6. Dark Side

533 91 4
                                    

Amaya tiba di sebuah bar bernama Tequi-la-la, bersama tiga orang di samping dan belakangnya yang menggiringnya masuk ke dalam bar tersebut. Ponsel dan radio miliknya telah dirampas, gadis itu tak memiliki akses untuk menghubungi siapapun atas tindakan penculikan ini.

Setibanya di dalam ruangan bar, ia 'disambut' oleh sekelompok orang berpakaian serba hitam yang tadi datang ke garasi merah Alta. Seorang pria bertopi koboi dan pria surai merah berdiri di hadapannya, sedang yang lain mengelilinginya. Dapat Amaya lihat mereka semua mengantongi senapan, bahkan beberapa dari mereka dengan sengaja mengeluarkan dan menggenggam senapan tersebut untuk mengintimidasi gadis itu.

"Berlutut," titah sang pria topi koboi dengan suara rendah. Amaya patuh, merendahkan tubuh dan bertumpu pada kedua lutut.

"Perkenalkan diri kamu. Nggak usah bertele-tele, cukup identitas yang penting." Kini sang pria surai merah bermasker yang bicara. Suaranya halus, namun tetap terdengar tegas.

"Saya Amaya Harumi, warga yang baru pindah dari kota lain sekitar tiga minggu yang lalu dan bekerja sebagai karyawan Uwu Cafe sejak hari ketiga saya tiba di kota ini." Amaya memperkenalkan diri. Hening menyerang sesaat setelah ia bicara, sebelum orang di hadapannya kembali bersuara.

"Kamu pernah bilang sama Mia kalau kamu punya informasi yang mau kamu kasih ke dia. Mungkin kamu udah tahu dari pakaian kami kalau kami satu kelompok dengan Mia, jadi kamu jelaskan semua informasi yang kamu dapatkan ke kami." Sang pria surai merah kembali bicara. Amaya mengernyit sesaat, mendapati hal yang tidak ia mengerti dari ucapan pria itu.

"Titania itu nama samaranku. Nama asliku Mia." Titania, atau yang sebenarnya bernama Mia, menyambung ucapan sang pria surai merah. Kini Amaya paham dengan apa yang mereka maksud.

"Baik, jadi alasan saya merencanakan pertemuan dengan Mia adalah untuk menyampaikan informasi, dan yang kali ini akan saya sampaikan adalah mengenai seseorang bernama Han." Amaya mulai menjelaskan, sementara yang lain menyimak.

"Beberapa hari yang lalu, saya diminta bos Dogzilla untuk jadi talent jasa pacar sewaan yang dikelola Uwu Cafe, dan yang menjadi klien saya adalah pria bernama Han. Han ini katanya pernah diculik sama kelompok dengan pakaian serba hitam dan memakai topeng atau masker, yang saya asumsikan itu kalian. Dia juga ngasih saya warning untuk hati-hati kalau lewat tol kiri arah Paleto, karena rawan pembegalan sama kelompok hitam-hitam." Gadis surai biru tua itu melanjutkan penjelasannya, berusaha tenang meski dikelilingi oleh orang-orang bersenjata api yang bisa saja mengancam nyawanya.

"Oh, si Menhan goblok anak Phonx," sahut pria topi koboi, mengolok-olok Han atau yang ia sebut dengan Menhan.

"Phonx?" tanya Amaya, mendapati nama yang asing di telinganya.

"Bendera lain, mereka gangster di kota ini tapi tingkahnya kayak bukan gangster." Sang pria topi koboi menjawab rasa penasaran Amaya, sekaligus mengejek kelompok gangster bernama Phonx tersebut.

"Selain itu, apa lagi informasi yang kamu dapet?" tanya sang pria surai merah menggali lebih banyak informasi.

"Dari kencan itu saya juga dapet informasi kalau Han punya paman dan pamannya itu pria yang sering mampir di Uwu, ciri-cirinya sering berpakaian aneh dan bicara dengan logat cina."

"Itu ketua Phonx, Danny si tukang jilat kaki." Pria topi koboi kembali menyeletuk. Amaya tersenyum tipis, mendapati nama yang kali ini ia kenali. Nama yang ia benci sejak dulu, yang tak disangka akan ia temui lagi di kota ini.

"Oh, namanya beneran Danny? Berarti musuh kita sama." Amaya menyahut, membuat sang pria topi koboi heran.

"Maksudnya?"

"Itu bakal saya jelasin nanti, karena masih ada informasi yang mau saya sampaikan dari kencan itu. Han juga bilang dia lihat saya waktu ngusir orang bermasker yang nyari kalian, dan berniat kenal lebih deket sama saya. Entah saya bakal dijebak atau gimana, tapi saya nggak begitu yakin karena kencannya tiba-tiba harus berhenti karena Han dihubungi Danny buat urusan bisnis. Sebelumnya saya denger dari Mia kalau orang yang cari kalian di Uwu waktu itu dari kelompok yang memang punya masalah sama kalian dan tinggal menunggu waktu untuk perang antar keluarga, jadi bisa diasumsikan kalau urusan bisnis ini sebagai persiapan mereka untuk melawan kalian." Amaya menuntaskan penjelasanya, memberikan informasi terakhir mengenai Han, atau yang pria topi koboi sebut dengan Menhan.

BLACK BLOOD [Tokyo Noir Familia x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang