29

47 5 0
                                    

"aku terlalu mencintai seseorang, sampai aku lupa, bahwa tujuan do'a adalah meminta, bukan memaksa."

29. Satu kelompok

Seminggu sudah terlewat, setelah pembuatan vidio itu. Kini kelasnya sedang dalam pelajaran seni budaya.

"Oke, setelah ibu jelaskan tugas-tugasnya. Sekarang ibu akan membagi kelompoknya."

"Sudah pada paham semua kan?"

Guru di depan sana berbicara, dengan matanya yang terus menatap sekeliling kelas.

"Paham bu!" Dengan serempak, mereka menjawab.

"Oke! Alana, tolong bantu ibu untuk membagi kelompok ya?!"

Alana, sang ketua kelas yang dipanggil mengangguk dan menghampiri bu Laras, guru mata pelajaran seni budaya ini.

Setelah itu, pembagian kelompok dimulai. Dari nama-nama yang telah disebut, mereka harus sudah duduk secara berkelompok.

Floretta kebagian kelompok terakhir. Dengan ke tiga temannya lagi.

Jantungnya berdetak kencang, saat nama seseorang di sebut.

"Kelompok terakhir, berisi Aurel, Floretta, Raihan dan Bagaskara."

Floretta yang memang posisinya sudah duduk sendiri, di hampiri oleh Aurel dan Raihan.

"Bagasnya tidak masuk?" Bu Laras bertanya, saat melihat kelompok Floretta hanya berisi tiga orang.

"Iyah bu, katanya sakit" jawab Brianna, yang langsung diangguki oleh bu Laras.

"Oke! Sekarang kalian boleh berdiskusi dengan kelompok masing-masing."

"Minggu depan semua kelompok harus sudah selesai! Agar bisa langsung dipresentasikan semua!" Lanjutnya lagi. Setelah itu bu Laras keluar dari kelas.

Kelas kembali berisik, dengan mereka yang kembali bermain. Bukan malah berdiskusi tentang tugas kelompoknya.

"Oke, ini kan udah dapet masing-masing bagiannya. Nanti tinggal di cari aja, pengertian atau penjelasan-nya. Terus dikirim ke grub ya, biar bisa langsung di edit."

Kata Aurel panjang lebar menjelaskan.

"Nanti kalau penjelasan-nya panjang, mau di bagi-bagi lagi aja, atau di kurangin?" Floretta bertanya, sambil menatap Aurel di sampingnya.

"Nanti di bagi-bagi dulu aja"

Floretta mengangguk setelah mendengar jawabannya, sedangkan Raihan sedang sibuk menulis.

"Ini jadi si Bagas cuma nyari contoh lagunya aja?" Raihan yang sejak tadi sibuk menulis, membuka suaranya.

"Iyah."

"Contoh lagunya satu atau berapa?" Floretta kembali bertanya, yang langsung dijawab oleh Aurel.

"Satu aja, nanti kirim di grub, bentuk link atau barcode."

Mereka ber dua mengangguk dengan kompak.

Setelah selesai membahas materinya, mereka kembali ke tempat duduknya, terkecuali Floretta yang memang sudah di situ tempatnya.

"Hehe, sekelompok lagi ternyata.." gumam Floretta, setelah Raihan dan Aurel kembali ke tempat duduknya sendiri.

"Pasti ada yang panas Flo, lo sekelompok sama si Bagas" Sophia yang baru saja tiba di depan Floretta, langsung berbicara.

"Haha, iyah lagi!" Timpal Naomi, sambil terkekeh.

"Yaudah biarin, dia ini yang panas!" Kata Floretta acuh.

Langit Putih Biru {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang