13. Broom broom! [2]

28 9 2
                                    

BERANTEM!
⚠️ Harsh Words
⚠️ 2000+ words aman lah ya
Let me know if u leaves some loves, sweetheart.
Regards.

JIMIN melangkahkan kakinya masuk dengan tergesa ke dalam bar milik Jong In

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JIMIN melangkahkan kakinya masuk dengan tergesa ke dalam bar milik Jong In. Badannya gesit melenting ke kanan dan ke kiri ketika nyaris bertabrakan dengan orang-orang yang memenuni bar.

Tidak memperdulikan apapun, matanya terfokus pada layar yang dipasang di sudut ruangan itu, menampilkan siaran drone pertandingan antara Taehyung dan Mark. Ia segera mengambil tempat duduk yang kosong menghadap layar, diam terduduk sambil mengatur napas. Orang-orang di depannya berseru-seru ketika melihat Mark hampir terkejar, berteriak nyaris nyaris!

Tak lama kemudian Mingyu juga Lucas menyusul dengan napas ngos-ngosan. Mata mereka menjelajah sekeliling, menangkap presensi pemuda Park, mereka melangkahkan kaki menuju arah Jimin.

"Lo gak bisa pelan-pelan apa anjing." Mingyu mendengus, mendudukkan diri di samping Jimin diikuti Lucas. "Tauk, lari telat masuk sekolah aja gak sesemangat ini anjir."

Mereka berdua mengatur napas, ikut memakukan pandang pada layar di depan mereka. Menampilkan dua mobil yang sedang melaju kencang.

Tidak lama mereka terhanyut, suara dari belakang mereka bertiga membuat ketiganya berjengit kaget.

"Ngapain lo."

Bukan nada bertanya, hanya pertanyaan retoris yang diberikan pada pemuda yang Mingyu dan Lucas yakini tertuju untuk Jimin.

Merasa diajak bicara, Jimin memutar punggung, dan benar saja, Yoongi sudah berdiri di belakangnya dengan Haechan yang berdiri kikuk di belakang Yoongi. Menyiratkan mati lo dengan bola matanya yang melotot kepada Jimin.

"Menurut lo aja, nyuci baju kali." Jawab Jimin acuh, kembali menghadap depan, total tidak perduli dengan Yoongi juga Haechan di belakang.

Mingyu memberikan gerakan senyap pada Haechan untuk duduk di sampingnya, yang mana dianggukk dengan si pemuda masih dengan bibir yang terkatup rapat.

Bahkan ruangan yang penuh akan suara musik di bar itu tak kunjung membuat mereka merasa lega dengan keadaan sekarang. Orang-orang ini, kalau marah total menyeramkan.

Yoongi tak berkata apa-apa, ia membuang muka ke samping sepersekian detik sambil menjilat lidahnya. Lalu mendekat pada kursi Jimin juga punggung pemuda yang lebih muda karena membelakanginya. Sangat dekat hingga telapak tangannya ia bawa menyentuh leher Jimin, mengangkatnya mendongak dengan sedikit kasar hingga Jimin sedikit meringis karena terkejut juga sakit.

"Akh! Apasih gue lagi nonton!" Kata Jimin tak terima, mencoba melepaskan telapak tangan Yoongi yang kini menangkup setengah lehernya.

Yoongi tidak berekspresi apa-apa, menahan Jimin agar tidak bergerak dan tetap mendongak padanya. "Kan gue bilang diem di apart. Lo besok sekolah."

BERANTEM! (VK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang