7. Wake up, hm?

49 9 4
                                    

BERANTEM!
⚠️ Harsh Words

I would really be happy if you gave me support, I don't need any pennies for this work, just let me know if u leave some vote and comment, or you can follow this account. Thank you, sweetheart.

TAEHYUNG sudah sampai di parkiran kampusnya beberapa menit lalu, berat hati meninggalkan adiknya di rumah seorang diri, (walaupun ada Bibi, Taehyung tetap saja gelisah)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TAEHYUNG sudah sampai di parkiran kampusnya beberapa menit lalu, berat hati meninggalkan adiknya di rumah seorang diri, (walaupun ada Bibi, Taehyung tetap saja gelisah). Jungkook itu tidak bisa diberi tau, mungkin saja sekarang ia sedang memaksakan diri melakukan suatu hal berat hanya karena bosan.

Pemuda Kim ini menghela napas pelan, turun dari motor hitam kesayangannya dan pergi memasuki area kampus.

Ingin cepat pulang, ingin cepat beres segala urusan.

Melangkahkan kaki cepat karena sebentar lagi kelasnya akan dimulai, Taehyung mendapati Yoongi di sana, berdiri dengan beberapa orang lain yang Taehyung kenali.

"Bang!" Panggilnya mempercepat langkah, ingin bergabung. Merasa terpanggil, Yoongi mengangkat tangan, "Oit." Pemuda di samping Yoongi juga menoleh, namun raut khawatir terukir di wajahnya.

"Gue denger kemaren arena X kacau ya, adek lo gimana sekarang?"

Taehyung yang baru sampai mendengar hal itu menyisir rambutnya ke belakang, menghela napas pelan, "Lagi di rumah gak gue bolehin sekolah. Lagian bandel bener bang, bingung gue harus apa lagi."

Pemuda lebih tua yang kerap dipanggil Seokjin itu ikut menghela napas. "Lo kurang lembut kali bilangnya. Kakinya masih parah banget ya? Mau gue minta kenalan gue di RS ke rumah gak?" Seokjin yang memang kedua orang tuanya adalah direktur rumah sakit besar di situ menawarkan bantuan.

Taehyung tersenyum, kurang lembut apa gue...lalu menggeleng, "Gak usah, nanti sore biar gue langsung bawa ke rumah sakitnya aja. Sekalian ke luar, tu bocah pasti gak betah juga diem di apartmen lama-lama"

Seokjin mengangguk mengerti, beralih pada Yoongi, Taehyung melambungkan kata, "Kalo Jimin gimana bang? Punya lo tuh nakal juga, pantes temenan sama si Jung, sama-sama bikin sakit kepala."

Yang ditanya mengangkat alis, "'Punya gue'? Maksud lo?"

Taehyung memutar bola mata, "Kaya yang gue gak tau aja, lo naksir kan bang."

Yoongi membuang wajah, lalu kembali lagi menghadap Taehyung, "Sok tau banget najis, orang gue cuman jagain aja, anaknya kan kesayangan nyokap." Taehyung yang mendengar itu hanya mengangguk-anggukkan kepala. Iye dah iye.

Seokjin terkekeh, "Udah, lo lagian. Maen tembak aja." Kekehannya diikuti Taehyung yang juga tak bisa menahan tawa, "Iya ya bang, seharusnya gue pura-pura gak tau aja ya." Lalu mereka tertawa pelan berdua, membuat Yoongi yang kini memutar bola mata, malas.

"Brengsek emang pada."

"Udah gue marahin, katanya gak bakal ngulang lagi. Ya semoga lah ya, Jimin gitu-gitu nakalnya ngelebihin Jungkook, hampir gila gue."

BERANTEM! (VK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang