بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Assalamualaikum semuanya
Pa kabar? masih setia baca sampai part ini?
Jangan lupa tinggalkan jejak ya sobat
.
.
.
WARNING!! TIDAK UNTUK DITIRU!!
.
.
.
HAPPY READING
🌻🌻🌻
AMARA-seorang gadis yang menjadi pelayan di cafe Flavor Vibe. Dia membawa nampan berisi kopi latte yang sudah dihias oleh barista. Pakaian tertutup tidak menganggu pekerjaannya sama sekali. Tunik biru, rok putih, kerudung putih dan cadar senada. Jangan lupakan sebuah apron cafe dengan tulisan FV menempel dibagian depan tubuhnya.Bibir dibalik cadar putih itu tidak henti-hentinya tersenyum. Amara dengan semangat menghampiri meja pelanggan bernomor 08. Dia menaruh kopi itu dengan sangat berhati-hati, lalu sedikit membungkukkan badannya pada pelanggan.
"Selamat menikmati, tuan." Suaranya mengalun lembut membuat seorang pria dewasa itu tersenyum.
"Terimakasih,"
Amara mengangguk ramah, kedua matanya menyipit. Gadis itu kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Amara semangat banget hari ini,"
Amara yang baru saja kembali ke dapur menatap Nita-rekan kerjanya yang sudah berumur 26 tahun. Amara semakin melebarkan senyumnya, dia menubruk tubuh Nita sampai perempuan itu sedikit oleng.
"Mbak Nita, besok adalah hari pertama aku OSPEK!" beritahunya girang.
Bibir Nita ikut tertarik ke atas, namun tidak bertahan lama kala mengingat sesuatu. "Amara gue ikut seneng, akhirnya lo bisa kuliah sesuai dengan impian lo. Tapi berarti kita nggak bakal satu shift dong?"
Amara dengan tangan yang dibaluti handsock menepuk punggung sahabatnya pelan. "Nanti kalo kita tukeran shift, kita bakal ketemu kok."
Nita tersenyum, lalu mengangguk. Kini keduanya kembali ke pekerjaan masing-masing.
Amara tidak menyangka setelah dia berbulan-bulan menanti dan mempersiapkan diri akhirnya dia akan menjadi bagian dari dunia perkuliahan. Amara terus membayangkan bagaimana hari esok. Pasti suasana kampus sangat ramai, bertemu dengan teman-teman baru, dan aktifitas seru yang akan dimulai esok hari. Amara tidak sabar menunggu itu!
Amara tidak pernah mengeluh, meskipun sejak SMA dia selalu kerja paruh waktu untuk menghidupi dirinya juga sang ayah. Segala pekerjaan Amara coba, dari mulai pegawai alfamart, babysistser, tukang sol sepatu dan masih banyak lagi. Namun, sejak dua bulan yang lalu ia mulai bekerja di cafe ini.
Impian Amara untuk menjadi dokter hewan sudah lama terpatri dalam hatinya. Setiap kali melihat hewan yang sakit atau terluka, hatinya tergerak. Ia tahu, inilah jalan hidup yang ingin ia tempuh. Namun, perjalanan menuju impian itu tidaklah mudah. Kuliah di jurusan kedokteran hewan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, belum lagi persaingan yang ketat untuk masuk ke universitas pilihan.
Tapi takdir berkata lain, Amara tidak dapat menjemput impian itu. Dia bukan anak yang sangat pintar sehingga bisa memperoleh beasiswa, Amara hanya gadis dengan otak yang pas-pasan. Namun, keinginannya untuk menjadi wanita sukses di kemudian hari sangat besar.
Amara mengambil program studi D3 Teknologi Laboratorium Medik. Tidak apa, Amara akan menekuninya. Ini adalah rezeki dari Allah untuknya, yang Amara harus lakukan adalah menjalani pemberian Allah dengan sebaik-baiknya.
"Ibu, Amara minta doa ibu dari atas sana. Doa'in juga ayah, bu. Dia hancur tanpa ibu disampingnya."
Amara bergumam, mata dengan bola berwarna hazel itu terpejam sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Cinta
Ficção Adolescente"Dengar ini. Menikahlah dengan saya, Humai." ~Arshaka Aditya Mahendra "Bagaimana bisa aku menikah denganmu? sedangkan tidak ada Allah dihatimu, Shaka." ~Amara Aisya Humaira ★★★ Kagak mau bikin desk! soalnya kadang tidak sesuai dengan isi! Jadi langs...