بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Assalamualaikum semuanya
Pa kabar? masih setia baca sampai part ini?
Jangan lupa tinggalkan jejak ya sobat
.
.
.
WARNING!! TIDAK UNTUK DITIRU!!
.
.
.
HAPPY READING
🌻🌻🌻Tubuhnya terasa berat seolah seluruh dunia menekan punggungnya. Arshaka melepas jaket dan melemparkannya sembarang, laki-laki itu juga melepas pakaiannya sebelum menuju ke kamar mandi. Meskipun tubuhnya sudah meminta untuk segera diistirahatkan, tetapi Arshaka tidak akan bisa tidur dengan keadaan tubuhnya yang lengket.
Dia berdiri di depan cermin, menatap bayangannya sendiri dengan tatapan kosong. Wajahnya tampak lelah, dengan lingkaran hitam yang jelas di bawah matanya. Sejenak, bibirnya melengkung membentuk senyum tipis, tetapi bukan karena kebahagiaan—–lebih seperti ejekan terhadap dirinya sendiri.
Arshaka tertawa kecil, terdengar parau dan mengenaskan. Tawa itu datang dari tempat yang gelap dalam dirinya, tempat di mana kecemasan, paranoia, dan rasa putus asa bercampur menjadi satu.
"Lo belum kalah kan, Shaka?" dia bertanya pada bayangannya, seolah mencari kepastian dari dirinya sendiri.
Dia menyandarkan kedua tangannya di pinggir wastafel, tubuhnya sedikit membungkuk. Mata itu menatap balik dengan tatapan yang nyaris tak dikenalinya lagi.
Menolak pikirannya yang akan memutar kembali kejadian-kejadian di masa lalu, Arshaka memutuskan untuk segera mandi. Dia memejamkan mata, membiarkan air yang dingin menghantam wajahnya seolah-olah bisa membasuh semua kekacauan yang ada di dalam pikirannya—mengesampingkan lukanya yang terasa sangat perih saat air dingin itu mengenainya.
"Penyakit sialan." Ditengah-tengah suara gemercik air, Arshaka bergumam lirih.
Satu hal yang Arshaka teramat benci. Penyakit mentalnya.
★★★
Arshaka keluar dari kamar mandi masih dengan tangan yang sibuk mengeringkan rambutnya yang sedikit basah. Laki-laki itu berjalan menuju ranjang, tangannya yang satu meraih ponselnya yang sedari tadi bergetar. Dengusan singkat meluncur dari bibir merah muda itu, melihat banyak sekali permintaan untuk mengikuti akun instagramnya.
Arshaka melempar handuk itu ke atas kasur, dia duduk di sisi ranjang dengan jari yang menekan pada ikon berwarna hijau. Satu kata Arshaka ketik untuk mencari kontak seseorang.
{Anda}
Krm almt loArshaka meremas ponselnya, lama sekali dia membalas pesannya. Apa gadis aneh itu sudah tidur atau sengaja mengabaikannya? Jika benar demikian, Arshaka akan benar-benar membuatnya menyesal. Arshaka tidak suka diabaikan.
Ting!!
Setelah lima menit, notifikasi akhirnya muncul. Arshaka yang sedang merebahkan diri mengeluarkan decakan kesal. Dia mengambil ponsel yang menampilkan nama seseorang.
Bawahan
onlineUntuk apa kak?
Tgs prtma sbg bwhn gue
Tapi besok aku harus kerja. Apa tugasnya bisa dikerjakan setelah aku pulang kerja?
Jam?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Cinta
Novela Juvenil"Dengar ini. Menikahlah dengan saya, Humai." ~Arshaka Aditya Mahendra "Bagaimana bisa aku menikah denganmu? sedangkan tidak ada Allah dihatimu, Shaka." ~Amara Aisya Humaira ★★★ Kagak mau bikin desk! soalnya kadang tidak sesuai dengan isi! Jadi langs...