Shenina dan Nichol baru selesai sarapan pagi. Tadi ketika telah siap, Shenina menunggu lebih dulu saja Nichol selesai mandi, barulah mereka sarapan bersama.
"Mau jalan nggak nanti?" tanya Nichol. Shenina menggeleng dan merasakan embun pagi menyentuh kulitnya. "Kenapa? Lo masih marah?"
Shenina kembali menggeleng, dan menatap Nichol. Saat ini mereka berada halaman rumah, tepatnya di gazebo rumah itu yang ukurannya tak begitu besar namun tak kecil.
"Kak."
"Iya... kenapa, Shen?"
Shenina tersenyum dan bersender di pundak Nichol. "Aku cinta kakak."
"Kakak tau itu. Kakak juga cinta sama lo, Shenina. Sangat."
"Kak. Kakak jangan pernah satu kalipun kasarin aku."
"Ya. Kakak janji."
Nichol sama sekali belum pernah berbuat kasar dengan Shenina. Lantas, siapa yang menyakiti Shenina hingga masuk rumah sakit dan ditolong Angga? Imajinasi, yah itu hanya imajinasi gila Shenina.
FLASHBACK
Shenina sedang melamun, ia baru saja pulang dari pesta ulang tahun Vior dengan mengenakan dress putih yang tampak cocok untuk ia pakai.
Perlahan kedua tangan Shenina mulai mencekik lehernya sendiri hingga pasokan udara semakin menipis, memukul kepalanya kuat dengan kepalan tangannya-sesekali menjambak rambutnya sendiri dengan kuat hingga helaian rambut tercabut. Setelahnya mendekati dinding dan membenturkan kuat kepalanya berulang kali hingga mengeluarkan darah segar yang mengotori dress putih tersebut.
Belum puas dengan itu, ia menyenderkan tubuhnya-kepala yang berdenyut kuat, lalu memukul dada nya dan memukul wajahnya sendiri berulang kali. Tubuhnya lemas, ia terkulai di lantai menatap pintu yang tertutup itu.
OFF FLASHBACK
°☆°
Siang hari Nichol pergi keluar dengan motornya. Nichol tadi sempat berpamitan kepada karena ada urusan mendadak. Shenina menatap motor Nichol yang menjauh dari balkon kamar, setelahnya menghubungi seseorang.
"Lakukan tugas lo." Setelahnya mematikan sambungan itu sepihak tanpa mendengarkan jawaban seseorang dari sebrang sana.
Shenina melangkah masuk dan mengganti pakaiannya-mengikat rambut yang terurai menjadi satu lalu menggunakan topi, masker, serta kacamata hitam. Tak lupa membuka lemari yang terkunci, dan menatap jaket bertulisan 'Scorpion', lalu di kunci kembali lemari itu dan melangkah keluar. Menuju garasi dan menatap mobil peninggalan sang Ayah, namun mobil itu masih terawat.
Menggunakannya dengan lihai menuju suatu tempat, berapa menit kemudian akhirnya ia telah sampai di depan rumah mewah. Gerbang itu dibuka oleh satpam-membiarkan mobil yang dikendarai Shenina masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Shenina
RandomMengenai Shenina dengan seribu luka yang ia alami. Dia, si gadis drama yang penuh imajinasi. ☆Selasa 28 mei 2024☆ ( Sekilas info dari saya, judul tiap part saya ambil random yaa, semisalnya dalam satu kalimat ada 3 kata yaa saya ambil )