Baskara duduk bersama sang pacar yang sedang memainkan game online yang tengah trend sejak berapa tahun lalu hingga saat ini dan mungkin nanti.
"Angga bego gue kalah!!" makinya tampak frustasi terhadap partner mainnya entah berada di posisi mana saat ini.
"Ah males gue main sama lo di marahin mulu," ujar Angga dari seberang sana.
Laura-gadis itu memilih menaruh ponsel ke meja dan menatap sang pacar sedang melamun. "Bas... Baskara!"
Mata Baskara mengedip berapa kali dan menatap Laura yang wajahnya sedang kesal.
"Kenapa? Kalah ya?" Laura mempoutkan bibirnya lucu dan langsung memeluk Baskara di sampingnya. Baskara menerima baik-mengelus rambut itu penuh kelembutan.
"Ngeselin si Angga, Bas, gara-gara dia gue kalah mulu."
"Yaudah, besok-besok sama yang lain aja." Laura mengangguk kecil di dalam pelukan Baskara.
Laura mengangkat wajahnya untuk menatao wajah tampan sang pacar. "Lo kenapa bengong? Bosen atau ada masalah? Kalau bosen gue ajari lo main game, mau??"
Baskara tertawa pelan dan menggeleng. Tawa itu membuat Laura tersenyum malu. Ganteng banget sih pacar gue.
"Pacar lo ini emang ganteng, Lau." Sontak Laura membulatkan mata kaget. Baskara tahu Laura sedang memuji dirinya, karena mengingat perjuangan Laura untuk mendekatinya itu menjadi bukti. Menjalin hubungan bukan karena kasihan, akan tetapi ia pun menyukai sosok Laura-gadis absurd yang dapat memikat hatinya.
"Gue sayang sama lo, Lau. Gue cuma milik lo. Gue gak akan pindah hati semudah gue membalikkan telapak tangan."
°☆°
Berbeda dengan posisi Angga saat ini. Lelaki itu sedang menangis di dalam pelukan Gery, Gery menepuk-nepuk punggung belakang temannya dengan sabar berupaya menenangkan.
Honda yang datang bersama Refal dibuat kaget. Terlebih lagi Honda yang sangat panik.
"GILA BESPREN POREPER GUE KENAPA INI?? HAH! SIAPA YANG BUAT DIA NANGIS? MAU GUE AJAK DUEL EPEP YA TU ORA-"
"Laura pacar Baskara yang buat dia nangis. Angga dimarahi habis-habisan karna dia ngegendong Angga terus. Jadi ya gitu." Mendengar penjelasan Gery membuatnya meringis membayangkan gadis itu mengomeli Angga.
Honda mengusap tengkuknya menyengir kuda. "Jadi gimana dong? Lo tau sendiri ni anak kalau udah nangis lama baru berhenti." Gery mengedikkan bahu, karena ia pun tak tahu.
Angga yang masih terisak melepas pelukan. Matanya sembap dan berair, hidungnya pun tampak memerah. "Mau ke rumah sakit aja."
Honda mengangguk mendengar suara parau Angga. "Yaudah gue buatkan surat izin di ruang guru, entar Gery ambil tas lo sama Refal di kelas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Shenina
RandomMengenai Shenina dengan seribu luka yang ia alami. Dia, si gadis drama yang penuh imajinasi. ☆Selasa 28 mei 2024☆ ( Sekilas info dari saya, judul tiap part saya ambil random yaa, semisalnya dalam satu kalimat ada 3 kata yaa saya ambil )