Ospek hari ini telah selesai dilakukan dan mulai besok mahasiswa baru akan masuk kekelas masing-masing.
Renjun dang yangyang saat ini telah berada di halte bus, mereka sudah menunggu kedatangan bus dari setengah jam yang lalu.
"Yang bus nya kok lama banget ya?" tanya renjun.
"Ngga tau njun, mungkin macet kali ya?!"
"Bisa nyampe malem ini kalau bus nya ngga datang-datang, gue udah pengen rebehan"
"Sebentar lagi munkin njun"
brumm brummm brummm...
Mendengar kebisingan motor yang menghentikan percakapannya dengan yangyang dan juga sangat mengganggu telinganya, renjun memincinkan matanya kesal.
Melihat kekesalan renjun bukannya berhenti donghyuck malah menambah geberan motorannya memancing emosi renjun, tidak tahu kenapa dia sangat menyukai ekspresi kesal dan marah renjun yang terlihat sangat lucu dimatanya.
brumm brummm brummm... brummmmmm
Renjun yang sudah sangat kesal pun mendatangi donghyuck.
"BERISIKKKKK" Teriak renjun.
"Mau gue antar pulang ngga?" Ucap donghyuck menghiraukan teriakan renjun.
"Ngga" tolak renjun.
"Lo emang mau nunggu bus sendirian?"
"Gue sama yang-" renjun menghentikan ucapannya dan melongo tidak percaya setelah matanya tidak sengaja melihat yangyang yang sudah duduk manis di motor Jeno.
"Hehe" nyengir yangyang.
"Anjing yangyang" umpat renjun tidak habis pikir.
"Ayolah njun, lagian bus hari ini terakhir berhenti tadi jam 3, kalaupun mau nunggu juga ngga bakal ada yang berhenti." ucap donghyuck.
Renjun memikirkan lagi ucapan donghyuck, dia sih aslinya mau-mau aja tapi gengsinya lebih gede.
"Njun" panggil yangyang dan renjun pun otomatis menoleh dan menaikan alisnya.
"Apa?"
"Mending lo terima aja ajakan kak donghyuck, bener apa kata dia dan gue juga baru ingat soal busnya"
Mendengar ucapan yangyang pun renjun kembali melirik donghyuck.
"Apa gue terima aja ya? Lagian gue udah buru-buru rebahan kangen kasur empuk gue, Persetan dengan gengsi gas ajalah" batin renjun
"Yaudah ayo" final renjun menerima ajakan donghyuck.
"Nih pake" ucap donghyuck menyerahkan helm kepada renjun.
Renjun menerima helm dan memakainya, dan langsung naik ke motor donghyuck.
"Emmmm, njun ngga papa kan gue anterin pakai motor butut?" tanya donghyuck.
"Lah emang kenapa? Masih bisa jalan kan?"
Mendengar jawaban renjun, donghyuck pun mengulas senyumnya, biasanya cewek sekretarisnya tidak mau ikut pulang kalau dia lagi pakai motor bututnya, mungkin dia malu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
