1

2.4K 176 28
                                    

"Ndaaaaaa, canny nda sukaaaa.." Bocah berumur empat setengah tahun itu menggeleng menatap Rora yang menghela nafas.

"Jadi kamu ingin apa, sayang?" Rora yang mengelus rambut milik Chiquita.

"Dad, boleh canny pelihara kucing?" Chiquita memasang wajah memelas pada Rora.

"Ada apa sayang? Kenapa kamu tiba-tiba ingin memelihara kucing?" Rora memangku anak kesayangannya itu.

"Canny suka kucing, dia sangattt lucuuu..." Ucap Chiquita membuat Rora gemas.

"Tapi kamu lebih lucu sayang..." Rora mencium pipi Chiquita.

"Boleh?" Anak kecil kembali menatap sang daddy.

"Maaf sayang... Tapi daddy harus menolak permintaan kamu kali ini... Kita tidak bisa memelihara kucing di Kerajaan.." Ucapan Rora itu membuat Chiquita memasang wajah sedih.

"Maafkan daddy sayang... Kita tidak bisa memelihara kucing..." Rora menggendong Chiquita keluar dari ruang mereka itu.

"Bagaimana kalau kita bermain kuda? Kamu sudah lama kan tidak ikut daddy ke peternakan kuda?" Rora mendudukkan Chiquita kecil itu ke bahunya.

"Kuda?? Ayoooo! Canny mau naik kuda warna putihhhh!!!" Ucap anak itu yang kembali bersemangat.

Rora sendiri hanya terkekeh saja, mereka berdua pergi menuju peternakan kuda yang berada lumayan jauh dari kerajaan besar mereka.

"Daddy kenapa kita tidak naik kereta kencana?" Tanya canny.

"Karena daddy ingin mengajak kamu untuk berjalan santai...." Rora memegang kedua kaki Chiquita.

Anak kecil yang berada di gendongan Rora itu hanya mengangguk saja sembari melihat sekeliling. Chiquita melihat banyak sekali orang yang masih berjualan atau pun bekerja di pasar yang mereka lewati.

Rora membalas beberapa sapaan orang yang bertemu atau melihat dirinya dan Chiquita.

Dia Ethaniel Aurora Grackvier, Raja muda ke-XI kerajaan DARGHVEST, bangsa serigala hitam dari selatan. Ia di lantik menjadi raja empat tahun yang lalu setelah ia kehilangan sang kakak kebanggaan nya yang terpaksa ikut dengan mommy nya.

Tujuh tahun yang lalu, kedua orangtuanya berpisah membuat ia dan sang kakak juga harus berpisah. Ia yang harus menetapkan di kerajaan bersama sang ayah, sedangkan kakaknya di paksa sang ibu untuk ikut dengannya pindah ke kota NEVERGEAST, kota dimana para serigala putih dari barat berada.

Kedua orangtuanya berpisah karena sang ibu yang ketahuan berselingkuh dengan seorang mentri dari Kerajaan NEVERGEAST. Hal itu pula membuat Rora membenci ibu nya seperti sang ibu yang membenci dirinya.

Tiga tahun setelahnya, daddy Rora pergi untuk selama lamanya karena sang ayah menderita penyakit jantung yang sangat parah dan karena hal tersebut Rora di lantik menjadi raja lebih cepat dari yang di rencanakan ayahnya.

Di saat yang bersamaan pula, seminggu setelah itu, Rora tak sengaja menemukan Chiquita yang masih bayi itu berada di dalam sebuah kotak kayu saat ia sedang berjalan santai di perbatasan mengecek keadaan.

Awalnya ia tak ingin mengambil Chiquita, namun hati kecilnya bergejolak untuk mengambil anak tersebut. Bayi mungil dan lucu itu berhasil mengambil hati Rora yang sudah lama membeku setelah ia kehilangan kakaknya.

Bayi yang ia temukan empat tahun yang lalu di perbatasan itu ia rawat sampai sekarang dan menganggap nya seperti anak sendiri, tidak ada yang berani bertanya siapa ibunya Chiquita.

"Woahhhh daddy! Ada kelinci!" Anak kecil itu menunjuk seekor kelinci putih yang keluar dari rumput rumput yang dekat dengan pagar peternakan.

"Daddy daddy turunin canny..." Chiquita yang mengelus ngelus rambut Rora.

Hal itu pula membuat Rora terkekeh kecil lalu menurunkan anak kecil itu. Setelahnya, Chiquita berjongkok dan perlahan mengelus kelinci yang lumayan kotor itu.

"Wah ternyata dia sangat kotor..." Rora yang ikut berjongkok di samping Chiquita.

"Iyaaa, lihat dad... Dia sangat lucu dan tidak takuttt..." Chiquita yang tersenyum lebar.

"Ah tuan, kenapa kamu ada di sini?"

Keduanya menoleh melihat Yunki yang mendekati mereka.

"Paman Yunkiiii!!!" Chiquita yang menyapa penjaga peternakan itu dengan semangat.

"Ah, princess Cannyyyyy..." Yunki yang ikut bersemangat menyapa Chiquita lalu tertawa.

"Paman pamann, apa ini kelinci mu???" Chiquita dengan sedikit susah menggendong kelinci tersebut.

"Tidak sayang, paman tidak memiliki kelinci, paman rasa kelinci itu datang dari hutan..." Yunki yang menggeleng.

Hal itu pula membuat kedua mata Chiquita berbinar, ia langsung menatap Rora dengan wajah yang tersenyum lebar.

"Daddy..." Ucap anak itu.

"Kamu ingin memelihara kelinci kali ini?" Rora menaikkan sebelah alisnya.

"Boleh tidak?" Chiquita yang memasang wajah memelas.

Hal itu pula membuat Rora menghela nafas lalu mengangguk.

"Baiklah baiklah hanya kelinci saja ya?" Rora menatap anaknya lagi.

"Yeyyy, Terima kaciii daddyyy..." Anak itu mencium pipi kanan sang ayahnya.

"Wah wah, ternyata princess suka kelinci ya..." Celetuk Yunki.

"Canny sukanya kucing tapi sekarang canny lebih suka kelinciiiii..." Chiquita yang masih menggendong kelinci tersebut.

"Tapi lihat princess, kelinci nya kotor... Kamu harus membersihkan bulunya..." Yunki yang mengelus kepala kelinci tersebut.

"Kamu ingin paman bantu membersihkan kelincinya?" Sambung Yunki bertanya.

"Mauu!!" Chiquita mengangguk semangat.

"Kalau begitu ayo kita masuk dan bersihkan kelincinya..." Yunki kembali berdiri.

"Ayowwww..."

Rora kembali menggendong anaknya untuk masuk ke peternakan, karena jika ia biarkan berjalan sendiri, anak itu pasti akan lari bermain bersama dengan peliharaan barunya.

"Daddy mengizinkan mu memelihara kelinci ini tapi dengan syarat kamu harus makan banyak..." Ucap Rora.

"Baik daddy..." Anak itu mengangguk patuh pada Rora.

Ia sangat senang karena sang daddy mengizinkan dia memelihara kelinci tersebut.
























Vote and comment😉😉

EMPIRE'S (Rorasa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang