3

786 132 20
                                    

Snowie kembali mengusap ngusap pipinya pada pipi Chiquita membuat Chiquita terkekeh geli.

"Itu geli snowieeeee..." Chiquita yang memeluk snowie.

Sekarang mereka berdua sedang berada di dalam kamar menunggu Rora yang masih ada rapat dengan para petinggi kerajaan.

Kedua makhluk lucu itu berdiam diri sembari menatap sinar bulan sabit yang indah dari jendela kamar.

"Ternyata jadi raja itu tidak mudah ya, snowie..." Ucap Chiquita tiba-tiba membuat sang kelinci menatap dirinya.

"Kamu lihat daddy... Dia sangattt keren karena menjadi rajaa... Dia sangat tangguh dan bertanggung jawab tauuu.... Maka dari itu canny sayangg sama daddyyyy..." Anak sekecil itu benar benar bercerita pada seekor kelinci seakan kelinci itu mendengarkan cerita nya.

"Tapi canny tidak mau menjadi ratu... Canny mau jadi putri saja biar tidak berat seperti daddy.." Chiquita yang menyengir.

"Tapi... Kenapa orang orang bertanya soal mommy canny ya..." Chiquita yang menatap kelinci kesayangannya itu.

"Canny sering dengar orang bisik bisik soal itu tau, snowie..." Anak itu yang sedikit mempoutkan bibir nya.

"Tapi canny juga pengen punya mommy... Mommy yang baikkk, perhatian dan sayang sama canny sajaaa... Tapi canny juga tidak apa apa dengan daddy... Karena daddy sangat sayang pada canny..." Ucap Chiquita yang sedikit sedih itu membuat snowie mendekati nya.

"Snowie juga pasti punya mommy yang sangat baik kan di hutan... Punya daddy juga... Pasti sangat seruuu..." Ucap Chiquita mencium pipi snowie.

"Canny..." Rora yang baru saja masuk kedalam kamar membuat Chiquita menoleh.

"Daddyyyyyy..." Chiquita yang melompat ke pelukan Rora.

"Kenapa belum tidur, hm?" Rora yang mengelus kepala anak kesayangannya itu.

"Daddy belum cup canny..." Gadis kecil itu mempoutkan bibir mungilnya sembari menunjuk pipi kanannya membuat Rora tertawa.

"Maafkan daddy sayang.. Hahaha..." Rora yang mencium kedua pipi Chiquita, keningnya, hidung mancung milik nya.

"Daddy juga harus mencium snowieeee..." Chiquita yang menunjuk kelincinya.

"Eh, baiklah baiklah, daddy akan mencium snowie juga..." Rora menurunkan Chiquita ke kasur lalu menggendong snowie.

"Cup diaaa..." Ucap Chiquita.

Rora hanya terkekeh saja sembari mencium wajah kecil kelinci tersebut, bahkan ia tak sengaja mencium mulut kelinci itu.

"Nah sudah kan... Ayo kita tidur sekarang... Kamu pasti sudah mengantuk..."

❢❢

"CK, KENAPA BULAN PURNAMA ITU LAMA SEKALIIIII!!!"

Kelinci kecil yang berada di kasur Rora dan Chiquita itu turun dari kasur besar tersebut lalu berjalan ke arah jendela melihat bulan sabit yang bersinar terang.

"Ayoo lahhh... Kenapa harus selama ituuu..." Kelinci kecil itu terlihat frustasi.

"Dia sudah mencium ku dan aku benar benar harus menunggu purnama yang lama itu sekarang... Benar benar menyebalkan..." Kelinci tadi sedikit merengut.

Namun di saat yang bersamaan ia mengingat kejadian yang tadi membuat kedua pipi nya lumayan panas.

"Kau ini berfikir apa, Asa..." Kelinci cantik itu kembali menaiki kasur tadi lalu kembali pada posisinya yang di peluk oleh Chiquita.

"Aku harap besok purnama.."

❢❢

"Makan lah sayang..." Rora yang berkali-kali membujuk anak kesayangannya.

"Canny tidak suka sayur, daddyyy..." Anak itu menutup mulut nya dengan kedua tangannya.

"Lihat snowie... Dia saja suka sayur, masa kamu tidak... Kamu kalah dengannya..." Ucap Rora menunjuk Snowie.

"Tapi canny tidak suka daddyyyyy...." Chiquita yang tetap menggeleng membuat Rora menghela nafas.

"Yasudah, daddy tidak akan memaksa mu... Maafkan daddy..." Rora mengambil sesuap nasi dan daging.

Ia kembali menyuapi anaknya itu dengan telaten dan tanpa sayur yang masuk kedalam mulut mungil Chiquita.

"Minum lah susu mu sebelum bermain dengan Snowie..." Rora mengambil segelas susu untuk Chiquita.

Chiquita mengangguk patuh lalu meminum susu tersebut sampai habis.

"Daddy akan pergi kemana?" Chiquita yang bertanya karena Rora terlihat rapi.

"Daddy akan menghadiri acara tuan Havertz sayang... Kamu mau ikut sayang?" Rora mengusap sudut bibir Chiquita dengan tisu.

"Eunggggg... Canny di sini saja bersama snowie..." Chiquita yang menggeleng.

"Benarkah? Kamu benar tidak ingin ikut?" Rora membenarkan poni anaknya.

"Iya daddy... Canny di sini saja bermain dengan snowie..." Chiquita yang mencium pipi kanan Rora.

"Baiklah.. Tapi jangan nakal bersama paman william oke? Paman William akan menjaga mu..." Kini Rora yang mencium kedua pipi anaknya.

"Okeiii, paduka raja..." Ucapan Chiquita membuat Rora tertawa.

"Baiklah princess, daddy tinggal dulu..."

❢❢

"Minum, nona?"  Seorang pelayan membawakan segelas sirup raspberry untuk Chiquita.

"Eeh... Terima kaciii, pamann.." Chiquita menerima sirup tersebut membuat sang pelayan terkekeh sebelum pamit pergi.

"Snowie kamu mauu?" Chiquita yang menawarkan sirup pada snowie.

"Princess, kelinci tidak meminum sirup... Nanti dia akan mati..." Ucap William.

"Eh, begitu ya... Hehehe, hampir saja..." Ucap Chiquita yang menyengir.

"No no, snowie... Kata paman wili, kelinci tidak boleh minum siruppp..." Chiquita yang ikut menggeleng membuat William terkekeh gemas.

"Kamu minum air putih sajaa... Nanti canny ambil kan... Okei..."
























Vote and comment😉😉

EMPIRE'S (Rorasa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang