Setelah Melisa menyimpan handuk di depan pintu kamar mandi, Melisa kembali ke depan kaca cermin.
Tampak Ramon keluar dari kamar mandi, kemudian Ramon menghampiri Melisa yang sedang bersolek di depan kaca cermin.
"Mon, nanti tolong anterin aku pulang ya?!" gumam Melisa yang sedang memakai lipstik di bibirnya depan kaca cermin.
"Gak nginap lagi Mel?" ucap Ramon sembari mengenakan celana.
"Tadi pagi, kamu nanya kapan aku pulang kan?" ucap Melisa yang sedang bersolek di depan kaca cermin itu.
Ramon hanya menghela nafas panjang setelah Melisa menjawab pertanyaannya.
Ramon tidak bisa menjawab lagi ucapan Melisa.
"Kenapa gak jawab tuh?" gumam Melisa yg masih bediri di depan cermin sembari bersolek.
"Oh kamu nungguin yah jawaban aku?" tanya Ramon dengan candaan pada Melisa.
"Plak!!!"
Melisa pun menengok arah Ramon dan melempar sisir yg mengenai tepat di keponakan Ramon.
"Aowh, sakit yang sshhh", gumam Ramon yang kesakitan.
"Aowh, sakit yah? kasian", ucap Melisa dengan senyum sinis.
Melisa yg sudah selesai bersolek dan kembali duduk di atas tempat tidur.
Ramon pun masih terlihat mengenakan pakaiannya.
"Udah yuk anterin aku pulang!" gumam Melisa pada Ramon.
"Sekarang, apa besok?" tanya Ramon pada Melisa.
"Sekarang lah, lusa aku kemari lagi" ucap Melisa dengan nada ketus.
Ramon pun kemudian begegas keluar mengambil motornya yang di garasi rumah kost.
Setelah menyalakan motornya Ramon kembali masuk ke kamar kos, Ramon mengambil bawaan Melisa dari dalam kamar kost membawanya ke motor.
"Kunci pintunya sayang!" seru Ramon pada Melisa yg masih di dalam kamar kos.
Terlihat Melisa keluar dari dalam kamar kost, setelah mengunci pintu kamar kos terlihat berjalan menhampiri Ramon yg sudah menaiki motornya.
"Bentar aku naik dulu, entar aku di tinggalin lagi", ucap Melisa yang takut di tinggali Ramon.
"Aha... ha... ha... kamu trauma?" ucap Ramon seraya memberikan helm pada Melisa.
Setelah Melisa naik motor di belakang yang di bonceng Ramon.
Ramon pun langsung tancap gas membawa Melisa pulang ke rumahnya.
Beberapa menit kemudian Ramon bersama Melisa pun sampai di rumah orang tua Melisa.
Tampak di rumah Melisa saat itu sepi, terlihat Melisa dan Ramon pun turun dari motornya berjalan ke Teras rumah meletakan bawaan Melisa.
"Ko sepi sih Mel tumben?" anya Ramon pada Melisa.
Melisa pun tampak terlihat mengetuk pintu rumahnya, selang beberapa menit kemudian terlihat seorang wanita membuka pintu.
Ramon yang duduk di kursi teras pun seraya bangkit dan mencium tangan wanita tersebut.
"Dari mana saja kalian?!" ucap wanita itu
seraya keluar berdiri di depan Ramon dan Melisa.
"Dari rumah Ramon di kampung Bu", ucap Melisa pada seorang wanita itu, wanita itu adalah ibunya Melisa.
Melisa.
"Kenapa kamu gak pamit dulu, sama ayah kamu Melisa?" ucap ibunya Melisa yang sedikit kesal sama Melisa dan Ramon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Jadi Simpanan Isteri CEO
RomanceCerita ini hanya pandangan penulis saja, jika ada kesamaan Nama dan Tempat itu hanya kebetulan. Cerita khusus Dewasa. Cerita ini banyak mengandung adegan Dewasa, Jika Kamu belum cukup usia Bijaklah dalam memilih bacaan!!