Oke, seluruh anak-anak SMP VARIATIO sudah pada tidur, kecuali Tania dan May. Ya, intinya hanya kawasan 9G aja nih yang nggak diawasi sama satpam, kenapa? Alasan nya sih capek jalan. Padahal mampu-mampu aja tuh jalan dari pos sampai kawasan 9F. Sangat pilih kasih.
Kembali pada Tania dan May.
Tania dan May ini, belum tidur sama sekali. Jelas-jelas jam sudah menunjukkan pukul 01.55 dini hari.
"Mai." Tania memanggil May dengan suara nya yang kecil agar tidak membangunkan anak-anak lain yang lagi tidur terutama dengan anak-anak atau siswa-siswi kelas lain yang dimana posisi tenda nya paling dekat dengan tenda Tania dan May.
"Kenapa dede?" Balas May.
"Kok kita belum ngantuk?" Si Tania nanya nih sama si Mai.
"Insomnia dadakan dede." Balas May yang masih fokus sama hp nya.
"Kamu gak sadar Mai?" Ini si Tania nanya lagi, ngode gitu sama si May.
"Ha?" Seperti biasa, May lemot mode.
"Sudah jam 02.05 dini hari lho Mai." Jelas Tania.
Hening sejenak diakibatkan May yang masih ngelag sambil lihat hp nya.
"Eh iya Cok, sudah jam 02.06 dini har—"
Belum lagi May menyelesaikan rangkaian kalimat indah nya, ada suara langkah kaki yang terdengar berjalan mendekati tenda Tania dan May. Kaget? Oh jelas kaget, secara tiba-tiba lho.
Tania sama May panik nih, pada saling menatap satu sama lain. Ini mata mereka sama-sama melotot kan, gimana gak melotot gitu, langkah kaki nya berhenti tepat di depan tenda mereka. Mana suara nya jelas banget atuh. Makin merinding lah.
Si May ngode si Tania untuk tetap diam dan tenang karena May tau, si Tania lagi takut sampai ngos-ngosan. Ya, May juga begitu sih, makanya May bisa tau.
Belum selesai nih, May ngode Tania seperti 'udah kita tidur aja dede.' begitu.
Mereka baru mau berbaring dengan begitu slayy and anggunly, tiba-tiba mereka dengar, ada suara seseorang yang lagi nyinden. Nyinden lho, nyinden. Bersenandung lagu Jawa.
Bagaimana kabar Tania dan May? Iya, baik sekali, semakin merinding. Suara nyinden nya dekat banget. Memang seperti di depan tenda.
Ini perut si May sudah sakit setengah mati sangking takutnya. Gimana dengan Tania? Tania disitu sudah keringat dingin, baju nya basah kuyup seperti habis diguyur air begitu kids.
"Aku ngerti kowe durung turu. Aja ngapusi. Aku wong wadon sing ngadeg ing mburi wit."
Kata si perempuan nya gitu. May sama Tania semakin pasrah. Dikarenakan takut setengah mati, mereka sampai berpelukan takut satunya hilang secara tiba-tiba, entah dibawa kemana, gitu.
"Aku uga sing ngadeg ing mburi kursi kanca lanang nalika lelungan."
Dua-duanya kaget nih, si Tania sama May, saling menatap satu sama lain lagi nih.
"Maaf banget nih neng, tapi kami nggak bisa bahasa Jawa. Tapi saya mengerti kok maksud neng apa. Jadi, maaf banget ya neng, kami nggak bermaksud buat ganggu kok, tapi, may God bless you neng." Begitu balas May.
Mental aman? Oh tentu, si May sudah gemetaran hebat saking amannya yah kids.
Hening lagi nih. Si Tania sama May sempat lega, mereka pikir si 'neng' sudah pergi gitu ya kan.
"Ya wis. Aku pamit dhisik. Kanca-kancane diurus." Gitu kalimat si 'neng' sebelum pergi.
Setelah itu lega lah perasaan Tania sama May.
"Mai." Panggil Tania.
"Hoh?" Balas May.
"Tadi dia bicara apa?" Tanya si Tania.
"Dia bilang, kalau dia tau kita itu belum tidur. Terus dia bilang kalau dia yang tadi kita lihat, si cewek yang berdiri dibalik pohon. Selain berdiri dibalik pohon, dia juga bilang, kalau dia yang sempat kamu lihat, berdiri di belakang kursi Darren sewaktu perjalanan kesini tadi." Jelas May.
"Oke Mai, itu sudah pertanda, kita sudah harus tidur. Jangan begadang." Balas Tania.
"Iya Dede. Mending kita tidur saja, daripada di datangi lagi." Balas May.
Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk tidur karena tidak mau dapat gangguan lagi dari si 'neng'.
Di satu sisi, si satpam yang lagi santai di pos sana, cukup tau saja. Dia juga lihat kok, si 'neng'. Iya, si 'neng' lagi duduk di atas pohon beringin yang jaraknya tidak jauh dari kawasan 9G.
. . .TO BE CONTINUE. . .
![](https://img.wattpad.com/cover/369666396-288-k612561.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Not Sugar, This Is Life.
Fiksi RemajaBerkisah tentang kehidupan para siswa-siswi kelas 9G di SMP VARIATIO dengan masing-masing genre nya yang tidak pernah jelas alurnya. ⭐ ⭐ ⭐ (BACA AJA GIH!)