Suasana di stadion GBK saat ini di penuhi dengan gemuruh penonton yang excited. Kobaran api semangat para penonton dan pendukung timnas Indonesia sangat terasa, terbukti dari rasa sulitnya mendapatkan pasokan udara. selain karena cuaca pada saat ini di jakarta panas di tambang dengan ramai nya para penonton memenuhi bangku yang terdapat di stadion ini.
hal ini membuat Via dan Yaya yang ada di kursi penonton ikut merasa excited. Via memutuskan untuk mengajak adiknya untuk menonton bersama. Via sudah duduk di kursi penonton ketika para pemain sedang melakukan pemanasan di lapangan, mata nya bergerak kesana kemarin mencari sosok yang memiliki punggung lebar dan Hunter eyes yang dapat membuat siapapun terpana dengan tatapannya. mata coklat Via dan mata hazel yang dimiliki Nathan dengan mudah saling menemukan satu sama lain. dengan tetap pada posisi duduknya Via dengan bersemangat melambaikan tangan nya ke udara di sertai juga dengan senyuman yang merekah bagaikan bunga menghiasi wajah cantiknya. Nathan membalas nya dengan sebuah anggukan dan juga tentu saja senyumannya itu yang membuat kaum hawa merana.
“aku melihatnya! aku melihat wanita yang baru saja ku temui petang lalu, wanita yang berhasil membuatku merasakan ingin terus melihat mata coklat dan rambut brunette nya yang manis.” Nathan kembali melanjutkan pemanasan nya.
“Kau? melambaikan tangan pada siapa? apakah ada teman mu di kursi penonton sebrang kak?.” Yaya menolehkan kepalanya kearah kakaknya bingung.
“Tidak. aku hanya menyapa kenalanku yang ada di lapangan.” Jawab Via tersenyum lalu kembali melihat ke layar ponsel nya.
“Kenalan mu? di lapangan? sejak kapan kenalan mu itu athlete kak?!.” Yaya dengan rasa penasaran yang tinggi mengambil ponsel yang kakak nya tengah pegang.
“Kenapa kau kepo sekali adik kecil, kembalikan ponsel ku.” Via acuh lalu mengambil kembali hp nya.
“Huh dasar, nanti aku bilangin kaka Gabi baru tau rasa.”
Via reflek menoleh kearah sang adik. dia memang tidak menceritakan bagaimana kondisi hubungannya dengan Gabi. namun adiknya itu tau seberapa brengsek nya pria itu.
“Silahkan....we just broke up yesterday.” Via melanjutkan kata itu dengan volume yang lebih kecil.
“Halah, u said that words a lot of time ka, and u guys never really did it. I don't believe u.” Yaya tidak percaya dengan ucapan kakak nya, karena dia sering kali menemukan kakak nya dengan Gabi putus namun keesokan harinya kembali bersama.
“Tidak, aku serius kali ini Ya. tidak ada lagi Gabi di cerita ku, ia telah tamat di chapter sebelumnya.”
melihat sorot mata kakak nya, Yaya tau bahwa kakak perempuannya ini telah yakin dengan perkataan yang dia ucapkan sebelumnya.
“I'm so sorry for that kak, aku harap it is best for both of you, especially for u big sissy.” Tangannya di ulurkan kebelakang punggung kakak nya dan mengelusnya pelan. “toh I know sedari awal bahwa dia memang brengsek kak, but u always blind.”
“I know haha, but I'm not blind anymore.”
“I hope so kak, u deserve the best thing. siapa tahu sehabis dari sini kau akan mendapatkan Romeo mu dari salah satu pemain di bawah HAHAHA.” Yaya berusaha menghibur kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
complicated
Romanceketika kamu mulai mencintai bulan, kamu akan mulai melupakan sang bintang.