3

43 24 5
                                    

Happy Reading!

*
*
*

*
* ARS *
*

Arsyila saat ini sedang berada di Alfamei. Sehabis pulang dari rumah Aca dia mampir ke sini untuk membeli keperluannya. Sebenarnya saat tadi di rumah Aca, Zara menawarinya tumpangan. Rumah Zara dengannya itu beda arah, jadi deh dia tolak ajakan temannya itu. Takutnya merepotkan.

Alasan yang di berikan pada mang Ujang sebenarnya hanya alibi nya saja, karena sehabis pulang dari rumah Aca dia ingin berjalan-jalan terlebih dahulu.

Arsyila keluar dari Alfamei dan berjalan menuju taman yang ada di dekat situ. Setelah sampainya di taman dia duduk di salah satu kursi taman. Saat sedang asik-asiknya melihat anak-anak yang bermain di taman, tiba-tiba saja ada yang duduk di sebelahnya tanpa mengucapkan permisi terlebih dahulu.

"Hai, kita ketemu lagi" Sapa orang yang tiba-tiba saja duduk di depan Arsyila itu.

Arsyila pun menoleh dan terkejut mengetahui siapa yang tiba-tiba duduk itu "Lo! Ngapain lo di sini? Lo ngikutin gue?" Tanya Arsyila beruntun.

"Kepedean lo, gue di sini karena kebetulan aja kali. Gue dari rumah teman gue, lewat sini mau pulang dan gak sengaja lihat lo sendirian, yaudah deh gue samperin aja" Jelas Syaka. Ya orang itu adalah Syaka. Setelah pulang dari rumah temannya itu dia berniat untuk langsung pulang kerumahnya, tapi saat melewati taman ini dia tidak sengaja melihat Arsyila yang sedang duduk sendirian di kursi taman ini.

"Mau ngapain lo nyamperin gue?"

"Ya gue kasian lah liat lo duduk sendirian di sini, ketahuan banget gak punya pacarnya"

"Mau gue sendiri kek, mau gue sama siapa kek itu bukan urusan lo. Lagian gue udah punya pacar kok, cuma ya lagi LDR aja"
Mendengar jawaban dari Arsyila membuat Syaka merasakan ada yang patah tapi bukan tulang nya. Lebay.

"J-jadi lo punya pa-pacar? Tanya Syaka terbata-bata tapi dengan wajah datarnya, untuk menyembunyikan ekspresi patah hatinya itu.

"Punya lah. Pacar gue banyak lagi ada tujuh, sayangnya mereka lagi pada wamil, tapi bentar lagi pulang kok" Beri tahunya pada Syaka, sehingga membuat sang empunya bingung.

"Ada tujuh?" Tanya Syaka heran.

Melihat keheranan Syaka Aryila sedikit terkekeh "Ck! Mereka orang Korea. Bias gue"

"Orang Korea? Bias lo? Maksud lo Kpop?"

"Iya. Orang yang pada ganteng-ganteng itu loh" Dengan senang dia mengatakan itu.

Mendengar itu Syaka diam-diam menghela nafasnya lega, karena pacar yang di maksud Arsyila itu adalah cowo-cowo Kpop.

"Berarti lo gak punya pacar yang real life?" Tanya Syaka memastikan.

"Kepo lo!" Setelah mengatakan itu Arsyila berdiri dari duduknya dan berniat untuk pergi, tapi tangan Syaka menahan lengannya.

"Jawab dulu pertanyaan gue!"

"Penting, sehingga gue harus jawab?"

"Penting buat gue, maka dari itu lo harus jawab. Kalau lo gak jawab gue gak akan biarin lo pergi"

"Lepasin gue!!" Titah Arsyila pada Syaka sambil dia berusaha melepas cekalan itu.

"Gak"

"LEPASIN SYAKA"

"Jawab dulu, baru gue lepasin" Ujar Syaka sambil mempererat cekalannya pada lengan Arsyila.

"Oke fine, gue gak punya. Puas lo sekarang. LEPASIN!!" Mendengar itu Syaka melepaskan cekalannya dan mengembangkan senyumnya bahagia.

Setelah lengannya terlepas Arsyila pun buru-buru pergi meninggalkan Syaka yang senyum-senyum bak orang gila. Ntah kenapa.

*
* ARS *
*

Pagi yang cerah. Jam waker terus berbunyi di dalam sebuah kamar, tanpa menggangu sang pemilik.

"Arsyila bangun nak udah siang, nanti kamu telat sekolahnya sayang" Sang bunda membangunkan anaknya itu.

"Five minute bun, masih ngantuk" Tanpa membuka matanya Arsyila menjawab.

"Ini udah siang loh sayang"

"Emang ini jam berapa sih bun?"

"Jam 7.45 sayang"

"Hah? MAMPUS TELAT!!" Asyila terperanjat kaget dan langsung bangun menuju kamar mandi.

Sedangkan sang bunda hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak gadisnya tersebut.

Beberapa menit kemudian. Arsyila sudah selesai melakukan ritual persiapan sekolahnya.

"Sayang sarapan dulu sini" Melihat anaknya menuruni tangga, sang bunda langsung mengajaknya sarapan.

"Enggak deh bunda, Arsyila udah telat banget ini" Ujar Arsyila mendekat pada bundanya. Mencium kening dan menyalimi tangan bundanya.

"Kamu bawa mobilnya hati-hati jangan ngebut ya" Kata ayah Abi. Mobil Arsyila memang sudah di ambil dari bengkel.

"Udah telat ini ayah, jadi bawa mobilnya harus buru-buru dong" Kilah Arsyila sambil menyengir kuda. Setelahnya ia menyalimi tangan sang ayah dan tak lupa pula mengecup pipi ayah tersayangnya.

"Ya udah lah, tapi harus tetap hati-hati loh sayang!"

"Iya ayah siap" Setelah mengatakan itu Arsyila berjalan menuju garasi dan pergi menuju sekolah.

*
* ARS *
*

Sedangakan di sekolah, tepatnya di parkiran. Banyak siswa/i yang berdatangan, termasuk Syaka dkk yang baru saja tiba di parkiran dan langsung memarkirkan motor mereka.

Baru saja mereka datang tapi sudah menjadi pusat perhatian.

'Syaka jadi pacar aku dong'

'Syaka ganteng banget bikin aku meleleh deh'

'Gibran juga ganteng banget'

'Langit lo cool sumpah'

'Syaka kapan jadiin aku pacar?'

'Mana mau Syaka sama lo buluk'

'Cantik gini di bilang buluk, burem mata lo'

'Dika gombalin aku dong'

Begitulah kira-kira pekikan siswi-siswi di sana.

''Sini-sini abang gombalin" Layan Dika yang mendengar perkataan salah satu siswi tadi dan membuatnya heboh karena di notice Dika.

"Ikan hiu, ikan sepat, pacaran yuk" Gombal Dika dan langsung mendapat geplakan dari Gibran.

"Gak nyambung goblok pantun lo. Yang benar aja"

"Ck! Sakit pe'a pala gue. Lagian yang penting itu bisa buat dia salting. Iya gak bos?"

"Cabut" Balas Syaka tanpa menjawab pertanyaan unfaedah dari Dika. Mereka pun mulai berjalan masuk karena bel sebentar lagi akan berbunyi. Walau sebenarnya mereka akan membolos.

*
* ARS *
*

CERITA INI UDAH NYAMPE KOTA MANA AJA NIH?

JANGAN LUPA VOTE YA READERS!!

ARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang