9

571 147 11
                                    

Rora mengetuk ngetik jari nya ke meja seperti tampak berpikir. Rora sedikit tidak percaya dengan penjelasan mentri nya itu tentang ratu Catherine.

Yang mulia ratu Catherine Agratsha, istri dari seorang raja besar AGRESTLAND di abad 101. Ratu Catherine ini adalah seorang wanita yang sangat cantik pada masanya itu, banyak raja maupun pangeran yang ingin melamarnya, namun si raja besar inilah yang menjadi pemenangnya, Aldain Jaxsiver.

AGRESTLAND adalah sebuah negara besar yang dimana memiliki banyak kekayaan alam pada masanya. Hansung-- mentri nya, itu mengatakan bahwa AGRESTLAND ini adalah kota DARGHVEST dan NEVERGEAST yang masih bersatu sebelum terpecah, begitu informasi yang Hansung dapatkan dari buku sejarah yang ia baca.

Tidak banyak yang ia dapat informasi tentang raja dan ratu itu serta negera besar tersebut. Hal tersebut lah yang membuat Rora tampak berpikir.

Sedangkan Asa sendiri yang berada di samping nya itu hanya diam saja sembari mengelus punggung Chiquita yang tertidur di pelukannya.

"Tapi aku rasa Yunki benar, paduka... Istri mu memang mirip dengan ratu Catherine..." Ucapan Hansung membuat Rora kembali menatapnya.

"Apa kau memiliki fotonya?" Rora bertanya.

"Tidak.. Namun aku memiliki sebuah gambar yang terlihat mirip dengan ratu..." Hansung yang mengambil bukunya lalu membuka dan memberikan sebuah kertas lusu pada Rora.

Hal tersebut membuat Rora menerima kertas lusu tersebut. Sebuah gambar ilustrasi seorang wanita yang terbuat dari sebuah pensil.

Walaupun warnanya terlihat pudar, Rora bisa melihat ilustrasi wanita yang mirip dengan Asa.

"Ah, mirip dengan ku?" Asa yang tampak bingung saat melihat gambaran tersebut.

"Apa kamu tidak memiliki gambar yang lebih jelas, Han?" Rora bertanya.

"Tidak ada, paduka... Aku sudah mencarinya kemanapun sejak setahun yang lalu... Namun orang orang bertuah di sini mengatakan bahwa lukisan asli wajah ratu Catherine dan juga suaminya ada di sebuah desa..." Ucap Hansung.

"Ada di mana?" Rora bertanya lagi.

"Untuk itu aku belum mengetahuinya... Mereka juga tidak tau ada di mana, namun mereka yakin sebuah desa lama menyimpan lukisan tersebut dan juga beberapa buku sejarah yang masih lengkap tentang kerajaan tersebut.." Jawab Hansung.

Hal tersebut membuat Rora menghela nafas sembari bersandar kembali.

"Kalau begitu terimakasih, han... Kamu sudah bisa kembali bertugas.." Rora yang memberikan gambar tersebut pada Hansung.

Hansung hanya mengangguk saja sembari mengambil gambar tersebut sebelum pergi dari sana meninggalkan ketiganya.

Tiba-tiba saja Chiquita yang berada di pelukan Asa itu merengek membuat Asa langsung mengelus punggung nya kembali.

"E-eum~mommyy~" Chiquita yang sedikit merengut namun matanya tetap terpejam.

"Sstt, mommy here, baby..." Asa yang kembali berdiri.

Rora pula menoleh ke arah Asa yang menimang Chiquita.

"Sebaiknya bawa saja Canny ke kamar, Asa..." Rora yang mendekati Asa.

Rora mengambil Chiquita dari gendongan Asa membuat Asa menyirit.

"Biar aku saja yang membawanya, kau pasti lelah menggendongnya sejak tadi.." Ucap Rora sembari mengelus kepala Chiquita.

Sebelum pergi dari sana, Rora sempat menggenggam tangan Asa lalu menariknya untuk pergi dari sana.

"Kenapa kau menarik ku?" Asa yang masih merengut.

"Kau juga harus beristirahat, siluman kelinci..." Ucap Rora yang terlihat jahil.

"Berhentilah menyebutku siluman kelinci, Ethaniel." Ucap Asa.

"Hahaha, maafkan aku..." Rora yang tertawa.

Hal tersebut membuat Asa memutar bola mata malas.

❣❣

Asa yang sedikit terusik itu terduduk sembari mengucek ngucek kedua matanya. Ia menyipitkan matanya melihat sekeliling ruangan.

Namun matanya berhenti pada kasur yang ia tempati, ayah tengilnya Chiquita sudah tidak ada di samping anaknya itu.

"Apa dia sudah terbangun?" Asa yang bergumam.

Namun hal tersebut membuat Asa mengangkat kedua bahunya tak acuh. Ia melihat Chiquita yang masih tertidur pulas.

"Tidurlah yang nyenyak, anak manis.." Asa yang mengecup kening Chiquita sebelum beranjak dari kasurnya.

Ia pergi menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya sebelum pergi keluar dari kamar.

Asa keluar dari ruang kamar sembari mengusap wajahnya. Udara dingin tersebut tampak sedikit menusuk kulitnya karena sebenarnya matahari belum terbit.

Asa melihat sekeliling lorong yang tampak kosong, mungkin karena ini belum terbit matahari dan juga mereka masih berjaga di luar, begitu pikir Asa.

"Kamu sudah terbangun?"

Suara berat itu membuat Asa sedikit terkejut dan langsung menoleh ke sumber suara mendapati Rora yang menatap nya dengan wajah bingung.

"Aish, kau mengagetkanku." Asa yang sedikit merengut.

"Ah, maafkan aku..." Rora yang mendekatinya.

"Apa kau tidak tidur?" Asa yang bertanya karena ia tidak menemukan Rora berada di samping Chiquita tadi.

"Tentu aku tidur... Namun aku bangun lebih awal kali ini, kelinci.." Ucap Rora sebelum menyeruput kopinya.

"Apa kau baru terbangun?" Rora yang bertanya balik.

"Ya.. Aku baru terbangun.." Asa mengangguk.

"Jika ingin sarapan sekarang, kau bisa memakai sesuatu di dapur.." Ucap Rora.

"Kau ingin kemana?" Asa bertanya.

"Taman, kau ingin ikut?" Rora bertanya balik.

"Ya, aku ikut.."

Jadilah kedua orang itu pergi menuju taman kerajaan yang sangat luas dan indah tersebut.

Mereka berdua duduk di salah satu kursi yang di sediakan sebelum mereka terdiam dengan pikiran masing-masing.

"Aku jadi penasaran dengan wajah raja Aldain.." Ucapan Rora itu membuat Asa menoleh.

"Aku juga... Pasti dia sangat tampan maka dari itu ratu Catherine memilihnya..." Asa yang mengangguk.

"Seperti ku?" Rora memasang wajah tengilnya.

"Kau sama sekali tidak tampan... Berhentilah untuk percaya diri di depan ku, pangeran katak..." Asa yang memutar bola mata malas.

Hal tersebut membuat Rora merenggut sembari menyeruput kopinya.

"Tch, tidak mengakui jika aku memang tampan..." Ucap Rora.

"Berhentilah membuat ku muak melihat wajahmu..."




















Vote and comment😉😉😉

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EMPIRE'S (Rorasa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang