Mereka membereskan pakaian mereka ke dalam lemari dan membersihkan badan karena mereka akan pergi ke pantai yang lumayan jauh dari villa mereka. Haerin sangat sibuk mengurus beberapa barang untuk dibawa, sedangkan Minji menikmati waktu nya dengan melihat pemandangan pantai. Walaupun Haerin sedikit kesusahan, tapi ketika ada Minji, itu bisa menjadi kekuatan bagi dirinya.
"Minji, ayo. Nanti kita kesorean." Minji menoleh ke belakang dan terlihat Haerin sudah membawa tote bag.
"Kamu bawa apaan?" Tanya Minji sambil menunjuk totebag milik Haerin.
"Ini cuman cemilan sama sunscreen untuk nanti di pantai." Minji mengangguk dan mengambil kunci mobil. Di perjalanan, Haerin tertidur mungkin karena tidak beristirahat semenjak mereka tiba di sini. Setelah kurang lebih 20 menit, mereka tiba di pantai yang ingin mereka kunjungi.
"Rin, bangun. Kita udah sampe." Minji menggoyangkan badan Haerin, tapi Haerin tak kunjung bangun. Akhirnya Minji menumpahkan sedikit air dingin di wajah Haerin.
"Haerin. Bangun." Haerin akhirnya terbangun dan memegang pipi nya yang basah.
"Ih Minji. Kamu apain muka ku?" Kata Haerin sembari bercermin melihat wajahnya yang sudah basah.
"Aku cuman ngebangunin. Dari tadi aku panggil kamu gak bangun bangun." Setelah mengeringkan wajah Haerin menggunakan tisu, mereka keluar dari mobil dan langsung menuju sebuah pondok kecil untuk berteduh dari cahaya matahari yang panas. Minji duduk sebentar lalu melepaskan sendal nya agar kaki nya leluasa merasakan pasir dan air laut.
"Minji, pake ini dulu kalo mau main air." Kata Haerin seperti menyuruh anak anak untuk memakai sunscreen. Haerin mulai mengoleskan sunscreen di tangan dan wajah Minji. Tetapi karena Haerin malu untuk menyentuh kaki Minji, dia menyuruh Minji untuk melakukannya sendiri.
"Sekarang udah boleh?" Tanya Minji, tetapi Haerin menggelengkan kepalanya.
"Pake ini dulu." Haerin memberikan topi untuk Minji.
"Makasih rin." Minji berjalan ke arah lautan itu dan diikuti oleh Haerin dari belakang. Mereka mengumpulkan beberapa cangkang kerang dan beberapa kepiting kecil. Setelah itu mereka bermain air sambil lari larian hingga sore. Saat matahari akan tenggelam, mereka membersihkan diri dan menikmati snack yang mereka beli tadi sembari melihat pemandangan sunset.
"Kita makan malam di restoran ya?" Tanya Haerin, tetapi ditolak oleh Minji.
"Kita bungkus terus makan di villa aja. Aku mau kita berdua aja rin." Seketika Haerin seakan melayang dan akan meledak. Jangtung nya berdetak tidak karuan karena dia tidak memikirkan bahwa nanti mereka akan berdua. Bahkan kamar mereka hanya memiliki satu kasur dengan ukuran king size.
Setelah menikmati pemandangan pantai, mereka pergi ke restoran sebentar lalu kembali ke villa mereka membawa makanan.
"Haerin, kamu yang mandi duluan atau aku?" Tanya Minji.
"Aku mandi duluan aja ya? Udah keringatan soalnya." Minji mengangguk melihat Haerin masuk ke kamar mandi. Sembari menunggu Haerin, Minji mengambil pajama nya untuk dia kenakan nanti. Setelah 15 menit, Haerin keluar dari kamar mandi menggunakan handuk. Mereka berdua sangat canggung, bahkan Minji berjalan ke kamar mandi tanpa menatap ke arah Haerin.
Setelah mereka mandi, mereka makan malam sambil menonton film komedi. Baru 6 menit filmnya dimulai, Minji sudah selesai makan. Mungkin karena intro film nya yang sangat lama dan jaringan yang sedikit lemot di awal.
"Kamu kok cepat banget makannya? Mau langsung tidur?" Minji menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan.
"Enggak lah. Aku mau nemenin kamu makan. Lagian film nya masih lama lagi. Aku cuci piringnya dulu ya." Haerin mengangguk dan Minji berjalan ke arah dapur mencuci piringnya. Dia juga tidak lupa mengambil jus dari kulkas dan menuangkan nya ke dua gelas untuk dirinya dan Haerin. Minji memberikan gelas yang satunya untuk Haerin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just 10 Minutes (Catnipz)
RomansaMinji yang tidak sengaja bertemu seorang gadis kucing di pantai kesukaannya. Awalnya dia benci dengan gadis ini sampai akhirnya kisah romantis mereka berdua dimulai. Semua penokohan hanyalah fiksi Mohon jangan dibawa serius, karena ini hanyalah ceri...