Jaehee mendorong pelan tubuh mungil Riku, setidaknya memberikan sedikit jarak pada mereka. "Kamu ngapain di sini? Kenapa kamu belum tidur?" Tanya Jaehee yang langsung bangkit dari posisi tidurnya.
Riku menunduk dalam, menyembunyikan semburat merah pada kedua pipinya. Ia mengambil napas sebelum mengatakan apa yang ingin ia katakan. Riku menatap Jaehee dengan tatapan polosnya, "Ayo tidur di kamar." pintanya sambil menarik kecil pergelangan tangan Jaehee. Ia membawa Jaehee ke kamar dengan langkah kecilnya.
Dahi Jaehee mengerut, heran dengan permintaan Riku. "Kenapa, Riku?" Tanya Jaehee sambil mengikuti Riku ke dalam kamar.
Riku berbalik, tak berbicara, hanya menatap Jaehee dengan tatapan polosnya seperti seorang anak kecil yang ingin dibelikan sesuatu.
Jaehee tersenyum, ia lumayan peka dengan apa yang Riku inginkan. "Kamu mau saya tidur di sini?" Tanyanya yang dibalas dengan anggukan gemas Riku.
Mereka mengambil posisi di kasur Jaehee. Jaehee di sebelah kiri-membelakangi Riku-dan Riku di sebelah kanan. Keduanya entah mengapa mendadak tidak bisa tidur, memikirkan apa maksud dari situasi ini.
Tanpa sepengetahuan Jaehee, sedari tadi Riku mendekat dan mendekat kepada Jaehee. Hingga akhirnya ia memeluk Jaehee dari belakang.
Yang dipeluk tiba-tiba terjingkat kaget, segera berbalik badan dan menemukan Riku yang menatapnya dalam diam. "Kamu ngapain?" Tanya Jaehee heran.
Riku menggeleng pelan, ia menarik selimutnya hingga menutup sampai hidungnya. "Aku... aku mau peluk. Boleh?" Riku berkedip gemas.
Sungguh, Jaehee sangat ingin berteriak gemas. Ia hendak memeluk Riku, namun ia mengurungkan niatnya. "Kamu mau saya peluk? Tidak apa-apa?" Tanya Jaehee ragu.
Riku mengangguk mantap, menunjukkan rasa antusiasnya.
Jaehee terkekeh gemas, kemudian menarik Riku ke dalam pelukannya. Mengelus lembut punggung kecil Riku, juga merapikan rambut hitam lebat Riku yang sedikit panjang.
Riku semakin mendekat ke dada bidang Jaehee, mencari kenyamanan dari orang asing yang tiba-tiba menghampirinya dan memeluknya di trotoar tadi.
Jaehee hendak pergi ke alam mimpi namun tiba-tiba orang yang ia peluk bergerak, berusaha berada di posisi yang sama dengan Jaehee. Jaehee membuka matanya, dan menemukan wajah cantik Riku di hadapannya. Tiba-tiba, Riku mengatakan sesuatu yang tidak pernah disangka oleh Jaehee.
"Terima kasih, Kaka Jeyi. Udah samperin Yiku tadi. Terima kasih udah nawarin buat peluk Yiku tadi. Terima kasih udah bikinin Yiku teh hangat. Terima kasih, Kak Jeyi. Yiku sayang Kaka." Tuturnya pelan lalu mengecup kecil bibir Jaehee, yang membuat Jaehee terpaku diam.
Jantung Jaehee berdegup kencang, mendadak merasakan panas di sekujur tubuhnya. Terutama pada wajah tampannya. Jujur, ia tak pernah merasakan ini sebelumnya. Ia meraih tengkuk Riku, lalu menghapus jarak di antara mereka. Keduanya diam, sama-sama tak menyangka akan seperti ini.
Perlahan Jaehee melumat lembut bibir manis Riku, memulainya dengan tempo yang pelan dan menikmati. Ia memperdalam lumatannya, dengan Riku yang berusaha mengimbangi. Keduanya tenggelam dalam kegiatan panas ini, dengan munculnya perasaan yang sama di antara mereka.
to be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
To Me, To You Too | JAERI AU
FanfictionSaat itu Riku kabur dari rumahnya, karena suatu masalah. Ia pergi tak tentu arah, hingga ia tersesat di kota orang. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang pria dewasa yang membawanya ke rumah orang itu. Tak disangka, Jaehee, pria itu, mengenal s...