£€《 CHAPTER 11 》€£

15 4 0
                                    

♥︎♥︎♥︎《 Happy Reading 》♥︎♥︎♥︎









▪︎▪︎☠☠☠▪︎▪︎


Daren berbaring terlentang di atas kasur nya, jam sudah menunjukkan pukul 10:00 malam dan dia baru saja pulang dari markas LION KING.

Tubuhnya lelah sekali rasanya, hari ini cukup melelahkan menurut Daren.

Mata lelaki itu menerawang langit langit kamarnya, pikirannya kembali dipenuhi dengan kejadian di kantin tadi.

Huff

Hati Daren serasa tidak tenang dan gelisah, membayangkan Arel tersenyum manis kepada cowok lain aja membuat dia geram.

Entah rasa apa ini

Gini nih kalau enggak pernah merasakan jatuh cinta ,pernah nya merasakan kejatuhan durian tuhh.😅

Sepertinya dia tidak rela jika Arel berhenti menyukainya.

Tok! Tok! Tok!

TOK! TOK! TOK! TOK! TOKK

Daren memutar bola matanya, malas. Rasanya dia ingin mencabik cabik organ dalam abangnya itu. Dari ketukan yang sangat ngegas itu saja dia sudah tau kalau itu Hendra.

Jika Daren mempunyai sifat  yang cuek dan cool yang menurun dari papa nya maka Hendra mempunyai sifat yang bar bar dan cerewet yang menurun dari sang mama.

Walaupun kesal, tak urung Daren membuka pintu kamar dan dengan se-enak jidat, Hendra menyelonong memasuki kamar Daren, lalu merebahkan tubuh nya di kasur empuk milik Daren.

"Gelap amat ni kamar, sama kayak masa depan pemilik nya" ucap Hendra menelisik seisi kamar.

Huhh,seperti pertama kali masuk ke kamar ini aja, padahal Hendra sering ke kamar Daren tanpa alasan, niat nya sih ingin menjahili adek nya itu, sehingga seringkali Daren kesal di buat nya dan Hendra akan tertawa lepas ketika Daren sudah kesal.

"Masa depan lo tuh suram"

"Enak aja lo, hati lo yang suram kagak ada yang menghuni" ucap Hendra dengan wajah yang menyebalkan.

"Yang udah di tinggal nikah diam aja" Daren tersenyum meledek.

"Yeee, gue udah mau move on malah lo inget in lagi, jangan bahas yang itu napa" kesal Hendra.

Daren tidak menjawab lagi membuat kamar itu menjadi hening namun tidak berlangsung lama karena Hendra mulai membuka pembicaraan yang terlihat serius.

"Lo setuju papa nikah lagi?" Tanya Hendra pelan dan serius.

"Belum  tau"

"Kenapa belum tau? setelah 9 tahun terakhir ini emang lo enggak mau ngerasain kasih sayang sosok ibu lagi? Lagian Tante Farah itu baik"

"Ren, papa itu juga butuh pendamping dan papa juga mikirin kita, dia mau kita ada yang mengurus. Ya,walaupun kelihatnya papa cuek aja tapi gue tau dia itu peduli cuman  tertutupi sikap kaku nya, jadi coba lo pikir pikir lagi dan gue harap lo kasih restu buat papa"

DARENDRA ||•She Come Back With A Different  Soul•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang