Bab 2 - Wanita Menyedihkan?

489 85 45
                                    

Hidup tidak melulu tentang keindahan dan kebahagiaan. Apa yang kau ingin belum tentu bisa tercapai dan terkadang apa yang tidak kau inginkan akan diberikan oleh Tuhan sebagai hadiah kesabaran. Sakura sangat paham akan hukum dunia itu.

Garis takdir telah mengikat. Tapi siapa yang tahu terhadap takdir siapa? Bahkan seseorang tak tahu takdir seperti apa yang dia dapat. Yang harus semua manusia tahu, apa yang mereka inginkan harus dilewati melalui usaha. Hidup adalah sebuah tanggung jawab. Mengurus diri sendiri adalah tanggung jawab diri sendiri. Jika menanganinya dengan ceroboh tanpa membuat sebuah perencanaan, bisa saja hidupmu akan terasa menyedihkan.

Perencanaan saja kerap meleset, mengapa kau yang hanya berharap terhadap angan-anganmu saja sudah terlalu percaya diri?

"Apa yang kau pikirkan?"

Sakura menoleh, mendongak ke atas dan tersenyum tipis saat melihat Itachi dengan setelan rapinya.

"Pelajaran hidup."

Sakura menerima sodoran segelas americano dari tangan Itachi. Berujar terima kasih sebelum kembali duduk bersama pria itu.

"Bagaimana proyeknya?" tanya Itachi.

Gadis bersurai merah muda itu mengangguk puas. "Seratus persen berjalan dengan baik. Tinggal peluncuran produk saja. Kita sudah membicarakannya sebulan lagi kan untuk peluncuran resmi?"

Itachi memberikan senyum lebar. "Terima kasih. Kau orang pertama yang menawariku kerja sama ini."

Sakura tertawa, menepuk pelan meja sebelum menarik secarik keras yang bertuliskan sederet nama merk.

"Itachi, hanya orang bodoh yang tidak bisa melihat seberapa besar peluang bisnismu bisa terbang. Dan merk ini, aku yakin akan semakin dikenal oleh masyarakat luas." Ia berikan secarik kertas tersebut kepada sang pemilik.

Akatsuki's

Senyum tipis terukir di bibir Itachi. Hela nafas panjang pria itu keluarkan sebelum meluaskan pandangan ke ruang meeting perusahaan Undefeat Company.

"Aku juga tak menyangka kau bisa secepat ini membawa perusahaan Haruno untuk mencapai titik ini dalam waktu tiga tahun saja."

Decak kecil Sakura keluarkan. "Perjuangan tidak instan Itachi. Aku bahkan pernah merasakan tak makan selama tiga hari. Mencari dana itu susah sekali."

Itachi terkekeh. "Kau bercanda kan? Kau akan mati jika tidak makan selama tiga hari lebih."

Melihat bahwa Itachi tak percaya, Sakura segera mengambil ponselnya. Menghidupkannya hingga menampilkan layar kunci kepada pria tersebut.

"Ini, dia adalah yang selama ini membantuku. Aku benar-benar pernah tidak makan hampir 3 hari lamanya. Hanya menghabiskan sisa remahan roti dan minum air keran. Dan dia datang membantuku."

Itachi menyipitkan matanya. Menatap ke wajah pria bersurai merah menyala yang tak asing lagi untuk orang-orang. Rei Kyoto adalah seorang artis terkenal karena karya lukisannya sudah tersebar hingga keluar negeri. Mantan aktor itu digadang-gadang sebagai multitasking yang bisa melakukan apapun. Selain fakta bahwa dia merupakan seorang anak pejabat dan kini sukses dengan karirnya menjadikan pria itu terkenal di mana-mana.

"Kau berkencan dengan seorang artis??"

Sakura terkekeh pelan. Memasukkan ponselnya kembali ke saku blazernya.

"Ini adalah rahasia. Balasan karena kau sudah memberitahuku tentang Uchiha."

Itachi menghela nafas panjang. Tak menyangka siapa orang yang kini menjadi penyokong terkuat Sakura.

AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang