Crita Kita di Pesantren

Nama Yang Terubah

Sejak awal masuk pondok banyak sekali panggilan nama yang sebenarnya aku tak menyukainya. Tetapi rasa itu kusembunyikan.

Berawal dari Vivi, dia memanggilku dengan sebutan “Farah”, hingga akhirnya banyak dari teman temanku yang memanggilku dengan sebutan “Farah”.

Tak jauh beda dari panggilan “Farah”. Panggilan “Sayyeeda” juga sering digunakan Mbak mbak senior saat memanggilku.

Terkadang aku mengatakan kalo namaku sebenarnya itu “Amiq”, bukan “Farah” dan juga bukan “Sayyeeda”. Tapi hal itu ta, berhasil membuat sebutan nama asliku kembali.

Untungnya semua barang yang aku bawa ke pondok sudah di beri nama bubdaku dengan nama “Amiq”, jadi sudah ada beberapa temanku yang mengenali nama itu.

Meski terkadang merkea bingung akan namaku itu “Amiq iku sopo? (Amiq itu siapa?)”

ya, terkadang aku langsung menjawabnya kalo itu adalah nama asliku. Namun terkadang aku hanya senyum kecil karena geli melihat temanku yang kebingungan akan nama itu.

~●♡●~

 
Ada satu kejadian yang aku ingat. Saat itu ada temanku yang memanggilku dengan sebutan “Sayyeed”.

“Hee.. sopo iku.. (hey.. siapa itu..) Sayyeed.. Sayyeed..” panggilnya.

“heh.. kok Sayyeed sih.. Sayyeed itu ma adekku yang laki laki.. emangnya aku laki laki?” cetusku.

“eh iyo yo.. maaf maaf..”.

Spontan beberapa teman yang mendengarnya pun ketawa.

“ahh... ancen kok cah iki (ahh.. anak ini memang deh)” ucap salah satu temanku.

“kalo manggil aku tuh Amiq aja toh”. Jelasku

“loo.. ehh, Amiq iku iki tah, tak kiro sopo ndak (loh.. oh.. Amiq itu ini toh, kukira Amiq itu siapa)”.

“Hemm iyaa” sahutku dengan sedikit senyum.

Padahal ada beberapa temanku yang namanya juga terubah, tapi entah mengapa aku tidak suka jika namaku terubah. Mungkin karena aku yang terlalu sensitif.

Tapi Seiring berjalanya waktu, sudah banyak orang yang memanggilku dengan sebutan “Amiq”. Meski masih ada yang bingung akan namaku antara Sayyeeda, Farah, atau Amiq. Yang penting mereka tahu kalo nama asliku itu Amiq

~●♡●~