"Daddy, daddy.." Chiquita yang berada di pangkuan Rora itu menarik pelan jubah Rora.
"Iya sayang? Ada apa, hm?" Rora mengelus kepala Chiquita.
"Em, boleh canny memanggil aunty Asa dengan sebutan mommy untuk seterus naa?" Anak kecil itu menatap lucu Rora.
"Ehh, kamu pasti sudah mulai terbiasa memanggilnya mommy bukan?" Rora menoel noel pipi Canny.
Canny sendiri hanya terkikik saja di pangkuan Rora, sedangkan Asa yang hanya tersenyum, wanita itu sudah selesai merias dirinya.
Rora memintanya untuk ikut bersama dirinya melihat keadaan perbatasan, Chiquita sendiri akan bersama Chan si mentri pendidikan.
"Kamu tak apa kan bersama dengan paman Chan?" Asa yang mendekati Rora.
"Eungg, Canny tidak apa... Asal nanti bersama dengan mommyyyyy..." Anak itu tersenyum lebar.
"Kamu tak ingin bersama daddy juga?" Rora yang memasang wajah sedih.
"Mauuu... Canny juga mau bersama daddyyy.." Anak itu yang langsung memeluk Rora membuat Rora terkekeh.
"Jangan nakal bersama dengan paman Chan oke?" Rora mencium pipi kanan Canny.
"Okeiii daddyyyyy..."
❣❣
Rora sedikit menyirit mendengar perkataan mentri pertahanannya itu, sedangkan Asa yang berada di samping nya itu hanya diam saja menatap si lawan bicara mereka.
"Benar benar sulit..." Rora kembali melihat perbatasan tersebut.
"Kalau begitu tinggalkan aku sebentar bersama madam." Rora melirik Asa yang menyirit.
"Baik.." Mentri pertahanan itu pergi dari sana meninggalkan keduanya.
Para pengawal mereka juga memberi ruang untuk mereka berbicara berdua.
"Ada apa?" Asa bertanya.
"Setelah mendengar informasi darinya tadi, aku rasa kau benar... Penyihir itu mengendalikan penduduk dan juga... Ayah mu?" Ucap Rora.
"Sudah ku bilang..." Asa bersedikap dada.
"Ck, aku rasa sangat sulit menemukan kakakku..." Rora yang menghela nafas.
"Sejujurnya aku ingin tau siapa kakakmu... Aku rasa aku mengenalnya.." Asa bersedikap dada.
"Vharalline Ahyeon..." Ucapan Rora membuat Asa sedikit terkejut.
"Ahyeon?" Asa yang menyirit.
"Ya, Ahyeon... Apa kau mengenalnya?" Rora mengangguk.
"Dia teman ku.." Ucap Asa.
"Tunggu... Kau temannya kakakku?" Rora yang menyirit.
"Ya... Aku, Pharita dan Ahyeon berteman sejak Ahyeon pindah ke NG..." Ucap Asa.
"Katakan dimana Ahyeon." Rora memegang kedua bahu Asa membuat Asa tertegun.
"Sudah ku bilang semenjak aku di kutuk, aku tidak tau kemana mereka pergi." Ucap Ada menghela nafas.
"Ck, apa itu karena penyihir jahat?" Tanya Rora.
"Ya, tentu saja karena nya mereka menghilang... Tapi.." Ucapan Asa itu kembali membuat Rora menoleh.
"Apa?" Rora menaikkan kedua alisnya.
"Tapi aku tau di mana mereka berada.." Ucap Asa menaikkan kedua alisnya.
"Dimana? Katakan pada ku, aku akan mencarinya.." Ucap Rora kembali memegang bahu Asa.
"Apa kamu yakin? Mereka bersembunyi di hutan paling dalam... Sangat dalam, seingat ku..." Tanya Asa.
"Hutan pedalaman?" Rora bertanya balik.
"Ya... Hutan pedalaman... Aku rasa juga masih ada beberapa hewan liar..." Ucapan Asa membuat Rora kembali terdiam.
"Aishh, sulit sekali anak itu di temukan.." Rora yang tiba-tiba saja menarik pinggang Asa lalu menyembunyikan wajahnya.
Hal tersebut membuat Asa sedikit tertegun.
"Siluman kelinci ayo lah bantu aku..." Ucapan Rora itu membuat Asa menepuk pelan kepala nya.
"Berhentilah menyebutku siluman, Rora." Asa yang sedikit kesal.
Sedangkan Rora hanya tertawa saja sembari melepaskan pelukan mereka.
"Yasudah lah... Biar aku berpikir dulu harus apa selanjutnya..." Ucap Rora.
Asa sendiri hanya mengangguk saja. Mereka berdua pergi dari sana menuju peternakan karena Chiquita yang berada di sana.
Tentu saja banyak sekali pasang mata yang melihat keduanya saat mereka melewati kota, bahkan ada yang berbisik bisik.
"Kenapa mereka selalu melihat kita?" Bisik Asa pada Rora.
"Aku tidak tau... Biarkan saja..." Rora yang dengan sengaja menggenggam tangan Asa.
Mereka berdua sampai di peternakan Yunki setelah beberapa menit berjalan melewati pasar kota.
"Yunki..." Rora melihat Yunki keluar dari gudang nya.
"Ah, tuan..." Yunki yang sekilas menunduk pada Rora.
Ia melirik Asa yang berada di samping nya, hal tersebut membuat ia seperti tak asing melihat Asa.
"Istri ku, Yunki.." Rora yang menjawab kebingungan Yunki.
"A-ah... Selamat siang nyonya.." Yunki yang kembali menunduk.
Hal tersebut membuat Asa mengangguk sembari tersenyum.
"Dimana anakku, Yunki?" Tanya Rora.
"Nona Canny ada bersama rusa rusa ku, tuan... Ikutlah dengan ku, tuan dan nyonya..." Ucap Yunki.
Mereka bertiga pergi menuju kandang rusa milik Yunki, terlihat ada Chiquita yang sedang memberi makan pada rusa rusa tersebut.
"Nona Canny..." Panggil Yunki membuat Chiquita menoleh.
Hal tersebut membuat Chiquita melihat mommy dan daddy nya.
"Mommy! Daddy!" Chiquita yang berlari ke arah Asa.
Membuat Asa menangkap Chiquita saat anak itu melompat ke pelukannya.
"Mommyyyyy!" Chiquita yang memeluk erat Asa.
"Cannyyyy..." Asa yang mengecup pipi Chiquita.
Hal tersebut membuat Yunki dan Rora yang melihat itu hanya tersenyum saja.
"Istri mu mirip dengan ratu Catherine..." Ucapan Yunki membuat Rora menoleh.
"Tunggu... Ratu apa?" Tanya Rora.
"Ratu Catherine... Catherine Agratsha... Kamu tidak tau, tuan?"
Vote and comment😉😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPIRE'S (Rorasa)
Short Story∆tidak ada terkaitnya dengan idol asli∆ Rorasa G!P Futa