"Dulu, di taman kota. aku ngeliat ada cewek bantuin bapak bapak yang jalannya pincang yang hampir keserempet mobil. yang aku liat cewek itu kaki nya luka tapi dengan tegar nya masih bisa pura pura jalan normal sambil senyum, pas udah nolongin bapak bapak itu dia mulai jalan sempoyongan sambil pegang kaki kiri nya." Awan bercerita sambil menatap langit biru di sertai burung burung yang terbang di awang awang. "Terus, aku bantuin dia dan.. di saat itu aku tertarik dan jatuh kedalam pesonanya, mata nya indah, senyumannya ngebuat aku gila pada saat itu, dan aku tau kalo aku jatuh cinta sama kesan pertamanya."
Bila di ingat ingat, dulu Awan hampir di buat gila oleh nya. Kemudian ia tersenyum simpul mengingat ngingat bagaimana ia bertemu dengan perempuan yang membuat kepalanya penuh oleh nya,
"Dan. itu kamu, Syerina."
ia mengulum senyumnya, pada perempuan yang sedang memejamkan mata berbaring pada nya.
"perempuan yang dulu cuman bisa aku kagumin, sekarang lagi tidur di paha aku. hahaha, lucu deh," Awan terdiam sejenak, dwimanik nya menatap penuh wajah tenang Rina. wajahnya sangat anggun lalu dengan tahi lalat di ujung bibir yang menambah kesan sexy pada nya. "aa tuh cinta banget sama kamu, Rin."
"aku juga, aku juga cinta banget sama kamu a,"
Awan terlihat terkejut, mata perempuan itu mendadak terbuka melihat nya penuh kasih. a-apa Syerina mendengar semua nya?
"k-kamu denger..?" kata Awan ter bata bata, lalu di jawab anggukan kecil oleh nya sambil menunjukkan senyum terbaik nya, "aku denger, aku seneng banget denger nya."
Awan memalingkan pandangannya, wajahnya tersipu malu mengingat perkataan nya tadi.
"Aku jadi tau alasan kamu deketin aku sampe sekarang, kalo kamu nggak bilang mungkin aku lupa sama pertemuan awal kita di tempat yang sekarang kita tempati. Alasan aku mau sama kamu, dari kamu aku nemuin hal hal baru. Dan aku juga tertarik sama kamu pas awal awal aku tau ada laki laki yang datang ke depan campus bawa payung cuman buat mayungin aku." Bila ia ingat, wajah Awan waktu itu masih terlihat gugup ketika menatap nya, bahkan ketika dirinya mengajak nya hanya sekedar mengobrol pasti Awan akan terbata bata, dan pada hari itu malah Awan meninggalkan nya pergi setelah ia menerima pemberian nya.
"Aku seneng kenal kamu, aku mau sama sama terus sama kamu a. Boleh kan?"
Pokoknya harus Awan!
Awan memeluk tubuh nya, ia berdoa. Semoga sandaran perempuan lah ini akan menjadi tempat nya ia berlabuh hingga terakhir nafasnya.
"Boleh! Aku juga pengen sama sama kamu terus teh, nanti dunia aa kelam kalo eweuh kamu mah! Nanti gak ada yang buatin aa bekel kalo aa kerja, gak ada yang mau pelukin aa kalo sakit, kan aa yang repot!" Sebal Awan mendapat tawa dari Syerina,
"Bunga nya bagus banget, dapet dari mana!?" Antusias Syerina ketika Awan meletakkan seputik bunga berwarna kuning pada sisi rambutnya,
"Ada deh,"
"Ih! Meni kitu kamu mah!"
"Lho? Kok sunda?"
"Kan mau jadi istrinya orang sunda, gimana sih a!"
Di tempat itu, keduanya berbagi canda mesra tanpa hentinya. Syerina mendapatkan cinta yang setara bahkan sepertinya lebih besar. Begitu pun Awan,
"A,"
"Hmm?"
Shit,
Nafasnya mendadak tercekat, perempuan itu membuang jarak antara keduanya. Jemari jemari lentik itu mulai bergerak menyentuh wajah Awan, membuat lelaki itu gugup.
Apalagi, jemari Syerina mulai turun pada bibir nya yang sedikit terbuka. Mata perempuan itu memandangi nya naik turun sebelum menyatukan kedua bibirnya.
Oh, first kiss pertama nya kali ini di rebut oleh Syerina. Awan tak menghentikan nya, bibirnya tak bergerak sebelum itu ia ingin menikmati bagaimana hisapan bibir kekasihnya yang terus meraup bagian atas dan bawahnya bergantian.
Tak membutuhkan waktu lebih lama, Awan dengan ragu membalas lumatan nya. Seperti nya Awan terlihat pasif kali ini karena ia tak tahu bila Syerina sangat lihai dalam berciuman. Tangan perempuan itu mengalungi lehernya kemudian menekan nekan nya memberikan sedikit rangsangan pada Awan.
Serasa kebutuhan oksigen yang menipis, keduanya melepaskan ciumannya lalu Rina menatapnya dalam.
"Kamu orang pertama yang dapet first kiss aku, aku berani ngelakuin ini karna aku pengen ngucapin kalo aku beneran cinta sama kamu.. aku sayang Kamu a,"
Cantik bgt cwk gue😩
-
Aduh, sial nya wajahnya kembali merona mengingat ngingat ia yang tiba tiba mencium bibir Awan dengan lihai. Bila saja oksigen keduanya tidak ada habisnya maka Awan pasti sudah kewalahan dengan tingkah liar nya."Senyum mulu si kakak, Kakak kenapa?"
"Abis jalan sama pacarnya dia bun, makanya senyum senyum gitu," timpal sang adik.
"Apasih lo kepo banget deh,"
yang di panggil bunda terkekeh melihat putri nya yang sedang kasmaran, apalagi ketika adik nya mulai mengomporinya dan mulai terjadi perdebatan kecil.
"eleh, bilang aja iya."
Rina menggeram kesal, adik laki laki nya itu sangat menyebalkan pikirnya. namanya Arjun. ber umur sekitar 16 tahun nan.
"udah ah, kakak gak mood makan!" sebalnya pada Arjun yang kini malah tertawa puas kerena selalu berhasil menjahili kakak perempuan nya itu.
Setelah menyelesaikan separuh makanan nya, mendingan ia menghampiri Bunda nya kan?
"Bun,"
"iya?"
"bunda restuin gak sama laki laki yang aku sering ceritain ke bunda? menurut bunda dia kayak gimana? mmmm.. sebentar bun," ia mengambil ponselnya kemudian menunjukkan foto Awan yang sedang bersama nya, sambil menggigit telunjuknya berharap mendapatkan respon yang ia inginkan, "itu sih balik lagi ke kamu kak, bunda restuin kok apalagi kamu sering cerita kalo dia laki laki pekerja keras, terus juga baik. plus nya ganteng lagi. cocok deh sama anak bunda," jelas sang bunda,
hati nya bergemuruh, ia merasa senang karena bunda nya merestui hubungan antara dirinya dengan Awan. ia tak sabar akan menceritakan ini kepada Awan, pasti laki laki itu sangat senang mendengar nya.
"oh ya, namanya siapa kak?"
"ada deh! Nanti Rina ajak main ke sini biar bunda tau namanya, ya?"
"Dasar, iya iya deh,"
Tbc.
Tebak conflik?
Coment bro, tinggalin jejak!