7

12 4 6
                                    

Happy Reading!

*
*
*

*
* ARS *
*

"Si bos kemana sih? Ngilang mulu perasaan"

"Palingan lagi ngapelin neng Syila, soalnya dia akhir-akhir ini lagi dekat tuh sama neng Syila" Dika menjawab pertanyaan Gibran.

"Kapan ya gue dekat sama teman nya neng Syila?"

"Siapa maksud lo?" Tanya Gibran pada Dika yang sedang mendongak keatas, sepertinya menghayal.

"Itu loh yang selalu cerewet, bikin kuping gue sakit tapi candu" Kata Dika sambil mesem-mesem sendiri.

"Najis banget lo alay"

"Biarin lah orang gue suka kok"

"Yaudah kalau gitu, gue juga mau deketin yang kek bocah itu ah" Ucap Dika membuat salah satu dari mereka langsung menegapkan tubuhnya kala mendengar itu.

"Gak boleh"

"Dih emang kenapa? Kok situ ngatur sih"

"Gue bilang gak boleh ya gak boleh"

"Lo kenapa dah Ngit? Tumben-tumbenan. Atau jangan-jangan lo suka ya sama si bocil?" Tuduh Dika pada Langit.

"Anjirr Langit bisa suka sama cewe juga ternyata, gue kira lo homo bro" Ledek Gibra pada Langit yang langsung di balas dengusan oleh si Empu.

"Gak gitu maksud gue, dia masih polos jangan lo mainin" Elak Langit. Membuat Gibran semakin ingin meledeknya.

"Bukan urusan lo lah, kan dia bukan siapa-siapa lo ini. Iya kan Dik?"

"Hooh tuh betul apa kata si Gibranjing, lo gak punya hak Ngit"

"Udah lah gue cabut, males sama lo berdua" Setelah mengatakan itu Langit pergi meninggalkan kedua teman sengklek nya itu.

"Dih-dih baperan si Langit"

"Udah lah Gib, kita susul aja dia takutnya di gondol nini-nini deuih" Ajak Dika pada Gibran. Mereka berdua pergi menyusul sang Langit.

*
* ARS *
*

Sedangkan di Roftoop, tepatnya di dalam sebuah ruangan khusus. Terdapat dua insan berbeda jenis sedang terlelap menyelami alam mimpi. Kalian tahu siapa mereka? Yap, mereka itu Arsyila dan Syaka. Syaka yang tertidur dengan berbantalan paha Syila dan Syila yang menyandar pada sandaran sofa.

'Eungh' lenguh Syila, mulai membuka matanya. Saat sudah membuka mata, Syila di buat terpana oleh pahatan sempurna wajah Syaka. Rahang yang tegas, hidung yang mancung, dan bibir yang tipis berwarna pink. Arsyila bertanya-tanya apakah Syaka tidak merokok?. Saat sedang asik-asiknya menikmati pemandangan wajah Syaka, tiba-tiba sang empu bangun.

"Puas gak mandangin muka gue nya?" Tanya Syaka dengan nada menggodanya itu.

Syila langsung mendorong tubuh Syaka, sehingga Syaka berguling dan terjatuh dari sofa "Apaan si lo geer banget, siapa coba yang liatin lo"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang