BERANTEM!
⚠️ Harsh Words"LO kelewatan."
Jungkook membuang wajah ke samping.
"Hp lo mana." Taehyung mencoba bersabar dengan tingkah Jungkook, kembali berjongkok untuk membuka sepatu yang sedang Jungkook gunakan.
"Mati. Abis batre." Jungkook menjawab. Kembali mangaduh kesakitan ketika Taehyung membuka asal sepatu yang ia kenakan. "Lo kalo gak ikhlas gak usah nyentuh kaki gue dah! Dikata kaga sakit apa?"
"Oh, tau sakit juga lo?"
Taehyung bertanya sarkas, menaruh sepatu putih itu asal dan membuka kaus kaki yang Jungkook kenakan. Tak lama Jong In datang membawa sebaskom air yang asapnya mengepul.
"Nih, sorry lama, gue buatin yang baru biar masih anget banget."
Taehyung ucap terimakasih, "Thanks bang, gue yang sorry, sorry banget ngerepotin." Jong In menepuk punggung Taehyung, "Aman lah."
"Ini kenapa? Jungkook kan namanya, sodara tiri lo?" Taehyung mengangguk menjawab pertanyaan Jong In. "Keseleo kata si Jahe."
Jong In meringis melihat pergelangan kaki Jungkook yang total berwarna ungu, lalu beralih memberikan tangannya di depan Jungkook, "Jong In. Panggil aja gue abang atau bang Jong, gak papa."
Tangan itu dijabat Jungkook patah-patah, merasa tidak enak. "Jungkook bang, sorry ngerepotin."
Jong In mengangguk, not a big problem. "Gue balik dapur dulu Tae, mau beres-beres. Tinggal kalian-kalian doang soalnya di sini. Kalo butuh apa-apa, panggil gue aja lagi."
Taehyung yang kini sedang memeras kain bekas dicemplungkan ke dalam air hangat itu mengikuti langkah kaki Jong In yang berjalan menjauh, "Aman bang, thanks sekali lagi." Dan dibalas jempol oleh orang yang lebih tua.
Bar memang sudah sepi, sengaja ditutup tadi karena mau dipakai untuk rapat evaluasi panitia yang mana kebanyakan adalah teman-teman Taehyung, seperti Jackson, Yugyeom, Bambam, juga Jaehyun yang ada sekarang. Mereka menunggu kedatang Chanyeol selaku ketua panitia untuk memulai evaluasi.
Taehyung kembali memusatkan atensi pada Jungkook, lebih tepatnya pergelangan kaki yang membengkak itu tanpa sepatah kata.
Jungkook yang melihat Taehyung tidak bersuara menatap jengkel yang lebih tua. Taehyung kalau sudah begini diamnya lama sekali, Jungkook tidak pernah tahan. Ia lebih baik dipukul dibanding didiamkan.
"Masi marah lo?" Membuang gengsi, Jungkook membuka percakapan. Walaupun dirinya setengah ogah-ogahan karena mengajak bicara tanpa menatap muka pula.
Mendengar pertanyaan tersebut Taehyung tak menjawab apa-apa, melainkan mengeratkan genggaman pada pergelangan kaki Jungkook yang membuat pemiliknya teriak kesakitan bak orang kesetanan. "ANJING SAKIT LO NGAPAIN NGENTOD?!" Katanya membungkuk sambil meremat kaus yang Taehyung gunakan. Menahan rasa sakit dan terkejut. Kedua ujung kepala mereka tertatuk bertemu.
Semua orang di meja tempat Yoongi duduk tadi langsung menoleh, Jackson hampir saja berdiri kalau saja tidak ditahan Namjoon. "Biarin, urusan Taehyung kita gak usah ikut campur." Jackson memberikan wajah tidak enak. "Tapi kasian bang, bengkaknya bengkak banget, orang ungu gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BERANTEM! (VK)
Fiksi Penggemar☽. w/ 전정국 dan 김태형 Pokoknya Jungkook nggak suka sama orang banyak omong, nggak suka juga sama orang yang gak bisa ngehargain privasi yang udah dia tentuin. Gak suka Taehyung juga. "Kan udah gue bilang gak usah diliatin ke orang-orang!" "Ya maap dek...