukkan ke dalam kantong plastik. "Totalnya 2000 JPY ya..."

Setelah membayar belanjaannya, Naruto pun keluar dari toko buku itu.

Naruto pun tidak sengaja menabrak tubuh seseorang dan membuat dirinya sendiri terjatuh.

"Ittai..."

"Maaf, saya tidak sengaja." ujar orang tersebut.

Naruto mengangguk.

"Mari saya bantu berdiri." orang itu mengulurkan tangannya.

Naruto menerima uluran tangannya dan berdiri.

Naruto langsung membungkuk untuk meminta maaf.

"Tidak perlu begitu. Saya yang tidak sengaja menabrak anda."

Naruto pun kembali berdiri tegak dan menggelengkan kepalanya pelan.

"Apakah anda membeli buku?"

Naruto mengangguk, "Tuan ingin membeli buku juga?"

Orang itu terkekeh, "Tidak."

"Eh? Kalau boleh tau, nama tuan siapa ya?"

"Neji."

"Salam kenal, tuan. Nama saya adalah Naruto."

"Salam kenal, Naruto." Neji tersenyum tipis. "Kalau begitu, saya pergi dulu."

Naruto mengangguk singkat. Ia berjalan dengan terburu-buru untuk memasuki gang sempit.

Melihat jam tangan di tangan kirinya, Naruto menghela nafas dalam-dalam. Sudah jam 8 malam!

 Sudah jam 8 malam!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

TBC

COMPLIQUÉ (SASUNARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang