"Haerin?!"
"Kok kamu cepat banget ke sekolah?" Tanya Haerin sembari duduk di sebelah Minji.
"Gua mau ngambil vidio matahari terbit. Sekalian biar bisa ngerjain tugas yang belum siap." Haerin hanya mengangguk menatap ke langit yang mulai terang oleh cahaya matahari.
"Kamu suka langit atau laut?" Tanya Haerin secara mendadak.
"Dua dua nya. Cinta pertama gua laut, tapi gua suka banget sama langit. Jadi gua gak bisa milih salah satunya." Minji menunduk sebentar sebelum kembali menatap ke mata Haerin.
"Kalo kamu?" Haerin sedikit kaget mendengar Minji mengatakan 'kamu' kepadanya.
"Kalo aku lebih suka laut. Tapi aku juga suka langit, apalagi waktu sore hari."
"Langit pagi juga bagus kok. Apalagi udara nya segar banget."
"Iya sih. Tapi kalo sore hari itu, kayak semua beban dihari itu udah hilang semuanya."
"Maksudnya?"
"Maksud aku, kalo kita ngeliat langit sore berasa kayak semua beban kita bakal hilang saat itu juga karena hari bakal berakhir. Beban bakal muncul lagi esok harinya saat pagi hari, dan saat sore hari itu bakal menghilang lagi. Makanya aku lebih suka langit waktu sore."
"Ohh..." Minji sedikit kaget karena penjelasan panjang dari Haerin itu. Ternyata maknanya lumayan dalam dari yang ia pikirkan.
"Makasih ya udah nemenin gua. Biasanya gua suka sendirian, tapi entah kenapa kalo bicara sama lu jadi bikin tenang."
"Kalo mau bicara sama aku langsung aja. Aku bakal dengerin semuanya kok." Minji reflek memeluk Haerin yang lebih kecil darinya.
"Makasih banyak rin." Haerin mengangguk dan mengelus punggung Minji.
Setelahnya, mereka berbincang bincang tentang hal yang mereka sukai dan tidak sukai dengan waktu yang lumayan lama. Saat Minji melihat jam tangannya, itu masih jam tujuh kurang lima belas, padahal perasaannya mereka sudah lebih lama di atap itu. Tapi karena tidak ingin ambil pusing, dia mengabaikan itu. Mereka memutuskan untuk kembali ke kelas mereka masing masing karena sebentar lagi akan bel. Baru saja sampai ke kelas, Hanni langsung menghampiri Minji dan memeluk tangan nya.
"Darimana aja lu blok?! Biasanya di atap, tapi gua gak liat elu." Kata Hanni.
"Gua tadi di atap kok." Hanni menggelengkan kepalanya.
"Enggak ada tuh, udah gua cari tadi."
"Gua tadi dibelakang lemari yang besar itu makanya gak keliatan."
"Jangan sok sembunyi sembunyi. Gua jadi susah nyari elu."
"Terserah gua lah. Kok lu yang ngatur, cebol."
"Jangkung kunti kayak lu diam aja.."
"Ajak ribut ya?!" Minji mulai mengepalkan kedua tangan nya.
"Elu duluan kok!"
"Enggak!! Lu yang duluan!"
Akhirnya mereka mulai saling mencubit satu sama lain. Hyein langsung kesal melihat tingkah laku kekanak kanakan mereka itu. Tidak ingin kejadian serupa terulang lagi, Hyein langsung ,melerai mereka berdua.
"Jangan berantam tolol!" Lerai Hyein.
"Iya! Iya!" Minji menjauh dari Hanni.
"Oh iya, btw Haerin dimana? Gak biasanya dia telat?" Tanya Hyein.
"Dia sama gua tadi ke atap. Udah balik ke kelasnya tuh." Minji menunjuk ke kelas unggulan di seberang kelas mereka.
"Ohh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just 10 Minutes (Catnipz)
RomanceMinji yang tidak sengaja bertemu seorang gadis kucing di pantai kesukaannya. Awalnya dia benci dengan gadis ini sampai akhirnya kisah romantis mereka berdua dimulai. Semua penokohan hanyalah fiksi Mohon jangan dibawa serius, karena ini hanyalah ceri...