£€《 CHAPTER 8 》€£

12 5 0
                                    


♥︎♥︎♥︎《 Happy Reading 》♥︎♥︎♥︎









▪︎▪︎☠☠☠▪︎▪︎

Daren melangkahkan kakinya memasuki rumah yang sangat besar serta mewah itu atau lebih cocok disebut mansion.


Dahinya berkerut bingung saat mendengar suara canda tawa dari dalam. Pasalnya setelah kepergian mama Daisy 9 tahun yang lalu tidak pernah terdengar lagi suara canda tawa.

Bahkan  hanya untuk sekedar berkumpul di ruang tamu saja bisa dihitung dengan jari , itu karena Papa nya Daren adalah orang yang kaku dan sangat sibuk bekerja sehingga menyulitkan mereka untuk berkumpul.

Daren dapat melihat ada tiga orang yang ada di ruang tamu.
Ada Tuan Mattew Regantara seorang pengusaha terkenal di berbagai Negara dan memiliki Restoran yang sudah mempunyai banyak cabang.

Di depan Mattew duduk seorang pemuda yang tak lain adalah abang nya Daren, sebut saja Giohendra merapi Regantara,dia adalah seorang mahasiswa di sebuah universitas dalam bidang menejemen bisnis.

Hendra akan meneruskan perusahaan sang papa, rencananya.

Di samping Matt ada seorang wanita paruh baya yang terlihat berpenampilan sederhana dan cantik, Daren tidak mengenal nya.

"Eh.... dek, ngapain berdiri disitu, simulasi upacara lo".

"Duduk sini, udah lama kita nungguin lo, sampe larut malam gini" lanjut Hendra saat menyadari keberadaan adeknya itu.

Daren berjalan pelan ke arah mereka dan duduk si samping Hendra. "Siapa?" Tanya Daren to the point.

Matt terlihat menghela nafas akan sikap dingin sang anak. Tapi mau bagaimana orang sikap nya itu menurun dari Matt sendiri.

"Ini tante Farah...... dan akan menjadi mama kamu" jelas Matt.

Pernyataan itu sukses membuat Daren terkejut ,tapi dia mampu menutupi dengan wajah datar nya.

Sedangkan Hendra biasa saja karena Sudah tahu. Dia sih setuju setuju aja, kelihatanya tante Farah baik. Dia juga mampu berpikir dewasa, dimana Hendra tau bahwa papa nya butuh pendamping dan mereka juga butuh kasih sayang seorang ibu.

"Mama Daren cuman mama Daisy dan tidak ada yang bisa menggantikan itu" ucap Daren datar lalu memasuki kamarnya.

"Daren papa belum selesai ngomong"

"DARENNNN"

Daren terus menaiki tangga tanpa menyaut panggilan papa nya.

"Udah mas, mungkin Daren masih syok dan belum bisa menerima aku" ucap Farah lembut.

"Tapi anak itu sungguh tidak sopan" ucap Matt lagi.

"Udah pah, biar Hendra aja yang ngomong sama Daren, nanti Hendra kasih pengertian" memang Daren sering kali mendengarkan ucapan sang abang.

▪︎▪︎☠☠☠▪︎▪︎

Pagi ini matahari terlihat sangat Panas, inti LION KING tengah Duduk  bersantai di kantin setelah berjemur di lapangan yang panas, yang pastinya bukan kemauan mereka.

Pagi ini mereka telat, jadinya mereka di hukum sama ibu Tutik yang super galak.

"Eh, lo pada Tahu enggak?"

Nah kan, kalau udah ada kalimat kayak gini, pertanda bakal ada gosip.

"We is human not Tahu ya Chard" dengus Samuel.

DARENDRA ||•She Come Back With A Different  Soul•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang