Dengan perasaan berat dan penasaran terhadap apa yang Gabi lihat ia dan teman-temannya menuju ke tempat duduk mereka. Pikiran nya di penuhi dengan ribuan pertanyaan mengenai hubungan Via dan Nathan.
“Sial, bagaimana Nathan bisa kenal Via? apakah mereka pernah bertemu sebelumnya? apa hubungan yang mereka miliki? bagaimana bisa.” Gabi terdiam dan menggerutu kesal didalam hatinya.
“Hey what's wrong with you mate? kenapa ekspresi mu seperti itu, kau terlihat jelek.” Ujar Kelvin melihat teman nya terdiam dengan ekspresi marah Gabi.
“Nothing, hm menurut mu bagaimana Via dan Nathan bisa saling kenal Vin?.” Gabi bertanya.
“Yang ku tahu Via tidak begitu mengikuti sepak bola, dan apa yang kita lihat sekarang dia ada disini dan bahkan mengobrol dengan salah satu pemain timnas.” Lanjut Gabi.
“Entah aku pun bingung juga.” Kelvin mengangkat bahu nya. “Hm tapi bisa jadi karena Via merupakan salah satu translator disana Gab, kau tahu bahwa mantan mu itu pernah magang menjadi seorang translator kan.” Lanjut Kelvin.
“sepertinya hal itu impossible Vin, seingat ku dia memang magang menjadi translator tapi bukan di dunia sepak bola.”
“Hm tak tahu lah, tanya aja sendiri kalo penasaran Gab.” Ujar Kelvin.
Gabi menunduk dan menggelengkan kepala nya pelan. “Hm tidak untuk saat ini Vin.”
“sudahlah Gab, tujuan kita disini untuk menonton dan mendukung pertandingan ini.”
“Hm baiklah.” Ujar Gabi, namun matanya masih menatap kearah punggung mantan kekasihnya yang membelakangi dirinya di depan sana.
Pertandingan dimulai, para penonton dan pemain Indonesia mulai menyanyikan lagu Indonesia Raya secara lantang. Bahkan para pemain naturalisasi juga berusaha bernyanyi dengan baik meskipun belum terlalu hafal. di kursi penonton Via mengucapkan beribu-ribu doa untuk Nathan dan kemenangan pemain Timnas Indonesia kali ini melawan Vietnam.
“Kak, aku kulihat Ka Nathan nyaman berbicara dengan mu, bagaimana bisa kak? yang kutahu dia adalah lelaki yang cukup pendiam. apakah kalian dekat?.” Tanya Yaya penasaran, karena Kakak perempuannya ini juga termasuk dalam barisan orang orang pendiam, tapi melihat interaksi Kakak nya dengan Nathan dia sedikit bertanya-tanya.
“em aku pun tak tahu, aku memang merasa nyaman berbicara dengan nya, tapi untuk di katakan kami dekat atau tidak itu cukup sulit, aku baru saja mengenalnya. dia memang orang yang baik menurutku selain dia pendiam. mungkin itu salah satu faktor nya kami sama sama manusia introvert haha.” Yaya tertawa.
“Apakah kau menyukainya kak?.” Lanjut Yaya.
“Ya, aku menyukai nya tentu saja, dia teman yang sangat perhatian dan baik.” Via mengangguk.
“Maksud ku bukan suka dalam artian itu kak ish.” Yaya menepuk kakak nya.
“Untuk suka dalam artian lain aku belum bisa mengatakan nya Yaya, kami baru saja kenal. namun dia adalah teman yang baik.” Via menepuk adik nya balik.
“Ingat kak, raga nya mungkin bisa kau dapat, tapi tidak dengan iman nya. kudengar dia beragama kristen dan orang yang taat.” Peringatan Yaya.
“Iya iya adik kecil, dasar cerewet sekali kau ini. aku juga sadar diri kali, mana mungkin dia menyukaiku. sedangkan ku yakinkan bahwa sehabis debut nya ini dia akan dikelilingi perempuan-perempuan cantik.”
Selama pertandingan berlangsung di babak pertama mata perempuan ini hanya terfokuskan melihat Nathan bermain. Via kagum melihat Nathan bermain di lapangan, meskipun masih terlihat bahwa Nathan cukup gugup, namun hal itu wajar karena setiap pemain harus beradaptasi dengan sesama pemain di timnya. Via mensyukuri takdir tuhan yang mempertemukannya dengan teman yang sangat perhatian dan baik seperti Nathan.
Pertandingan selesai dengan Indonesia memenangkan pertandingan nya bersama Vietnam dengan skor 1:0. Nathan bermain baik selama babak pertama. Kemenangan ini merupakan kemenangan penting bagi mereka khusus nya pemain yang baru debut Nathan, untuk menambah motivasi dalam pertandingan selanjutnya bersama rekan Tim nya. Via berdiri dan bertepuk tangan menyambut para pemenang, para pemain Timnas Indonesia yang mendekati area penonton untuk menyapa. Yel yel terdengar begitu keras dan bersemangat ketika para pemain mendekat.
Nathan dengan senyuman indahnya yang tak pernah bilang itu melekat di wajahnya, mata nya mendapatkan keberadaan Via memancarkan rasa kebahagiaan yang takdapat di tutupi. Via menganggukkan kepalanya seraya mengacungkan kedua jempol nya.
“You did it Nathan.” Bibirnya terlihat mengucapkan kalimat itu dan Nathan dapat memahaminyaa, ia bergegas untuk mendekati area dimana Via berada.
“Kak lihat lah, ka Nathan mendekat kearah sini. dekati lah kak.” Ujar Yaya mendorong pelan kakaknya.
Dari ujung sana Gabi melihat Via melangkahkan kaki nya kembali kearah pagar pembatas tempat ia melihat dan Nathan mengobrol sebelum pertandingan. Tangannya mengepal erat melihat Nathan yang terlihat memberikan Jersey nya kepada Via. gemuruh penonton disampingnya terdengar. sepertinya mereka juga terlihat kaget dengan apa yang mereka lihat barusan.
“Can u keep this for a minute Via?.” Nathan membuka atasan nya dan memberikannya kepada Via.
meskipun bingung Via menganggukkan kepala nya tanda setuju. “You did a great job Nath, proud of you!.” Ujar Via.
Nathan tertawa dan mengangguk. “Thanks for coming Via, it is because of you.” Ucap Nathan.
“because of me? nah is not, it is because you and your team talent, u guys are born to be football player.”
“it is also because of u Via, U matters a lot for me.” Dalam hati Nathan berkata.
“I need to go rn, I have to meet all of the fans, see u after this okay.”
“hm aight u may go Nathan, I'll wait after this in outside okay.”
Nathan kembali bersama teman temanya menyambut para penonton yang datang, sehabis itu mereka berkumpul di tengah lapangan membentuk lingkaran untuk menyanyikan lagu Tanah Airku. Mereka kembali ke loker, untuk berpesta saling berpelukan dan menari nari merayakan kemenangan mereka kali ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/369545877-288-k447280.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
complicated
Romanceketika kamu mulai mencintai bulan, kamu akan mulai melupakan sang bintang.