4

36 23 5
                                    

Happy Reading!

*
*
*

*
* ARS *
*

Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Saat ini Arsyila dan ketiga temannya sedang duduk di kantin menunggu pesanan mereka tiba.

"Eh kalian pada tau gak, katanya nanti sekolah kita mau tawuran" Jelas Sera yang always tau segala info.

"Yang benar lo, sama sekolahan mana?" Tanya Arsyila pada Sera.

"Benar lah Syil. Sama sekolahan sebelah katanya sih, gara-gara nyari masalah duluan tuh sekolah" Setelah Sera mengatakan itu makanan mereka pun datang.

"Makasih mba" Kompak mereka bertiga.

"Btw, tawurannya di mana?"

"Dari info yang gue dapat sih di gang sepi dekat sekolah ini Zar"

"Iiiihhh serem banget deh tawuran-tawuran gitu Aca takut ah gak mau lewat situ"

"Makanya cil lo jangan lewat situ! Eh tapi ngapain juga lo lewat situ orang arah rumah lo gak kesitu bocil" Greget Sera pada Aca

"Hehe Aca lupa Sera. Maafin ya" Sambil mengangkat kedua jarinya. Peace. Di balas dengusan oleh Sera.

"Lah iya ya kita bertiga pulangnya gak arah situ, cuma lo doang Syil yang arah situ" Zara berkata demikian saat dirinya sadar bahwa hanya Arsyila yang jalan pulangnya arah situ.

"Wah Syil, hati-hati lo takut gue" Sera dramatis.

"Mau kita-kita anterin Syila?" Tanya Aca sekaligus menawarkan.

"Gak usah Ca makasih. Lagian santai aja kali gak bakal terjadi apa-apa kok" Arsyila meyakinkan teman-temannya yang khawatir padanya.

*
* ARS *
*

Di dalam kelas, tepatnya kelas XI IPS 2. Ke empat laki-laki sedang berdiskusi, tapi bukan berdiskusi tentang pelajaran melainkan berdiskusi tentang tawuran yang akan dilaksanakan pulang sekolah nanti.

"Nanti tawuran, lo yang pimpin kan Syak?" Tanya Dika memastikan.

"Iya gue yang mimpin entar, lo pada tenang aja ya" Syaka menjawab dengan nada menyebalkan tapi mukanya datar.

"Halah sombong amat lo bosQ"

"Btw Syak, kita tawurannya di gang sepi itu kan ya"

"Iya babang Dirga, cuma tempat itu doang tempat yang paling aman buat kita tempur" Bukan Syaka yang menjawab, melainkan Dika lah yang menjawab.

"Yeeeuu nanya ke siapa, yang jawab siapa"

"Biarinlah yang penting jawaban gue benar kan. Wlee!"

"Nanti pulang siap-siap aja di warung belakang" Perintah Syaka pada ketiga temannya.

"SIAP"

*
*ARS *
*

"Wah! Calon penerus MHS ternyata berandalan juga ya" Rega anak sekolah sebelah, sekaligus pemimpin tempur kali ini.

"Gak usah kebanyakan bacot lo!!" Syaka menjawab karena dirinya tahu sindiran itu tertuju padanya.

"Benar kan ucapan gue barusan. Lo itu gak cocok jadi pemimpin cocok nya jadi anak kutu buku aja, kan mau jadi penerus yang punya sekolahan. Iya gak guys?" Tanya nya kepada teman-temannya.

"Betul banget tuh Reg! HahahAha!" Celetuk salah satunya. Dan di lanjut dengan tawa dari teman-teman Rega yang lain.

"Pada diem lo pada ya! Eh Rega B*b*, lo sama teman-teman lo itu emang pengecut banget ya, berani nya lo keroyok anak MHS" Dika berkata dengan emosinya karena dia sebal sekali dengan Rega dkk itu karena sudah mengkroyok teman satu kelasnya sampai masuk rumah sakit.

"HALAH BANYAK BACOT LO! SERANG!!!" Rega memerintahkan teman-temannya menyerang anak MHS.

Pertempuran itu pun dimulai. Dengan Rega melawan Syaka tentunya. Pertempuran itu semakin sengit seiring berjalannya waktu. Bermenit-menit kemudian, banyak anak sekolah sebelah yang tembang termasuk Rega. Sedangkan anak MHS hanya banyak yang babak belur saya.

"PADA KALAH KAN LO! MAKANYA GAK USAH NYARI GARA-GARA LO SAMA KITA-KITA!" Ejek Dika sekaligus menginjak perut lawan nya itu.

"Argh anj*ng, awas aja kalian gue balas nanti!" Rega tak terima dengan kekalahannya dan sekaligus malu.
"Cabut" Titah Rega kepada teman-temannya. Setelah mengatakan itu Rega langsung pergi tanpa menunggu yang lainnya.

"HUH KABUR LO PENGECUT" Teriak Dirga saat Rega melajukan motornya pergi.

"Udahlah biarin aja" Langit.

"Semuanya cabut, obatin luka kalian jangan lupa!!" Intruksi Syaka kepada yang laiinya.

"SIAP" Mereka pun membubarkan diri masing-masing dan pergi meninggalkan lokasi tersebut.


*
* ARS *
*



Arsyila membuka pintu rumahnya
"Lo! Ngapain lo di sini?" Tanya Arsyila setelah melihat siapa yang bertamu ke rumahnya itu.

"Obatin luka gue!" Setelah mengatakan itu sang tamu langsung masuk begitu saja kedalam rumah Arsyila.




*
* ARS *
*



JIKA ADA TYPO MOHON DI KASIH
TAHU YA.

JANGAN LUPA VOTE YA READERS!

ARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang