Jadi ini rombongan 1 sekolah, sudah sampai pada tujuan yang berada di kebun pak Wiratno dimana kebun tersebut cukup luas seperti lapangan golf, tapi masih ada area hutan lebat nya pada bagian ujung lapangan. Kebetulan sekali pak Wiratno alias pak Wiwied Hadiratmono ini merupakan salah seorang yang kaya raya di daerah tersebut.
Puji syukur sekali rombongan SMP VARIATIO ini dapat sampai dengan selamat, aman, damai dan sejahtera. Iya, sejahtera banget, 9G dapat gangguan mulu. Kejadian Darren ada 2 lagi. Kasihan, Darren mulu yang kena.
Positif thinking saja kids, sepertinya si setan tertarik dengan Darren. Semangat saja kamu Darren, dunia ini memang kejam.
Dikarenakan rombongan nya ada banyak, jadi dibagi nih kawasannya nya, kelas 8A sampai 8F nggak jauh dari pos penjaga dan kamar mandi. Lalu dilanjutkan dengan 7A sampai 7F jaraknya nggak begitu jauh dari area kakak-kakak kelas 8A sampai 8F. Nah, yang terakhir nih, kelas 9A sampai 9G, dekat hutan.
Jadi posisinya, area kelas 7 ini di antara kelas 8 dan kelas 9. Nah, posisinya kan area 9A dekat dengan area 7F, jadi otomatis 9G paling dekat dengan hutan.
Ya, seperti biasa, 9G hanya bisa pasrah.
—
Akhirnya, malam pun tiba. Malam lagi kids. 9G lagi pada nongkrong, duduk membentuk lingkaran di depan api unggun.
Ini suasananya lagi hening, sunyi, intinya mereka semua pada menikmati indahnya langit malam nih kids.
"Bray."
Tapi akhirnya lamunan indah mereka buyar begitu saja karena si May berniat untuk membuka topik pembicaraan nih.
"Apa Mai?" Tanya Tania.
"Jadi gini, aku mau cerita kejadian di bis tadi." Jawab May.
Akhirnya May ceritakan panjang lebar kejadian di bis yang ia alami tadi, semuanya pada fokus dengerin nih kan, sampai ada yang mengerutkan keningnya saking beliau yang sangat serius salam mendengarkan cerita menarik nan fantastis milik May.
"Tunggu,"
Ini si Darren yang memotong cerita kids. Semua pandangan terfokuskan pada Darren.
"Lo cerita gitu, beda lagi dengan gue cok."
Lanjut Darren.
"Emang pandanganmu gimana waktu itu Darr?" Tanya Daryl kan bray.
Alhamdulillah, akhirnya Daryl debut juga. Nanti kita syukuran ya kids. Oke, lanjut ke cerita.
"Waktu itu, gue liat, kalian semua yang duduk diam terus menatap kedepan dengan pandangan kosong gitu. Saat liat keadaan sekitar seperti itu, gue pengen nanya si Eil nih, tapi perasaan gue nggak enak banget, jadinya, gue mengurungkan niat untuk nanya gitu." Jelas Darren.
"Waktu itu gue tidur anjay, nggak buka mata atau melihat kedepan gitu, justru lagi mimpi indah, di dunia Tinky Winky Dipsy Lala Po, anjay." Gitu balas Daryl.
"MAKANYA ITU COK, Pas aku lihat tatapan Darren kosong gitu, aku sudah feeling nih kalau ada yang nggak beres. Jadinya, aku ngadep depan lagi atuh, menenangkan hati dan pikiran, batin juga mental ini." Gitu juga jelas si May.
"Asal kalian tahu, tadi aku lihat, ada cewek, tinggi, rambutnya panjang nutupin mukanya. Pake baju putih, berdiri di belakang kursi Darren." Ini sekarang pengakuan si Tania.
"Sudah cok! Sudah jam setengah 12 malam anjay. Dah, balek tenda kita."
Ya, sepertinya si Itha sudah ketakutan, makanya suruh balek tenda, termasuk Belle, dan Vena yang juga sama takutnya dengan Itha.
Akhirnya semua nya balik ke tenda masing-masing nih kids, dikarenakan May setenda dengan Tania, mereka jalan bareng nih untuk balik ke tenda.
"Tania, tadi kamu liat cewek baju putih di balik pohon?" Tanya May sambil berbisik pada Tania.
"Iya kok, aku liat, udah, cukup tau saja Mai." Gitu balas si Tania.
May hanya mengangguk mengerti. Mereka pun lanjut berjalan sambil saling merangkul gitu, karena sama-sama takut nih kan.
Apa jangan-jangan si Itha nyuruh balik tenda karena sudah ngeh kalau ada si 'dia' menguping di balik pohon?
Hmm hmm, sangat cukup sus.
. . .TO BE CONTINUE. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Not Sugar, This Is Life.
Fiksi RemajaBerkisah tentang kehidupan para siswa-siswi kelas 9G di SMP VARIATIO dengan masing-masing genre nya yang tidak pernah jelas alurnya. ⭐ ⭐ ⭐ (BACA AJA GIH!)