Angga berlari panik menuju rumah sakit dan menemui sang kakak yang berada di ruangan Shenina. "Kenapa dia kabur kak? Shenina kemana dia?"
Dokter Nanda baru saja mematikan sambungan telepon. "Shenina kabur. Dari layar CCTV terlihat dia masuk bagasi salah satu mobil yang terparkir, dan mobil itu sudah pergi."
"Plat mobilnya apa?"
"Sebentar kakak kirimkan," ujar Dokter Nanda dan tak lama terdengar notif dari ponsel Angga. "Kakak gak bisa bantu, karna pagi ini ada pasien yang harus di operasi."
Angga mengangguk dan pamit. Ia melangkah lebar menuju arah parkiran yang di sana sang supir menunggu. Mobil itu menjauh dari area rumah sakit. Angga mengirimkan foto itu kepada Gery, karena Gery bisa meretas CCTV orang lain.
Tak hanya Gery yang ia beri tahu, kedua temannya pun sama, tak lupa satu orang lagi. Baskara.
Mobil itu menuju rumah Gery berada. Saat sampai ia meminta sopir itu pulang saja duluan. Angga masuk kedalam rumah besar itu dan langsung menuju kamar Gery berada.
"Gue tau itu mobil siapa."
"Jadi siapa?"
Gery menatap Angga. "Sandrin. Keponakan gue. Gue hubungi dia bentar."
Untuk berapa kali belum di angkat. Dan keempat kalinya barulah. Gery langsung menyalakan speakernya.
"Lo dimana?"
"Kenapa?"
"Jawab gue lo di mana?"
"Gue di—ARGHHH!"
Gery maupun Angga bertatapan. Gery begitu panik, terlebih lagi sambungan telepon itu terputus secara sepihak. Saat di coba lagi nomor itu tak aktif.
"Gak mungkin Shenina?" celetuk Gery dibalas gelengan Angga.
°☆°
Sandrin menyentuh kepalanya yang terasa pening. Menatap laki-laki yang baru saja menginjak ponselnya hingga rusak dan retak.
"UDAH GUE BILANG JANGAN BAWA HP LO KALAU MAU KETEMU GUE!!" Lelaki itu menggeram kesal—mengacak rambut kasar.
"Morgan. Ternyata bumi ini sempit banget ya." Seketika keduanya menoleh kearah Shenina yang tengah tersenyum.
"Sandrin, kenapa lo bawa dia?!" Sandrin menggelengkan kepala. "TERUS INI APA? YANG TAU TEMPAT INI CUMA KITA BERDUA!"
"Gan, sumpah gue ngga ada bawa dia, gue juga gak tau dia siapa."
"Halah bohong lo!"
"Dia gak bohong. Aku emang diam-diam masuk ke bagasi mobil dia." Morgan tak sanggup berkata-kata lagi, yang pasti ia sangat marah sekarang.
"Morgan, kenapa kamu ada disini? Seharusnya kamu mendekam di penjara. Kamu itu jahat Morgan, kamu keji. Kamu udah bunuh ibu kamu sendiri."
"SHENINA!" Morgan mendekat dan mencengkram kerah khas baju pasien yang Shenina kenakan. "Tutup mulut lo sebelum lo gue habisi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Shenina
RandomMengenai Shenina dengan seribu luka yang ia alami. Dia, si gadis drama yang penuh imajinasi. ☆Selasa 28 mei 2024☆ ( Sekilas info dari saya, judul tiap part saya ambil random yaa, semisalnya dalam satu kalimat ada 3 kata yaa saya ambil )