C.02.5

178 12 2
                                    

"Kamu menanti permainan yang aku tawarkan?" Shikamaru bertanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu menanti permainan yang aku tawarkan?" Shikamaru bertanya.

"Iya, kamu juga harus tau kalau aku sangat menyukai permainan yang menantang!" ujar Naruto kegirangan.

"Baiklah." tangan kanan Shikamaru bergerak menurunkan celana yang dikenakan Naruto.

"Apa yang kamu lakukan?"
"Shika!"

"Satu menit yang lalu kamu bilang menyukai permainan yang sangat menantang." Shikamaru berhasil menurunkan celana chinos serta celana dalam merk Calvin Klein milik Naruto. Memukul pantat bulat Naruto.

"Ahhh!" pekik Naruto.

"Naruto, permainan dimulai."

"Shika, tapi..." Naruto menoleh ke arah pintu, takut ada yang masuk.

"Tenanglah, masih ada waktu 45 menit."

Naruto menggeleng.

"Jangan menunda permainannya, Naruto!"

Naruto menjauhkan tangan kanan Shikamaru dari pantatnya, dan duduk di atas ranjang.

"Merepotkan."

Naruto mendengus kesal.

"Kamu bermain di toilet dengan seseorang yang sudah mempunyai istri dengan tidak tau malunya, tetapi giliran denganku tidak mau. Pelacur." Shikamaru juga ikut mendudukkan dirinya.

"Maksudmu apa?"

"Kamu tidak ingat? Kegiatan pagi hari yang kamu lakukan di toilet?"

"Aku tidak melakukannya!" bantah Naruto.

"Aku mempunyai bukti, Naruto!" Shikamaru merogoh sakunya dan mengeluarkan handphone miliknya.

Menghidupkan handphone, dan memutar perekam suara Naruto mendesah.

Naruto langsung mengambil handphone Shikamaru. Membantingnya dengan sangat keras ke lantai.

Shikamaru yang melihat layar handphonenya retak pun menjadi emosi.

Tangan kiri Shikamaru memegang dagu Naruto. Menghadapkan wajah Naruto ke arahnya. Mencengkram dagu itu cukup kuat, bahkan kuku panjangnya hampir membuat dagu Naruto berdarah. "Berani sekali dirimu!"

Kedua mata Naruto melebar karena tindakan kasar Shikamaru. Wajahnya meringis kesakitan.

Shikamaru yang dikuasai oleh emosi pun menjadi tidak terkendali. Membanting tubuh Naruto ke ranjang sehingga kepala Naruto dengan keras membentur pegangan besi ranjang.

"Akhhh! L-lepaskan!" Naruto memberontak. Airmata turun dari kedua matanya. Naruto menangis ketakutan.

Telapak tangan kiri Shikamaru bergerak menutup mulut mungil Naruto. Sedangkan tangan kanannya bergerak untuk melebarkan kaki Naruto. Dengan paksa memasukkan ketiga jarinya ke lubang Naruto tanpa pelumas apapun.

Naruto membulatkan matanya karena terkejut. Merasakan perih yang luar biasa. "Mmhhh mhhhh!"

Ketiga jari Shikamaru bergerak keluar masuk lubang Naruto secara kasar dan cepat.

Tubuh Naruto tersentak hebat. Yang bisa Naruto lakukan hanyalah menangis.

Kedua tangan Naruto terasa lemas, berusaha mendorong tubuh kokoh Shikamaru. Tetapi tidak berhasil. "Mnhhhh!"

Shikamaru terus menggerakkan jari-jarinya dengan kasar, lubang Naruto masih terasa kering dan begitu sempit.

Mata Naruto semakin kabur, dan terus menangis pilu.

Shikamaru tak menghiraukan tangisan teredam Naruto dalam bekapannya dan terus melanjutkan menggerakkan jarinya di lubang milik Naruto.

"Mnnhhhh nghhhh!" Naruto tidak pernah merasakan sakit yang seperti ini sebelumnya.

Kepala Naruto terasa pusing. Menggelengkan kepala agar mulutnya bisa terlepas dari bekapan Shikamaru, tetapi Shikamaru semakin mengeratkan bekapannya.

Nafas Naruto tersengal-sengal. Matanya buram karena airmata, merasakan sakit yang luar biasa di bagian bawah, mulut, dan kepalanya.

Sebelum kesadaran Naruto mulai menghilang, ia memohon dalam hati 'Shika, maaf dan tolong lepaskan aku...'

Shikamaru langsung menghentikan kegiatannya ketika melihat Naruto memejamkan kedua mata indahnya.

Membuka bekapannya di mulut Naruto. Mengeluarkan tiga jarinya yang basah dari hole Naruto.

"Sial! Aku keterlaluan." sesal Shikamaru.

Shikamaru menaikkan celana milik Naruto. Turun dari ranjang, mengangkat dan membaringkan tubuh pingsan Naruto ke ranjang dengan posisi yang benar.

Shikamaru menarik nafas gusar dan mengacak surainya dengan kasar, "Sial!"

Bel istirahat pun terdengar, Shikamaru berjalan keluar dari ruang UKS. Meninggalkan Naruto yang masih pingsan.

Shikamaru, kamu kejam!

Shikamaru, kamu kejam!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

TBC

COMPLIQUÉ (SASUNARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang