Beberapa minggu telah berlalu, lian tak mengenal lelah untuk terus mendapatkan maafnya salma, mulai dari memberi makanan, meluangkan waktunya dan lebih memperioritaskan salma, bahkan lian menawarkan dirinya untuk mengantar jemput Salma setiap hari, tak ada lagi lian yang gengsian, cuek, dingin.
Hari ini tepat sebelum 1 bulan perjuangan lian untuk mendapatkan maaf salma, artinya jika hari ini ia tidak mendapatkan maafnya salma maka dirinya harus rela melepaskan personal asistentnya.
Kali ini lian memutuskan untuk mengajak salma makan bersama, ia sangat berharap salma akan menerima ajakkannya.Tring tring tring
Dering ponsel salma berbunyi, lantas sang pemilik pun melihat ponselnya yang berdering, setelah melihat nama yang tertera dirinya bingung harus mengangkat atau tidak, ini diluar jam kantor jadi haruskah salma mengangkat telepon dari bosnya? Ah sebaiknya diangkat saja pikirnya
"Halo pak" Ucap salma
"Ya sal halo, hari ini kamu sibuk tidak?" Tanya lian
Sedetik..., dua detik... tak ada jawaban dari salma. Tampaknya sang pemilik nama sedang berpikir
"Sal, sibuk ya?" Tanya lian kembali
"Mmmm emang jam berapa pak?" Tanya salma
"Mungkin sekitar jam 7" Jawab lian
"Apakah mau membahas pekerjaan pak?" Tanya salma
"Betul sal, ini tentang pekerjaan dan bener-benar penting" Jawab lian
Benar bukan? Ini berhubungan dengan pekerjaan antara CEO dan Personal Asistentnya, jadi lian tidak berbohong.
"Saya bisa kalo begitu, kirim saja alamatnya pak" Ucap salma
"Ngga sal, biar saya aja yang jemput kamu. Siap-siap ya sekarang." Perintah lian
"Tidak pak, dari beberapa minggu yang lalu bapak selalu kekeh mau anter jemput saya. Jadi biarkan kali ini saya berangkat sendiri." Tolak salma
"Tapi selalu kamu tolak. Tolong untuk malam ini kamu nurut, kalo kamu sendirian berbahaya apalagi kamu perempuan." Ucap lian
"Pak saya sudah biasa pulang malam, jadi gausah khawatir" Ucap salma sebal
"Salma dengerin saya, gaada yang tau kedepannya gimana. Sekarang kamu siap-siap, sebentar lagi saya jemput kamu."Ucap lian yang sepertinya tak menerima penolakkan
"Ck yaudah iya" Ucap salma ketus
"Bagus. ya sudah kamu siap-siap ya, saya tutup teleponnya." Ucap lian mengakhiri pembicaraan
" Apasih pak lian ini, mana ada bahas pekerjaan malem-malem gini, padahal besok juga bisa. Mana males mandi lagi, ahh nyebelin!" Batin salma kesal
*********
Salma telah siap dengan pakaian non formalnya, kini ia bergegas menuju halaman rumahnya untuk menunggu lian"Loh kak mau kemana?" Tanya nadira yang melihat salma terburu-buru
"Eh nad kakak ada urusan, kamu hati-hati ya dirumah, jangan keluyuran" Jawab salma
"Sama siapa ka? Kok malem-malem gini?" Tanya nadira penasaran
"Sama bos kakak dek, gatau tuh emang ga jelas bosnya" Jawab salma
"Bos kakak yang mana?" Tanya nadira tak henti
"Yang kemarin ke sini, kamu nanya mulu dari tadi" Jawab salma sebal
"Hehehe maaf kak. Oh kak lian itu bos kakak, padahal cocok tau jadi pacar kakak" Ucap nadira enteng
"Bocil mulutnya, udah ya kakak keluar dulu, takut orangnya keburu dateng" Pamit salma
"Loh kakak dijemput ka lian?" Tanya nadira kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan Tak Terduga
General FictionAkankah lian kembali membuka hati untuk salma? ikuti cerita aku terus yaa