Kini Helena sedang di suapin oleh Jeslyn. Mereka tak terlalu banyak berbicara, mereka hanya berbicara ketika Helena membutuhkan sesuatu.
.
." Kak, bisakah aku main HP? " Tanya Helena.
" Sebenarnya boleh tapi kakak nggak tau di mana hp kamu ditaruh di mana. " Ucap Jeslyn.
" Coba tanyain kak Dika. Pasti Kayla udah ngespam terus. " Ucap Helena.
" Sabar ya kalau nggak ketemu kakak udah ada yang baru buat kamu. " Ucal Jeslyn sambil mengeluarkan kotak hp.
" Kak?! Jangan gitu dong aku ngerasa jadi beban. " Ucap Helena.
" Tenang saja kakak beliin ini karena belum ngasih kamu hadiah ulang tahun dan juga kakakmu yang milihin warnanya. " Ucap Jeslyn.
" Terimakasih kak. " Ucap Helena mencoba memeluk Jeslyn.
" Kalian udah makan? " Tanya Dika yang baru datang.
" Barusan banget selesai. Oiya tadi si Helena nanyain hpnya di mana, kamu tau nggak? " Tanya Jeslyn.
" Hpmu ada di kakak. " Ucap Dika.
" Buat apa? " Tanya Helena.
" Karena ada barang bukti siapa pelaku yang buat kamu jadi begini. " Ucap Dika dengan serius.
" Sampai kapan kakak pakai hp aku? " Tanya Helena.
" Sampai ayah ke tangkap. Oiya kakak mau tanya kamu sesuatu, kamu mau ayah ditindaklanjuti secara hukum atau cara yang lain? " Ucap Dika.
" Hukum saja. " Ucap Helena.
" Dan satu lagi kamu mau tinggal di luar kota atau tetap disini? " Tanya Dika.
" Eh? Kok begitu? " Tanya Helena.
" Demi keselamatan kamu makanya kakak kasih pilihan seperti itu. " Ucap Dika yang membuat Helena terdiam.
.
.Kini Juan merenung menatap kolam ikan yang ada di rumahnya. Dia merasa semua begitu kacau hingga sulit untuk di perbaiki. Juan terus termenung hingga ada suara kucing yang mengejutkan dirinya.
.
." Ah? Kalian lapar ya? Bentar aku ambilkan makanan. " Ucap Juan.
" Mana makanannya ya? " Gumam Juan keliling mencari makanan untuk kedua kucing itu.
" Apa yang kamu cari? " Tanya Yolanda.
" Aku nyari makanan untuk kucing. " Ucap Juan.
" Owalah, kalau nggak salah ayahmu naruh di dekat rak sepatu yang ada di depan. " Ucap Yolanda.
" Begitu, terimakasih bunda. " Ucap Juan.
.
.Juan langsung bergegas mengambilnya dan memberikannya kepada kedua kucing itu. Tapi sebelum memberikannya kepada kedua kucing itu Juan terpaku oleh sebuah secarik kertas yang ada di makanan itu.
.
." Ini takarannya ternyata. " Ucap Juan memberikan mereka makan.
" Aku heran kenapa ada kucing di rumah kan mbak Wilona kurang suka kucing. " Gumam Juan.
" Itu kucing titipan dari Helena sebelum dia nggak ada kabar. " Ucap Kevin yang terlihat belum tidur.
" Nama mereka Ruru sama Mumu. Kalau kamu susah tandanya liat aja pitanya yang dipasangin Helena. " Ucap Kevin sambil mengelus kucing-kucing itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terimakasih Telah Bertahan
FanfictionJuan mulai menyadari secara perlahan bahwa dia mencintai Helena namun kabar Helena tak pernah terdengar. Bagaimanakah perjuangan Juan untuk mencari dan mendapatkan Helena lagi? Ini lanjutan untuk cerita " Terimakasi Telah Hadir " Perhatian ‼️ Gen...